TKGM || 26. Sadar

10.2K 749 10
                                    

[ JANGAN LUPA VOTE KOMEN AND FOLLOW OKEE ]

HAPPY READING GUYS.


.....

Pukul 12.00 malam

Yara baru kembali ke rumah sakit. ia berjalan mendekati Aslan dan rafka yang sedang tidur dengan posisi duduk di kursi samping brankar.

Yara mengusap rambut Aslan lembut. "Cepalah bangun adik kecil" Ucap yara pelan lalu berjalan ke sofa dan membaringkan tubuhnya disana.

.
.
.
Pukul 04.15 pagi.
Karena merasakan pergerakan disampingnya rafka pun akhirnya terbangun. Ia menatap lengan Aslan yang bergerak

"DOKTER!!" Panggil rafka membuat yara yang tengah tertidur segera bangun.

"Ada apa?!" Tanya yara panik saat mendengar teriakan rafka yang memanggil dokter

"Itu kak" tunjuk rafka ke tangan Aslan yang bergerak pelan. Yara membulatkan matanya terkejut sekaligus bahagia.

"Panggil paman zevan cepat" Ucap yara. lalu rafka pun segera keluar untuk memanggil sang ayah yang sedang berada diruangan kerjanya.

"Eughh" Leguh pelan terdengar dari bilah bibir Aslan yang pucat itu. Lalu dengan perlahan mata itu mulai terbuka

"Arsa" Panggil yara pelan bersamaan pintu yang kini terbuka

Cklek

Masuklah zevan dan rafka.


"Asra" Panggil yara lagi. Tapi aslan masih tetap tak merespon apapun

"Arsa" Panggilan zevan sambil memegang bahu Aslan dan hal itu malah mendapatkan ucapan histeris dari aslan

"Mata gw!!kenapa gelap?!" Ucap Aslan panik saat tidak bisa melihat apapun. Awalnya ia mengira semua itu karena ia masih dialam bawah sadar tapi ketika Aslan merasakan seseorang menyentuh bahunya membuat aslan mulai panik

"Tenang arsa" Ucap zevan yang berusaha menenangkan Aslan yang panik

"Ada apa dengan Aslan ayah?!" Tanya Rafka khawatir saat mendengar Aslan ucapan tadi

"Tenang! Tenanglah Arsa!!" Ucap zevan lagi

"Mata gw!!gw gak bisa ngeliat apapun!!semuanya gelap!!" ucap aslan

"Tenanglah dulu arsa!" Ucap zevan yang kemudian mulai memeriksa aslan yang sudah mulai tenang. Sedangkan yara ia hanya terdiam mematung saat mendengar ucapan aslan.

"Rafka bisa tolong temani arsa sebentar, ayah ingin berbicara dengan yara dulu" Ucap zevan kepada rafka setelah selesai memeriksa aslan.

"Yara" Panggil depan kepada yara yang terdiam membuat yara tersadar

"Ikut saya sebentar" Ucap zevan. Lalu mereka berdua pun keluar dari sana meninggalkan rafka dan aslan berdua disana

"Aslan" panggil rafka pelan tapi masih dapat didengar oleh Aslan.

"Rafka?" Ucap Aslan ragu

Transmigrasi ketua geng motor (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang