Bab 16

581 19 0
                                    

Mendengar cerita mommy nya Zia tak bisa menahan tangisan nya lagi. Zia pikir mommy dan daddy nya adalah orang tua kandung nya tapi kenyataan nya orang tua kandung Zia sudah tiada.

***

"Dan juga Alasan mommy sama daddy tidak pernah membawa kamu untuk ibadah bersama kami, karena kamu sudah memeluk agama islam sejak kamu lahir. Mommy tidak mau kamu tau, mommy takut kamu akan meninggalkan kami karena perbedaan agama, mommy takut Zia! Maka dari itu mommy bilang sekarang karena mommy yakin waktu mommy tidak akan lama lagi."

"Mommy jangan bicara seperti itu!" tangis Zia semakin pecah

Vira hanya tersenyum lirih
"Alvaro" panggil vira

Mendengar namanya di panggil, alvaro langsung mendekat

"Saya titip Zia ya. Kalian bisa bersatu kok, karena Zia juga memiliki agama yang sama dengan agama mu"

"Saya akan menjaga Zia tante! Tanpa tante bilang, insyaallah saya akan menjaga dan melindungi Zia" sungguh alvaro pada vira

Mendengar jawaban alvaro membuat vira lebih tenang untuk meninggalkan Zia

"Zia sayang.. Mommy pamit ya nak"ucap vira dengan nafas yang sudah tidak beraturan dan tidak lama mata nya pun menutup

"Mommy" seru Zia dengan menggoyang kan badan vira

"Enggak-enggak! mommy bangun! MOMMY" teriak Zia dengan memeluk vira erat berharap vira bangun lagi

"Tuhannn... Zia terima takdirmu bahwa orang tua kandung zia udah tiada, zia terima takdirmu bahwa daddy superhero zia telah pergi untuk Selamanya, tapi zia mohon jangan ambil mommy dari hidup Zia. Zia sudah tidak punya siapa-siapa lagi tuhann" Batin Zia menjeritt

"Catat tanggal dan waktu kematian nya sus"ujar dokter

"ENGGAK ! MOMMY SAYA MASIH HIDUP!"Teriak Zia dengan memeluk vira

"Zia jangan seperti ini. Kalau kamu seperti ini, mommy kamu pasti sedih dan tidak tenang pergi nya. Ikhlaskan yaa.. Ini sudah takdir dari sang pencipta.." ucap alvaro sambil menghapus air mata nya yang ikut terjatuh

Setelah mendengat ucapan alvaro, Zia pun tidak sadarkan diri.

"Astagfirullah Zia!"seru alvaro dengan panik

Zia pun langsung di gendong oleh alvaro memakai selimut sebagai penghalang agar kulit mereka tidak bersentuhan

Begitu dibaringkan ke brankar langsung diperiksa oleh dokter

"Nona Zia tidak papa, hanya syok dan kekurangan cairan. Mungkin bentar lagi bangun. Dan untuk kedua jenazah akan dimandikan di sini, bagaimana pak Al?"

"Iya dok. Saya serahkan ke dokter saja"

"baiklah, kalau begitu saya permisi"

Setelah dokter pergi, alvaro langsung duduk di kursi samping brankar Zia

"Kamu kuat Zia. Allah memberikan cobaan kepada kamu, karena allah tau kamu pasti bisa melewati cobaan ini. Kamu tidak sendirian ada allah dan orang-orang yang sayang sama kamu di samping kamu"

Tring tring

"Assalamu'alaikum al, kamu lagi dimana?"

"Wa'alaikumsalam bun, al lagi di rumah sakit. Maaf lupa ngabarin"

"Rumah sakit?! Kamu gapapa kan al??"

"Al gapapa kok bun, al di rumah Sakit karena orang tua Zia kecelakaan"

"Innalillahi. Lalu sekarang bagaimana keadaan orang tua Zia, dan Zia sekarang gimana ?"

"Zia sekarang pingsan, Sedangkan orang tuanya ..."

"Ya allah Zia. Orang tua nya gimana al?"

"Orang tuanya meninggal bun"

"Ya allah innalillahi ya innailaihi raji'un... Bunda sama ayah kesana sekarang, tolong sharelock rumah sakit nya ya al. Ya udah bunda siap-siap dulu, assalamu'alaikum"

"Iya bun. Wa'alaikumsalam"

Begitu telpon terputus alvaro langsung kirim sharelock ke bunda nya

20menit kemudian

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam, bunda-ayah"

Begitu melihat bunda dan ayah nya alvaro langsung bangkit dari duduk nya dan menyalimi

"Gimana keadaan Zia al?" tanya bunda sambil menghampiri brankar Zia dan mengelus rambut zia dengan sayang dan sendu

"Kata dokter Zia pingsan karena syok dan kekurangan cairan" jawab alvaro sedih dengan di rangkul oleh ayah nya untuk menenangkan alvaro

"Bunda mau lihat orang tua Zia al" sambil menengok ke alvaro

"Orang tua Zia lagi dibersihin dulu bun sama pihak rumah sakit"

10menit hanya ada keheningan

"Ziaaa" panggil bunda wina begitu melihat jari Zia bergerak

"Bunda~"panggil Zia lirih

"Iya sayang, bunda disini sama ayah. Kamu gak sendirian, ada alvaro juga. Kita semua sama-sama disini untuk temani Zia ya" ucap bunda wina sambil mengelus rambut Zia dengan sayang

Mendengar perkataan bunda Alvaro, Zia tidak bisa membendung air mata nya lagi.
Melihat Zia menangis, membuat bunda langsung memeluk Zia

"Zia kira hiks ini cuman mimpi bun. Tapi hiks ngeliat bunda, ayah,alvaro ada disini, berarti ini bukan mimpi kan bun? Hiks hiks
Zia belum siap untuk kehilangan mommy-daddy bun! Zia gak punya siapa-siapa lagi bun."

"Heyy, dengerin bunda. Ini udah takdir Zia, kamu boleh bersedih tapi Zia juga gak boleh terus-terusan bersedih. Dan Kata siapa Zia gak punya siapa-siapa?  Zia punya bunda, ayah, sama alvaro yang selalu ada untuk Zia. Jadi Zia gak sendirian, okey?!"

"Bener! Zia kalau ada apa-apa cerita sama ayah yaa. Ayah sudah menganggap Zia seperti anak ayah sendiri"

Mendengar ucapan mereka Zia semakin menangis

"Udah yaa, jangan nangis terus nanti cantik nya ilang" ujar alvaro dan dibalas senyuman tipis oleh Zia

"Aku mau lihat mommy-daddy untuk terakhir kali nya bun"

"Yaudah ayo kita sama-sama lihat ya"

Ruang Jenazah

"Mommy-daddy Zia ikhlas, kalau memang itu membuat mommy-daddy tenang disana. Zia akan berusaha menjalani kehidupan Zia dengan baik tanpa mommy-daddy" batin Zia begitu melihat jenazah mommy-daddy

"Tante-om insyaallah saya akan menjaga dan melindungi Zia" batin alvaro

"Vira-rahman walaupun saya tidak kenal kalian, tapi saya mengenal anak kalian. Jadi kalian tenang saja, saya akan membantu menjaga Zia seperti putri saya sendiri" ucap bunda wina

"Saya akan melindungi princes kalian, jadi yang tenang kalian disana" ucap ayah hilman

TBC

Jangan lupa VOTE, KOMEN, FOLLOW 😍💝

Gomawo bestie🤗

Cinta Beda AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang