Bab 13

743 17 3
                                    

"Ya. Saya terima perjodohan ini"jawab alvaro dengan mempertahan kan muka datar nya. Dengan jawaban alvaro membuat seseorang yang mendengar nya semakin sakit

Deg

"Ya tuhan kenapa sakit sekali mendengar jawaban nya"ucap zia yang kebetulan melewati ruang privat alvaro dan keluarga nya yang kebetulan pintu nya tidak di tutup

Bruk

Vas bunga mainan yang tidak sengaja tersenggol Zia yang membuat orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut langsung melihat

"A-ah maaf"seru Zia dengan membungkukkan badan nya

"Zia"ucap alvaro kaget

"Kalau begitu saya permisi dulu, sekali lagi maaf mengganggu"

Zia langsung terburu-buru untuk pergi dari situ

"Maaf semuanya saya izin ke toilet dulu"ucap alvaro langsung keluar tanpa mendengar balasan yang lain

"Maaf yaa alvaro memang seperti itu"ujar sang kakek alvaro

"Iya tidak papa. Ouh iya Perempuan tadi siapa ya? Seperti nya alvaro mengenal nya" tanya umi ayna

"Dia zia! mahasiswa alvaro"sekaligus orang yang disukai alvaro
Jawab bunda dengan tersenyum tipis

Sedangkan di sisi lain alvaro sedang menyusul Zia

"Zia tunggu saya!"seru alvaro

"Mom-Dad ayo kita pulang aja"ucap Zia

"Loh sayang kena-

"Zia bisa bicara sebentar, saya mohon"mohon alvaro

"Loh alvaro kamu ada di sini juga" tanya bunda bingung melihat Zia dengan alvaro seperti sepasang yang bertengkar

"Iya tante. Tante-Om saya izin ingin bicara dengan Zia boleh?"tanya alvaro setelah salim pada kedua orang tua Zia, sedangkan Zia hanya memalingkan wajah

Bunda yang melihat kelakuan mereka hanya dibuat bingung 'ada apa dengan mereka. Apa karena..'

"Ya saya beri izin. Tolong jaga putri saya"jawab Daddy

"Ayo sayang kita duluan pulang saja"ajak daddy ke mommy "kamu selesain dulu yaa" lanjut daddy pada Zia

Setelah Kepergian daddy dan mommy Zia, Alvaro langsung chat bunda nya kalau dia ada urusan mendadak jadi tidak bisa kembali lagi

"Ayo kita bicara di taman saja"ajak alvaro pada Zia untuk memasuki mobil nya

Selama perjalanan Zia hanya diam sambil melihat kaca dan Alvaro terus mencuri pandang pada Zia

Begitu sampai di taman mereka langsung duduk di bangku taman yang tersedia. Mereka terdiam cukup lama hingga alvaro bersuara

"Saya minta maaf"lirih alvaro yang membuat Zia melihat alvaro

"Untuk?"

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk membuat saya dan kamu untuk menjadi kita"

"Mas gak perlu minta maaf seperti itu. Mungkin tuhan tau mana yang terbaik untuk mas dan Zia sendiri"balas Zia dengan tersenyum sendu

"Dan Zia cuman mau bilang sebelum terlambat

Fyuhh~ saya mencintaimu kamu mas. Saya menyukai semua hal yang ada pada diri kamu mas, terimakasih untuk semua nya mas"

"Zi-

Drrtt

"Halo"
"...."
"Iya benar saya anak nya"
"..."
"A-apa! ba-baik saya segera kesana"

"Mas hiks" tangis Zia

"Hey tenang dulu zi. Ada apa?" tanya alvaro panik melihat Zia yang menangis setelah menerima telpon dari nomor yang tidak di kenal

"M-

TBC

Jangan lupa vote dan komen

Jadilah pembaca yang berkualitas dengan menekan vote setelah membaca

See you 👋🏻

Cinta Beda AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang