Bab 40 - Jalan-jalan keliling kampung

1.2K 46 0
                                        

Sore ini Aku sedang duduk ngobrol santai dengan neneknya pak Nasril. Ternyata neneknya pak Nasril baik dan enak di ajak ngobrol, aku jadi teringat dengan almarhum nenek ku.

"Nenek senang akhirnya Nasril nikah"

Aku tersenyum menanggapi ucapan nenek.

"Dulu nenek sempat khawatir tidak bisa melihat Nasril menikah karena umur nenek yang sudah tua. Tapi syukur nenek masih di beri kesempatan untuk melihat Nasril menikah" Curhat nenek.

Aku hanya diam mendengarkan.

"Nasril anak yang baik, meskipun dia terlihat cuek dan datar sebenarnya dia penyayang. Mungkin karena dari kecil dia sudah kehilangan ibunya jadi membuat dia seperti sekarang" Jelas nenek.

"Kalau boleh tahu ibunya mas Nasril meninggal karena apa nek?" Tanya ku penasaran.

"Ibunya meninggal waktu melahirkan Nasril, makannya terkadang Nasril suka menyalahkan dirinya sendiri" Nenek mentap ku.

"Nenek harap kamu bisa menjaga Nasril dengan baik" Pesan nenek

"Insya Allah, Hani belajar ya nek buat jadi istri yang baik" Ujarku.

"Oh ya Nasril udah bilang kan kalau besok malam ada acara kenduri/syukuran di rumah ini" Tanya nenek

Aku berpikir keras, sepertinya pak Nasril tidak ada bilang. Baiklah aku pura-pura sudah tahu saja

"Aaa.. Iya mas Nasril udah bilang kok nek" Ucapku tersenyum.

"Yaudah nenek mau ke tempat tetangga dulu, mau minta tolong bantu masak untuk acara besok. Oh iya suami kamu kemana?"

"Tadi keluar katanya ada yang mau di beli nek" Jawab ku asal. Padahal aku tidak tahu dimana pak Nasril.

Setelah itu nenek pergi ke rumah para tetangga. Aku ingin ikut sebenarnya tapi tidak ada yang menjaga rumah. Aku juga penasaran dengan kampung ini.

Aku memperhatikan sekeliling rumah nenek masih tampak asri ada beberapa pepohonan dan bunga-bunga. Oh ya rumah nenek ini bagian depannya seperti panggung. Setelah aku perhatian rumah orang disini rata-rata rumah panggung, mungkin karena kebanyakan orang nya suku Melayu jadi emang sudah tradisi nya model rumah seperti itu. Aku juga baru tau kalau suami ku itu suku Melayu, aku kira dia orang Jawa.

Ilustrasi rumah nenek pak Nasril

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi rumah nenek pak Nasril

Aku menatap pepohonan dengan bosan, aku ingin memainkan HP tapi disini sinyal sangat payah kadang ada kadang tidak. Pak Nasril lagi entah kemana, kalau dia ada kan bisa jaga rumah terus aku bisa ikut nenek keliling liat-liat daerah sini.

Panjang umur, tak lama sosok Pak Nasril muncul menaiki sepeda motor dengan merek Astrea. Aku penasaran dari mana suami ku itu.

"Dari mana pak?" Tanyaku basa basi

"Dari luar, saya beli ini" Dia menyerahkan kantong plastik yang di bawanya.

My Hani (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang