•awal mula•

4.2K 204 10
                                    

Zeva melihat sekitar, tidak ada apapun di sini, kosong, hanya putih dan sedikit kabut tipis yang dia lihat di sekitarnya.

"Ini di mana sih?!" Tanya Zeva kesal.

"Perasaan tadi gue lagi tidur, kok pas buka mata tiba-tiba lagi duduk di tengah-tengah tempat ini. Lagian ini di mana sih? Kok putih semua?" Ujar Zeva.

"Permisi tuan."

"Eh copot!" Kaget Zeva.

"Ihh Lo ngagetin aja, siapa Lo?" Tanya Zeva penuh selidik saat melihat seorang pria.

"Saya sistem yang di tugaskan untuk menemani perjalanan anda."

(From : Pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(From : Pinterest)

(Visual sistem)

"Perjalanan apaan? Perasaan gue gak mau kemana-mana." Zeva menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Anda akan melakukan perjalanan ke beberapa cerita novel yang berbeda-beda, dan anda akan melakukan beberapa misi untuk mendapatkan hadiah yang menguntungkan."

"Hah?! Jadi maksudnya gue transmigrasi ke berbagai novel, gitu?" Tanya Zeva bingung.

"Benar tuan, anda juga akan mendapatkan peran sebagai pria."

"HAH?!!" Teriak Zeva terkejut.

"JADI MAKSUD LO GUE BISA DAPAT PERAN JADI COWOK?!"

"Tuan anda tidak perlu berteriak, saya tidak tuli."

"Maap maap." Ucap Zeva menyengir.

"Jadi gue bakalan jadi cowok?" Tanya Zeva pelan.

"Benar tuan, anda sesekali akan mendapatkan peran sebagai karakter pria."

Mata Zeva berbinar mendengar itu, karena cita-citanya dari dulu adalah ingin menjadi uke yang imut, agar bisa mendapatkan seme yang kaya raya.

Dulu wajah Zeva tidak ada imut-imutnya, wajahnya terkesan cantik, tegas, dan sedikit galak, memang banyak yang suka sama dia, tapi semuanya bukan tipe dia.

"Tapi gue bisa kembali gak ke dunia asal gue?" Tanya Zeva serius.

"Anda bisa kembali jika semua tugas anda sudah selesai."

"Oke deh kalo gitu, langsung aja deh cuss berangkat." Ucap Zeva semangat.

"Sebelum memulai menjelajahi dunia novel lebih baik anda memberikan saya nama tuan."

"Emangnya harus ya?"

"Memang tidak harus, tetapi semua teman sistem saya memiliki nama."

"Loh, emangnya Lo punya temen?!" Tanya Zeva

"Anda ini banyak tanya sekali tuan, tinggal kasih nama saja apa susahnya."

Sepertinya kesabaran sistem sudah di ambang batasnya. "Iya yaa, gitu aja marah, yaudah biar gue pikirin dulu nama yang cocok buat Lo."

'gimana kalo Asep? Udin? Ucup? Hmm... Kayaknya terlalu kampungan deh.' Batin Zeva.

Setelah beberapa saat memikirkan nama yang cocok, akhirnya otak mungil Zeva menemukan nama yang menurutnya cocok. "Gimana kalo Dio aja?" Ucap Zeva semangat.

"Boleh saja tuan, saya suka nama itu."

"Oke, mulai sekarang gue manggil Lo Dio, okey?" Ucap Zeva semangat.

"Baik tuan."

"Kalo gitu langsung aja lah kita masuk ke dunia novel pertama!"

"Sebelum masuk ke dunia novel saya akan memberi tau sinopsis dari cerita novel yang akan tuan masuki terlebih dahulu."

"Oke dehh, jelasin cepetan, gue udah gak sabar nihh."

-
-
-
-
-

Halo gaesss
Gimana nih chapter pertamanya??
Seru gak? Atau kurang panjang??
Sebenarnya ini bukan cerita pertama ku, aku sering buat cerita tapi emang gak aku publisin aja, soalnya biasanya tiba-tiba buntu di tengah jalan. Doain aja semoga cerita ini gak berhenti di tengah jalan yaaa!!

Sampai jumpa di chapter berikutnya(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Love you (⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)

Time Travel With The System[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang