Keesokan harinya terlihat Dewi yang duduk duduk bermain game di kedai tok Aba dengan Aurel yang sibuk membersihkan beberapa piring lalu menata nya.
Sementara tok Aba sendiri tengah sibuk membuatkan pesanan untuk pria paruh baya dengan topi burger di kepalanya yaitu pakcik Mat.
"Aih Atok.. meh lah saya buatkan" ujar Ochobot yang baru saja bangun dari pingsan nya entah untuk keberapa kali nya.
"Eh, Ochobot kau dah oke dah?"
"Hah, pening sikit je lagi"
"Apesal sejak dua minggu ini kau sering pingsan ni?" tanya tok Aba sembari menyerahkan dua gelas berisi air koko.
"Entahlah tok" jawab Ochobot yang segera menerima kedua gelas itu dan segera saling menuangkan layak nya membuat teh tarik.
"Batre kau dah nak habis kot"
"Tok Aba" ujar Boboiboy yang baru saja sampai setelah sekolah.
"Ah Boboiboy dah habis sekolah dah?"
"Dah" ujar Boboiboy sembari duduk di depan tok Abah.
"Tok Aba, Boboiboy nak tanya sikit ni"
"Hah tanye ape?" ucap tok Abah sembari menatap Boboiboy bingung.
"Tok Abah, Boboiboy nak tanya sikit ni"
"Ape die?" tanya tok Aba sembari menyerahkan pesanan pakcik mat.
"Atok tau tak ape ape cerita tentang rumah kat tepian dekat sekolah tu"
Mendengar Boboiboy yang menanyakan rumah itupun membuat Aurel dan Dewi saling melirik.
"Rumah tepian dekat sekolah tu...hmmmm" ucap tok Abah sembari sedikit mengingat ingat.
"Ah ade ade, hari tu atok ada dengar orang borak pasal rumah tu... katanye berhantu"
"Haa betul ke tok???" sahut Boboiboy sedikit tak percaya.
"Hehh karot je semua tu" ujar Tok Aba dengan tak percaya nya.
"Mana ade karot!!" pekik pakcik mat yang secara tiba tiba membuat Boboiboy sedikit kaget.
"Hari tu mase saye antar burger, saya sendiri nampak ada lembaga hitam berkeliaran kat kawasan rumah tu" ujar pakcik Mat yang lalu menyeruput minuman pesanan nya.
"Selalunye, itu bayangan hitam muncul waktu petang itu macam" ujar pakcik Kumar ayah dari Gopal yang entah dari mana datang nya.
"Kadang kadang bentuk tu harimau " ujar pakcik Kumar yang sekarang berada di samping Boboiboy.
"Kadang kadang bentuk tu orang" ujar pakcik kumar lagi yang sekarang justru di belakang tok Abah bahkan dengan sengaja memegang pundak tok Abah.
"Aik? boleh tuker tuker bentuk pulak" ujar Boboiboy sembari menatap pakcik kumar dengan aneh.
"Dey hantu memanglah boleh tukar tukar bentuk, sekolah tada bagi tau kah?" ujar pakcik Kumar sembari menatap Boboiboy aneh yang justru di balas tatapan malas dari nya.
Segera Dewi yang sejak tadi menyimak hanya bisa menahan tawa saat melihat ekspresi Boboiboy.
" Ah ini budak a kacau saya mau cerita"
"Ha cerita cerita" ujar Tok Abah sembari menatap pakcik Komar cukup penasaran.
Sementara itu Aurel yang selesai membersihkan piring pun segera duduk di samping Dewi dan ikut mendengarkan cerita dari pakcik Kumar.
"Dulu~ itu rumah di diami oleh satu keluarga, enam bulan pertama mereka bahagia tapi Mase bulan ketuju~~"
Segera semua menatap penasaran saat mendengar cerita dari pakcik Kumar.
"Biaa betoll uncle?" sahut Dewi dengan wajah ketakutan lantas memeluk boboiboy yang hanya sebatas dadanya.
"Dei! betol lah! mane ade uncle tipu tipu" elak pakcik Kumar dengan membentak Dewi.
Dewi tertegun dengan cara bicara ayah Gopal yang suka menggunakan nada tinggi ini, jujur ia sangat tidak menyukainya.
Beberapa menit kemudian Gopal datang dengan nafas tersengal sengal karena sudah menempuh perjalanan yang amat jauh.
•
Aurel dan Ochobot mengelap meja lalu membersihkan kedai karena hendak tutup.
"Penat nyee!! tadi ramai sangat kedai tok Aba ni" keluh Boboiboy sambil mengipas ngipas wajahnya yang berkeringat, Dewi yang peka langsung mengusap lembut wajah adiknya menggunakan sapu tangan yang dibasahi sedikit.
"Mestilah, sebab ade akak kau yang populer disini" ujar Ochobot malas.
"Ha a lahh.. tapi kenape fans akak lelaki semue? BOBOIBOY TAK SUKE LAH!" ujar Boboiboy cemberut.
"Eh? cemburu ke?" goda tok Aba.
"Mestilah! cuman Boboiboy je yang bole dekat kat kak Dewi" Boboiboy lantas memeluk pinggang Dewi posesif.
"Dah la tu! cepat bersihkan semua, penat tau tak" ucap Aurel dengan wajah galaknya membuat Dewi, Boboiboy, dan Ochobot ciut.
Setelah selesai berberes dan menutup kedai mereka segera bersiap untuk pulang.
"Atok aurel pergi kejab ye ada barang yang nak aurel beli" ujar Aurel sembari mengambil tas selempang milik nya.
"Aik? apesal tak titip je tadi semase atok belanja" tanya tok Aba dengan heran.
"Baru je ingatlah tok kalo ada barang yang mau aurel beli" ujar Aurel dengan senyuman yang lalu segera pergi meninggalkan mereka.
Melihat itu segera Dewi hendak menyusul Aurel namun tok Aba segera menghentikan nya.
"Jangan kau nak ikuti akak kau" ucap tok Aba memperingati Dewi supaya tidak ikut pergi dengan Aurel.
"Aik? kenape tok?"
"Kau kene tolong tok Aba kemas kedai"
"Alahhhh" Dewi pun putar balik dengan langkah gontai nya.
"Tak pe kak, kan ade Boboiboy" ucap Boboiboy pada Dewi.
"Die ni nak ikut kembarannye, haha" goda tok Aba.
"MANE ADEE!! LAGI PUN AUREL TU BUKAN KEMBARAN DEWI LAHH!!" teriak Dewi merajuk.
•
"Terimakasih " ujar sang kasir supermarket dengan senyuman manis yang di balas dengan senyuman tipis oleh Aurel.
CKLAK
Bunyi kaleng soda yang di buka dan dengan perlahan Aurel meminum nya sembari berjalan dan membawa kantung belanjaan berisi banyak snack.
"Segar nyaaaa" ujar Aurel setelah meminum soda itu.
"Hmmm?... hei kau!" panggil Aurel saat melihat pada Fang yang sedang berjalan masih dengan pakaian sekolah.
Mendengar nama nya di panggil Fang segera melihat ke arah Aurel, alisnya terangkat.
'Kenapa dia?'
•
•
•
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN COMMENT❤
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐨𝐛𝐨𝐢𝐛𝐨𝐲 𝐛𝐢𝐠 𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫'𝐬
FantasyBoboiboy big sister [COMPLETE] Berkisah tentang Aurelia Wijayata bersama sahabatnya Dewi Ashana Hengkara yang masih berstatus pelajar kelas sepuluh SMK di daerah Jawa Timur. Suatu ketika mereka tidak sengaja membuka portal menuju dunia Boboiboy, sia...