•|| khawatir ||•

870 84 3
                                    

𝚆𝚊𝚛𝚗𝚒𝚗𝚐⚠️
! ᴡᴀʀɴɪɴɢ !
-ᴏᴄᴄ - ᴋᴀᴛᴀ-ᴋᴀᴛᴀ ᴛᴏxɪᴄ -ᴍʏ ᴀᴜ -ᴛʏᴘᴏ
-ᴀɴɢsᴛ -kata tidak baku -Non Canon

"Mereka adalah hidupku, mereka adalah alasan aku berusaha, jadi bahkan hanya ingin menyentuh sehelai rambut mereka aja.. Lewati mayadku."

-by: Halilintar Alvarendra.

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

       Drap.!

Drap.!


             Drap.!

Suara langkah kaki yang keras terdengar di lorongan sekolah, pemuda berambut coklat dengan sehelai rambut putih di poninya

Serta mata merah ruby nya yang sangat mencolok itu, siapa lagi kalo bukan Halilintar?

Ia berhenti di depan pintu yang bertuliskan UKS, dan karena Halilintar yang sudah terlanjur panik di dobrak nya.

"Gempa.!. Hah.."-Halilintar terdiam saat melihat Gempa yang terlentang di kasur UKS dengan pipinya yang bengkak itu

"Kapten Alva!.. Selamat siang dan Tenang saja, Gempa baik-baik saja."-Ucap laki-laki berambut biru gelap serta mata hazel yang menggunakan jas anggota khusus UKS, Zio

"..."- Halilintar menatap Gempa dengan mata kosong, tidak mengatakan apapun, Halilintar mengusap wajahnya dengan kasar

'Jangan perlihatkan sisi lemah mu Halilintar, apalagi di depan bawahan mu, pertahanan image mu!!.'-Batin Halilintar

Halilintar lagi tahan agar tidak nangis:) sebenarnya Halilintar itu cukup cengeng lohh

Halilintar menghela napas lalu melemparkan satu tablet ke arah Zio tanpa melihat ke arahnya untung Zio bisa tangkap (눈‸눈)

"...hhhh hubungi keluarga orang ini, suruh Azre untuk bersiap."

"Baik! Kalo gitu aku pergi-"

"Bentar. beli-tidak, ambil air mineral dan roti madu di tas ku."

"S-siap laksanakan."-Ucap Zio sambil menunduk sedikit lalu pergi dari tempat itu, btw dia sudah melepasnya jas UKS nya itu ya:)

Halilintar duduk di kursi sebelah kasur Gempa,
"...Maaf kan kakak ya?.. Seharusnya kakak tau lebih awal kalo masih ada pembully di sekolah ini, maafkan kakak ya?"--guman Halilintar sambil menatap Gempa

"Apakah kalian nyesal punya kakak seperti aku?"-ucap Halilintar dengan pelan

"Walaupun kakak tau.. Pertanyaan itu tak akan pernah terjawab... Tapi aku akan tetap berusaha untuk kalian ya^^"

"Jadi kumohon..Cepat bangun dan katakan..kau baik-baik saja Gempa..."-Ucap Halilintar yang semakin lama menjadi lirih dan serak

"Akan kuberi hukuman sepantasnya kepada dia, Gempa, kepada orang yang berani menyakiti seorang OSIS dan adikku.."

Halilintar melihat sekitarnya lalu menemukan kertas dengan pulpen, Halilintar tersenyum tipis lalu menuliskan beberapa kata di sana

" Kapten? Ini air mineral dan roti madu yang disuruh oleh kapten."

"Bagus, cuti sehari."

Zio menunduk sedikit "Terima kasih,kapten"

Halilintar berdiri dari kursinya merapikan topinya serta penampilan dan keluar dari ruangan itu namun ia tak sadar, apa yang dikatakan nya itu sudah tersimpan di voice records yang di bawa oleh Gempa.

-you Don't Know..°•[Halilintar Alvarendra] ||Discontinue||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang