|| Morning ||

1.4K 95 0
                                    

⚠️𝚆𝚊𝚛𝚗𝚒𝚗𝚐⚠️
! ᴡᴀʀɴɪɴɢ !
-ᴏᴄᴄ - ᴋᴀᴛᴀ-ᴋᴀᴛᴀ ᴛᴏxɪᴄ -ᴍʏ ᴀᴜ -ᴛʏᴘᴏ
-ᴀɴɢsᴛ -kata tidak baku -Non Canon

"𝑺𝒆𝒈𝒂𝒍𝒂 𝒄𝒐𝒃𝒂𝒂𝒏 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝑫𝒊𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂, 𝒏𝒂𝒎𝒖𝒏 𝒂𝒑𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒂𝒏 𝑻𝒖𝒉𝒂𝒏?"

-𝒉𝒂𝒍𝒊𝒍𝒊𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑨𝒍𝒗𝒂𝒓𝒆𝒏𝒅𝒓𝒂.

.

.

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

.

"!"-mata Pemuda bermanik Merah itu terbuka secara tiba-tiba dengan keringat dingin bercucuran di dahinya serta napas tersengal-sengal.

Siapa lagi kali bukan Halilintar?

"Astaga jam berapa ini?"--guman nya sambil melirik ke arah jam di dinding masih jam 3 pagi,
Kebanyakan orang akan balik tidur lagi namun beda dengan orang ini yang langsung turun dari kasurnya dan membereskan kamar

Padahal kamarnya gak berantakan pun, tapi tetap saja di rapikan. (눈‸눈)

"Masih jam 3 tapi udah gak bisa tidur... Mungkin keliling rumah pilihan yang bagus?."--guman Halilintar

Entah gimana jalan pikir Halilintar, dia merasa dengan keliling rumah-ralat MASION nya itu adalah ide yang bagus, i mean... 3 in the morning?

Halilintar perlahan keluar dari kamar nya, dan mulai berkeliling, pertama kamar adeknya cuma mau mengecek.

" Seperti masih pada tidur."

Yelah! Orang jam 3 pagi kok, kecuali si burung Hantu sih... Taulah siapa.

Ruang tamu, dll. Bahkan gudang pun dia masuki.

Setelah siap acara keliling rumah, halilintar langsung membersihkan diri dan menyiapkan barang-barang sekolahnya.

Dia mengecek lagi jam berapa, ternyata jam 04:23. Dan itu cukup membuat Halilintar sedikit frutasi.

"Baca novel aja kali ya?"--guman nya lagi.
Dan berjalan Ke arah Rak penuh Novel di kamarnya itu

Mengambil 3 novel lalu rebahan kembali di tempat tidur.

1 jam kemudian~

Masih fokus membaca sampe bukunya numpuk hingga...

" WOI BLAZE BANGUN BEGO! KAU TIDUR ATAU SIMULASI MATI SIH?!"

"BJIR! KAU BANGUNIN ORANG BISA SELOW DIKIT GAK SIH?! NGAPAIN SAMPE DI BANTING!"

"Oh udah pada bangun."--guman Halilintar lalu menyusun semua buku-buku novelnya

Baru aja buka pintu udah terlihat Blaze dan Taufan jambak-jambakan, udah kayak perempuan aja...

Halilintar niatnya mau hentikan tapi udah keduluan sama si Gempa jadi ya, ga jadi(◍•ᴗ•◍)

" eh kakak pertama?.. Pagi kak..."-Ucap Gempa sambil tersenyum, sedangkan Taufan dan Blaze hanya diam melirik ke arah lain

Halilintar hanya memberi deheman dan berjalan melewati mereka begitu saja, Taufan yang melihat itu agak menggertakan dan menatap tajam Halilintar

Dan pasti Halilintar sadar itu namun dia tetap berjalan berpura-pura tidak sadar dengan tatapan tajam Taufan, Itu sudah normal.

-you Don't Know..°•[Halilintar Alvarendra] ||Discontinue||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang