Jika Jeon Jeongguk harus memilih seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya, maka akan dia pastikan jika seseorang itu bisa melebihi Kim Taehyung- ibunya.
"Tak ada satupun atau bahkan salah satu, dia bahkan sudah kalah sebelum menang"
🔞
Ini sudah larut, apa putraku masih belum pulang? Taehyung mencoba membuka pintu, melihat sekeliling rumah yang sepi tanpa lalu lalang orang yang biasa bekerja kesana kemari. Seharian ini yang dia lakukan hanya berbaring— bermalas malasan dengan segala ketukan di pintu menjadi pertanda seseorang datang untuk memnawakan segala keperluan yang dia butuhkan
Dia benar benar seperti burung dalam sangkar
Taehyung hanya berpikir, jika tak ada kegiatan yang harus dia lakukan selain makan dan menonton. Kemudian apa? memikirkan bayang bayang Jeong— tidak! bukan, ini sungguhan Taehyung hanya menyibukkan diri dengan makanan yang disuguhkan oleh pelayan rumah. Tak ada kabar dari putra—nya, tak ada panggilan ataupun pesan suara melalui para pekerja di rumah ini pun tak ada
Dia benar benar dibiarkan
Bahkan tak ada Heesung di sini. Apa Jeongguk benar benar marah kepadanya?
Dia harus pergi mengeceknya
Dimana anak itu berada— oh? pintu kamarnya terbuka. Taehyung melihat cahaya masih menyala terang di dalam, membuktikan jika pria Jeon mungkin berada di sana. Sendirian? atau sudah tertidur? rasanya menebak saja tidak cukup, insting Taehyung begitu buruk hingga selalu meleset dari tebakannya. Maka dari itu dia memutuskan untuk mendekat ke arah pintu, berjalan sedikit tertatih akibat rasa ngilu masih terasa pada bagian belakangnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia ada di sana
Jeongguk tampak fokus membaca lembar kertas yang dipegangnya, sesekali akan menaikkan kacamata yang melorot pada tulang hidung. Taehyung terdiam di ambang pintu, menggigit bibir sendiri kala memandangi wajah tampan putra— nya dari jarak jauh. Hatinya mendadak ricuh, berdegup sampai dia harus memegangi dadanya agar tidak terkena serangan jantung ayolahkenapa kau sangat lemah? bertahanlahsedikit saja, dia masih ingin melihat putra—nya Taehyung menarik napas, mencoba mengaturnya sebelum kembali dia arahkan atensi pada seseorang yang berada di dalam sana
Apa pekerjaannyabegitu berat hari ini?
Kenapa dia tidak menghampiri Taehyung saat pulang dari kantor?
Kenapa dia tidak memeluknya dan menanyakan kabar tentangnya?
Apa putra—nya sudah tidak merindukannya lagi?
Taehyung mendecih dalam hati, kenapa perasaannya mendadak kesal seperti ini. Ada apa dengannya? rasanya begitu kosong kala tak ada jejak bibir yang mendarat di wajahnya, kenapa kau begitu ingin Taehyung? bukankah kau yang melarangnya? lalu kenapa Jeongguk menjadi seseorang yang mudah menyerah seperti ini?