Assalamualaikum guys.
Alhamdulilah hari ini aku up lagii, semoga kalian suka ya di part inii.JADILAH PEMBACA BIJAK, CERITA INI DITULIS BERDASARKAN HASIL KARYA PEMIKIRAN DAN KHAYALAN PENULIS!!!.
Happy reading All..
"BERLIAN itu sahabat seorang wanita karna kesucian dan keindahannya. Dan kamu adalah seorang wanita yang menyerupai kesuciannya."
-abyan-🌊 🌊 🌊 🌊 🌊 🌊
Tok..
Tok..
Tok..
"Assalamualaikum" suara dari balik pintu yang membuat Anin segera beranjak dari kemagerannya itu.
Anin berjalan dan harus segera membuka pintu, sebenernya ia males untuk menerima tamu karna biasanya bunda yang nyambut saat ada tamu.Tapi kebetulan dirumah tidak ada orang selain anin. Karna bunda, ayah dan mas agas keluar rumah sejak pagi tadi.
"Waalaikumsalam." sambil membuka pintu.
"M-maaf bapak nyari siapa?" tanya anin kepada laki yang menggunakan seragam pdl loreng yang berada didepannya. Anin tidak asing dengan raut wajahnya.
"Ahh ya saya inget kamu kan yang buat ayah saya masuk rumah sakit seminggu lalu!!"
Tegas anin pada laki laki itu, bukanya disuruh masuk anin malah mengusirnya."Maaf ya disini ga terima orang jahat seperti kamu, mending kamu pergi aja, lagian dirumah juga gada siapa siapa, jadi kita ga boleh untuk serumah karena bukan mahram." tegas anin pada laki gagah itu dengan wajah sinisnya.
Bukannya pergi Abyan malah kekeh karena ngerasa aneh pada anin yang bertingkah laku seperti itu kepadanya.
"MasyaAllah, Calon istri saya bagaikan berlian. Berlian itu sahabat wanita. Dan kamu adalah wanita yg menyerupainya." gumam Abyan dalam hatinya sambil senyum tipis.
"Yasudah kalau begitu saya nikahi kamu biar kita tidak mahram lagi." seru Abyan pada anin.
Deg..
Anin hanya diem karna kaget sama ucapan yang baru saja terlontar dari mulut laki gagah didepannya.
"Eh gausah ngadi-ngadi deh, lagian emang saya mau sama kamu ih ogah!! dasar tentara cabul." jawab anin dengan muka sedikit jutek karna kesel pada laki gagah didepannya.
Tinn..
Klakson mobil ayah dan bunda, pulang dari yayasan yang mereka punya, setelah ayah dan bunda mengetahui kehadiran Abyan, mereka langsung bergegas menghampiri Abyan dengan raut wajah senyum.
"Eh ada nak Abyan, ayok masuk sudah lama nak?." tanya ayah pada Abyan.
"Enggak..om barusan kok hehe." ucap Abyan sambil mencium punggung tangan milik ayah dan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku tak membenci laut
Short Story"Anin, cukup jangan berlarut larut terjebak diruang bayang kematianku." "Maka dari itu, Aku katakan bahwa Abyan milik Anin seorang, sudah dipeluk erat oleh lautan."