5.🌊 Jawaban

33 4 2
                                    

Assalamualaikum guys. Alhamdulilah aku bisa up lagi. Semoga kalian suka ya sama cerita sederhana aku hehe.

JADILAH PEMBACA BIJAK,INI SEMUA DITULIS BERDASARKAN HASIL KARYA PEMIKIRAN DAN KHAYALAN PENULIS!!!.

             HAPPY READING ALL!!

"Tak apa jika aku harus menunggu lama, asalkan kamu hadiah dan jawaban dari waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tak apa jika aku harus menunggu lama, asalkan kamu hadiah dan jawaban dari waktu itu."
-abyan-

                   🌊 🌊 🌊 🌊 🌊 🌊

"Bismillah, semoga ini yang terbaik." gumam Anin dalam hati.

Setelah beberapa menit memikirkan dan memantabkan hati, Anin langsung menjawab niat baik Abyan dan sekeluarga.

"Bismillahirrahmanirrahim, sebelum ke inti saya ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Abyan, apakah Abyan bersedia?" tanya Anin pada Abyan.

Semua orang yang ada di ruangan tampak serius.

Abyan mengangguk.

"Ya saya bersediah." ucap Abyan.

"Apa yang buat Abyan sangat yakin untuk mengkhitbah saya pada waktu dekat ini, padahal kita tidak saling mengenal."

Abyan mengangguk.

"Ya, kenapa saya harus yakin sama kamu, saya juga sebenarnya tidak punya alasan mengenai ini karena Allah yang memberikan perasaan dan keyakinan ini pada saya. Dan kenapa alasan saya memilih menikah dalam waktu dekat ini karena saya sudah memantabkan hati untuk terus mengikat mu, Anin. Saya juga sudah memiliki perasaan kepadamu kali pertama bertemu. Saya takut akan menjadi dosa karena perasaan yang saya miliki ini, maka dari itu saya ingin menghalalkan perasaan ini dengan cara menikahimu. Karena satu satunya hubungan yang diridhoi Allah itu menikah. Dan saya sudah siap secara mental, fisik dan sedikit bekal ilmu untuk menikah. Saya juga ada sedikit pertanyaan yang akan saya ajukan ke Anin, apakah Anin bersedia?"

Anin mengangguk

"Anin sayakan seorang abdi negara, apakah Anin bersedia ketika saya tinggal bertugas untuk negara dalam waktu yang tidak bisa ditentukan?"

Anin mengangguk.

"Ya saya bersedia, lagi pula bagi saya tentara itu profesi yang sangat mulia dan itu juga sudah konsekuensi jadi istri dari seorang abdi negara."

Jawaban dari Anin cukup membuat Abyan semakin yakin dan mantab untuk cepat-cepat menikahi sang pujaan hatinya.

"Sudah nak?" tanya ayah Anin pada mereka berdua.

Abyan mengangguk perlahan.

"Sudah." jawab Anin dan Abyan bersamaan.

"Silahkan sampaikan tujuan baik Abyan serta keluarga kesini."

Aku tak membenci lautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang