Assalamualaikum guys. Alhamdulilah aku bisa up lagi.
Semoga kalian suka ya sama cerita sederhana aku ini hehe.JADILAH PEMBACA BIJAK, CERITA INI DITULIS BERDASARKAN HASIL KARYA PEMIKIRAN DAN KHAYALAN PENULIS!!!
HAPPY READING ALL!!
"Kekuranganmu itu bagaikan tinta yang tergaris dikertas, sedangkan kelebihanmu itu aku ciptakan sendiri agar kamu terlihat istimewa di versi diriku sendiri."
-abyan-
🌊 🌊 🌊 🌊 🌊 🌊
Pagi ini Anin dan Abyan harus pindah ke rumah dinas, tempat Abyan bekerja. Sudah lima hari anin menghabiskan waktu bersama bunda, ayah dan mas agas, sebelum ia harus pindah rumah.
Bunda tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi mereka. Menu kali ini ada ayam goreng kalasan, cah kangkung lada hitam serta sambel terasi kesukaan Anin.
"Wah.. harum sekali cah kangkungnya bun." ucap agas sambil merapikan pakaian pdl kebanggaannya didepan kaca yang tak jauh dari dpur.
"Iya dong siapa dulu yang masak, istrinya ayah." ucap ayah sambil goda bunda.
"Hmm.. iya deh iya.." jawab agas dengan raut wajah melasnya.
"Loh Anin sama Abyan belum turun Bun?" tanya ayah duduk di kursi makan.
"Biasa yah pengantin baru pengennya berduaan terus." sambil tertawa kekeh.
"HAHAHA, lucu ya mas kaya kisah cinta mas sama anara." ucap Anin sinis menuruni tangga bersamaan Abyan.
"kaya tau aja bocil bocil." jawab kekeh mas agas.
"jelas lah adek tau, anara kan selalu cerita sama adek.." sanggut Anin.
"Affa iya.." dengan raut wajah meledek si Anin
Anin yang kesal sama mas agas langsung merengek ke ayah.
"Ayah liat mas tu." ucap Anin sambil mengusap-usap lengan ayah.
"Ya ampun ternyata se anak kecil ini ya istriku didepan ayahnya." gumam Abyan dalam hati.
" Agas, kamu ini suka banget sih gangguin adek kamu." ucap bunda.
"Iya Bunda ratu magada pelindung Anindya. Maaf ya." ucap agas.
"Kasian di marah bunda hahah, wlek..wlek.." ucap Anin sambil menjulurkan lidahnya seolah-olah mengejek agas.
"Iya deh kali ini menang." ucap agas singkat.
"Sudah - sudah kalian ini tidak malu apa di liatin Abyan seperti itu." ucap bunda.
Abyan hanya kekeh melihat tingkah laku mereka.
"Sudah ayok makan. Anin ambilin nasi Abyan." ucap bunda sambil menyiapkan sarapan ayah dan mas agas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku tak membenci laut
Короткий рассказ"Anin, cukup jangan berlarut larut terjebak diruang bayang kematianku." "Maka dari itu, Aku katakan bahwa Abyan milik Anin seorang, sudah dipeluk erat oleh lautan."