Assalamualaikum guys. Alhamdulilah hari ini aku bisa up cerita sederhana aku, semoga kalian suka ya hehe
JADILAH PEMBACA BIJAK, CERITA INI DITULIS BERDASARKAN HASIL KARYA PEMIKIRAN DAN KHAYALAN PENULIS!!!.
HAPPY READING ALL!!!
"Keindahan pernikahan itu tidak selalu terlihat dari awal, tapi dari cinta yang tumbuh dan berkembang dari seiring berjalannya waktu juga salah satu keindahan dalam pernikahan."
-abyan-🌊 🌊 🌊 🌊 🌊 🌊
Jumat, 6 Juni 1998 tepat hari ini bertambahnya usia Anin genap menjadi 22 tahun. Tepat hari ini juga Anin dan Abyan akan menjadi suami istri yang sah secara agama maupun negara.
Anin tampak anggun mengenakan gaun putih dan hijab putih yang menutup dada. Polesan make up yang natural membuat Anin manis bak pabrik gula layaknya.
"Cantik banget lo nin pangling gue." ujar anara sembari memandangi wajah sahabatnya itu melalui kaca rias yang ada di hadapannya.
"Biasa aja kali, kan emang gua udah cantik dari sananya cuma mata lu aja yang masih dalam kandungan." jawaban Anin senonoh ke anara saat itu.
Anara berubah menjadi kesal setelah mendengar lisan yang baru saja terlontar dari mulut Anin.
"Hufffhhh... serah lo deh." kesal tampak dari raut wajah anara.
"Yaelah.. sensi amay." jawab singkat anin.
Mereka berdua hanya berdiam diri tak saling melempar kata demi kata lantaran masih sama-sama kesal.
"Wah.. mbaknya cantik sekali pasti calonnya beruntung ni dapetin mbaknya." gumam salah satu tim mua Anin.
Anin hanya tersenyum dan tak sesekali pun membalas ucapan orang tersebut.
"Mbak ceritain dong awal mula bisa kenal sama calon suaminya, soalnya pengalaman saya kalau lagi ada joob pengantin cowoknya hallo dek itu seru mbak haha.."
Anara tak sengaja melepas suara tawanya saat mendengar ucapan dari orang itu.
Anin melirik sinis kearah anara.
"E-ehh-" cerita Anin di potong anara.
"Gini loh ceritanya mbak, mereka itu sebenernya-" terhenti ceritanya anara.
Brakh...
Suara pintu terbuka keras bergema, teman-teman Anin mendobrak pintu niat ingin buat surprise untuk Anin karna kehadiran mereka.
"Hayyy..!!" sorak serentak dari lima orang teman Anin yang datang bersamaan untuk memenuhi janji pada Anin untuk menjadi bridesmaids di pernikahannya.
"Haaaa... raya, nadif, fliya, nadin, sasti... ahhh kaliannm akhirnya datang juga.." ucap girang Anin sambil memeluk satu-persatu teman-temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku tak membenci laut
Short Story"Anin, cukup jangan berlarut larut terjebak diruang bayang kematianku." "Maka dari itu, Aku katakan bahwa Abyan milik Anin seorang, sudah dipeluk erat oleh lautan."