Assalamualaikum guys. Alhamdulilah aku bisa up lagi. Semoga kalian suka ya sama cerita sederhana aku.
JADILAH PEMBACA BIJAK, CERITA INI DITULIS BERDASARKAN HASIL KARYA PEMIKIRAN DAN KHAYALAN PENULIS!!!.
HAPPY READING ALL!!!
"Kasih sayang kita itu bagaikan cinta sejati, bukan berarti takan terpisah. Tapi sekalipun kita terpisah semakin kuat juga kasih sayang kita."
-Anin-
🌊 🌊 🌊 🌊 🌊 🌊
Embun pagi sudah tergantikan oleh teriknya matahari. Hari ini hari yang sangat menegangkan bagi ayah, Bunda apalagi anin, sebab ia akan dipinang oleh laki laki pilihan ayahnya untuk menjadi pasangan hidupnya.
Sementara mas agas tidak keberatan sedikit pun bila harus didahului adeknya itu, lagipula ia belum punya calon dan belum siap untuk memulai
hidup barunya."Siapa sih cowo yang ditakdirkan untukku, argg... Anin kamu harus tetep releks gaboleh gugup kaya gini masih juga lamaran belum menikah loh nin-nin." gumamnya sambil duduk didepan kaca kamarnya.
Tok..
Tok..
"Boleh bunda masuk sayang?" tanya bunda dibalik pintu yang hendak ijin untuk masuk kamar anin.
"Boleh bun." jawab singkat anin pada bunda.
Bunda masuk lalu duduk disamping putri kecilnya itu.
"Gerogi ya sayang, dulu bunda juga gitu pertama kali ingin dilamar ayah kamu bahkan bunda sampai demam karena cemas padahal bunda ga ngapa-ngapain hanya duduk terus terima lamaran dari ayah kamu tapi bunda sampai demam tu." cerita bunda pada putri kecilnya yang hendak berada diposisi itu sambil tertawa kecil.
Anin tertawa kekeh setelah mendengar cerita dari bunda barusan saja. Lalu iya memeluk bunda.
"Bunda bunda, ada ada saja sih." masih ngakak karna mendengar cerita pengalaman bundanya itu.
Tak lama bunda langsung membalas pelukan dari anin.
"Anin sekarang sudah dewasa sayang, Anin sebentar lagi akan menjadi milik orang lain, walaupun begitu Anin tetap menjadi putri kecilnya ayah, bunda dan bocilnya mas agas, bunda harap kelak suatu saat nanti ketika anin sudah menjadi seorang ibu, Anin pasti berada diposisi bunda saat ini".
Tak terasa air mata jatuh dari kelopak mata bunda dan anin, mereka saling memeluk sambil disandingi isakan suara tangis yang belum henti sampai sekarang.
"Bunn, bunda ayah sama mas agas tetep jadi orang yang paling Anin sayang, Anin janji ga akan lupa sama kalian kalaupun Anin sudah menikah. Anin akan terus menjadi putri kecilnya ayah dan bunda, Anin ga akan pernah buang peran itu di hidup Anin sampai Anin punya anak sekalipun, Anin akan tetap menjadi putri kecil yang selalu merengek minta martabak kesukaan Anin sama mas dan ayah saat mereka pulang kerja, Anin akan selalu menjadi putri kecilnya bunda yang sangat ceroboh perihal hal hal kecil sekalipun." bukanya reda malah semakin deres jatuhnya air mata dari kelopak mata anin dan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku tak membenci laut
Short Story"Anin, cukup jangan berlarut larut terjebak diruang bayang kematianku." "Maka dari itu, Aku katakan bahwa Abyan milik Anin seorang, sudah dipeluk erat oleh lautan."