1. Balapan

2.9K 87 4
                                    


Brum...

Brum...

Deru motor bersahut-sahutan di arena balap. Arena ini tentunya adalah arena balap legal. Terdapat beberapa aturan yang harus ditaati oleh member arena ini, baik pemain maupun penonton. Yah, meskipun kedengarannya begitu, nyatanya ada beberapa kelonggaran bagi oknum yang memiliki koneksi di tempat ini.

Seperti saat ini, dua pria yang diketahui akan mengadakan balap itu sedang menentukan hadiah pemenang. Si pemilik 'Red Devils' yang dikenal sebagai raja balap menawarkan hadiah duluan berupa uang tunai.

"Gimana? 20 juta, cukup? Atau mau lebih?" Ucap pria bernama Samuel Atlanta, sang raja balapan.

"Gue mau yang lebih ekstrim."

Pria misterius yang berani menantang raja balapan malam ini benar-benar berbeda. Ia tak membuka helm nya sejak menantang Samuel. Sorot matanya terlihat begitu tajam. Menatap lekat lawan bicaranya.

"Lalu? Lo mau apa? Jangan yang ribet, gue males ngurusnya."

Pria misterius itu mendekat ke arah  Samuel. Deru nafasnya terdengar jelas di telinga Samuel, kala ia berbicara di dekat Samuel.

"Gue mau Lo serahin diri ke gue, gue mau Lo lakuin apapun perkataan gue," ucapnya.

"Kalo gue menang?"

Samuel tentu butuh kejelasan benefit yang ia dapatkan jika ia menang kan? Ia sebenarnya tak perlu apapun, hanya saja ia tak bisa membiarkan pria ini menang begitu saja. Ia pun tak akan menyerahkan diri pada orang seperti itu.

"Sebaliknya, gue yang bakal serahin diri ke lu, gimana?" Tawarnya lagi.

"Ga ada yang lain?" Samuel berusaha mengelak tawaran remaja itu. Jelas ia tak suka taruhan yang satu ini.

"Ngga," ucapnya mantap. Tak ada keraguan di mata pria itu.

"Oke, yang kalah harus nyerahin diri ke yang menang dan harus lakuin apapun yang diminta pemenang. Deal?" Samuel mengulurkan tangannya, mengajak pria itu berjabat tangan.

"Deal!" Pria itu menyambut jabatan tangan tersebut dengan riang.

Seorang gadis cantik sudah berdiri di tengah dua motor yang sudah bersiap di garis start. Gadis itu akhirnya mengangkat bendera yang menandakan pertandingan dimulai.

5 menit pertama Samuel yang memimpin. Tak berselang lama, pria misterius itu menyalip dan berada di depan Samuel. Tak mau kalah, Samuel pun menancap gas nya. Setelah berpuluh menit dua motor itu seri, mereka pun hampir sampai di garis finis.

"Menyerah lah dan ini tidak akan jadi sulit," ucap Samuel dengan sombongnya. Ia berhasil menyalip pria itu lagi.

"Sorry, tapi gue gak bakal ngalah sama lu," balasnya. Mereka pun kembali seri.

"Gue bakal buat lu desah di bawah gue, Samuel Atlanta!" Tegas pria itu.

Motor hitam itu melaju sekencang-kencangnya, meninggalkan Red Devils yang masih terpaku di tempatnya. Merasa akan kalah, Samuel kembali menancap gas nya. Sayang, usahanya sia-sia. Motor hitam pria misterius itu berhasil melewati garis finis lebih dulu dari pada Red Devils nya.

Pria misterius itu berteriak keras, menandakan kemenangan yang didapat nya. Samuel kesal. Ia ingin marah, tapi itu sama sekali tak berguna. Ingin ingkar janji, tapi ia tak bisa. Semoga apa yang ia pikirkan tidak terjadi.

"Gue menang! Gue minta hadiah gue," ucapnya.

Samuel tampak berpikir sejenak. Ia bingung harus bagaimana.

"Bisa ganti yang lain ga? Gue ga yakin-"

"Ngga bisa, kita udah deal. Masa lu ingkar janji sih? Bukannya raja balapan ini tidak pernah melanggar janjinya ya?"

Samuel Atlanta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang