2. One night stand

2.3K 70 14
                                    


"Permainan dimulai," ucapnya. Ia kembali mencium bibir Samuel. Membuat Samuel kembali terlena, hingga ia melupakan pusaka yang mulai memasuki lubangnya.

"Nggh, nghh!" Milik pria itu akhirnya masuk sepenuhnya bersamaan dengan darah yang keluar dari lubang itu.

"Akkh!" Pekiknya.

Rasanya menyakitkan. Tubuhnya seperti dibelah dua. Tanpa sadar air matanya jatuh.

"Cantik," puji pria itu.

"Brengsek!" Samuel sudah sangat kesal meladeni pria itu.

Pria itu mulai maju mundur perlahan. Kerutan tercetak di kening Samuel. Samuel mencengkeram tangan pria itu. Menyalurkan rasa sakit yang ia rasa.

"Anghh, nghh," desahnya saat pria itu mengenai sesuatu di bawah sana.

"Di sana, hmm."

Pria itu mulai mempercepat gerakannya, menumbuk titik tersebut berkali-kali. Hal itu membuat Samuel hilang akal. Tak ayal desahannya semakin terdengar. Tangan pria itu tak mau diam, ia memainkan dada Samuel, sesekali ia hisap dan gigit, meninggal bekas di sana.

"Ngghh, ngghh, hmmpp."

"Wanna cum, huh?"

Samuel menganggukkan kepalanya. Pria itu pun kembali menyentuh pusaka Samuel. Gerakannya semakin cepat. Desahan merdu dari bibir Samuel membuat darahnya berdesir. Tak lama Samuel pun mencapai puncaknya.

"Nggh! Hah... Nghh, bentar!"

Pria itu menghentikan permainannya, mengikuti permintaan pria di bawahnya.

"Udah?"

Samuel benar-benar sudah lelah, padahal ia baru keluar dua kali. Pria itu kembali melanjutkan permainan. Gerakannya lebih cepat dari sebelumnya.

"Pelannh, anghh, akkh!"

"Wait, honey."

Pria itu kembali mencumbu bibir Samuel tanpa menghentikan aktivitasnya di bawah. Samuel sudah lelah melayani pria di atasnya. Pria itu menghentakkan dengan kuat hingga cairannya memenuhi perut Samuel.

"Mmpph, ngghh! Hah... Hah."

"Hah, so sweet."

Kedua pria itu menghirup udara dengan serakah. Pria itu mengusap perut Samuel sebelum ia mengeluarkan pusakanya dari lubang nikmat itu.

"Hah... Udah, capek..." Pintanya pada pria itu.

"Belum, malam masih panjang, sayang," balasnya sambil membalikkan tubuh Samuel.

Ia kembali menggesek pusakanya di depan lubang Samuel.

"Slowly...please," pinta Samuel lagi.

"Kita lihat nanti," jawabnya.

Ia perlahan memasukkan pusakanya ke dalam lubang itu.

"So tight." 

"Nggh, ahh!" 

Pria itu terkekeh melihat tingkah Samuel. Ia semakin mempercepat gerakannya.

"Pelannh... ngghh"

Mereka semakin larut dalam permainan gila. Baik Samuel maupun pria itu semakin menikmati permainan ini. Samuel yang terus mendesah membuat libido pria itu naik.

"Rafael, sebut hah namaku."

"Rafaelhh, morehh, mpph!"

Rafael kembali meraup bibir yang sudah bengkak karenanya.

"Mmpph, nggh!"

"Akhh."

Mereka berdua akhirnya sampai. Cairan Samuel mengenai perut Rafael sedangkan cairan Rafael kembali memenuhi lubangnya.

Samuel Atlanta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang