^^^^^^^^

872 78 15
                                    

Rasanya pertengkaran yang terjadi antara dua orang pemuda kemarin hanyalah sebuah candaan belaka. Nyatanya sekarang mereka sedang bertukar saliva satu sama lain. Lidah mereka yang saling berperang seakan memperebutkan siapa yang paling mendominasi, padahal sudah jelas si surai pirang sedikit kewalahan mengimbangi permainan.

Tangan kasar milik pria yang lebih dominan meremas kedua bongkahan pantat lembut milik si submissive yang tak tertutupi apapun. Tak mau kalah, tangan si pihak bawah itu menggenggam erat rambut hitam legam milik pria di atasnya, semakin memperdalam cumbuan, menjadikannya semakin memanas.

Jonggun, ia melepaskan ciuman yang terjadi saat di rasa Jungoo mulai memberontak kehabisan nafas. Dengan mata hitamnya ia melihat seorang Kim Jungoo yang mengenakan setelan maid, sangat menggoda.

Dress pendek dengan warna hitam serta putih itu telah berantakan akibat tangan Jonggun yang tak bisa diam, memperlihatkan 'milik' Kim Jungoo yang setengah berdiri berbalut celana dalam berwarna putih. Jangan lupakan pantat mulus yang telah terekspos sepenuhnya itu, membuat Jonggun ingin menggigitnya. Bando berbentuk telinga kucing serta kalung lonceng yang melilit leher putih Jungoo membuat Jonggun menjilat bibirnya.

Haruskah ia berterima kasih kepada Ryuhei?

Tadi pagi, ketika mereka sama-sama terbangun, dua orang ini masih bermusuhan. Kamar yang di ketuk oleh salah satu pengawal yang bekerja sempat membuat mereka kesal, sangat mengganggu kenyamanan di alam mimpi. Si pirang yang tak peduli malah kembali melanjutkan mimpi.

Dengan sedikit kesal Jonggun menuju pintu, ketika sebuah kotak besar di serahkan kepadanya ia mengernyit bingung. Nama pengirim yang tertulis dengan jelas adalah Kuroda Ryuhei, Jonggun bingung apa yang di kirimkan oleh Kuroda satu itu? Obat terlarang? Atau senjata api?

Tetapi dugaannya salah besar, benda yang terdapat di dalam kotak besar itu adalah satu set seragam maid yang sangat pendek serta minim bahan yang terbungkus rapi di dalam tas pakaian. Jonggun tak habis pikir, dimana otak Kuroda itu? Bisa-bisanya mengirim barang seperti ini.

Di dalamnya terdapat sebuah surat, "Hadiah buat lo karena ngebolehin gue buat 'main' sama Shinwoo-chan, mungkin kalau enggak ada dia yang bisa ngebuat milik gue bangun, penis gagah milik gue ini bakalan nganggur selamanya. Lo tau Jonggun, Shinwoo gue bener-bener 'panas' di ranjang. Walaupun lo brengsek tapi untuk kali ini gue mau ngucapin terima kasih sama lo."

Kuroda itu memang sudah gila nampaknya, orang waras mana yang menulis surat seperti ini?

Jonggun menoleh kepada Jungoo yang kembali tertidur pulas dengan posisi membelakanginya. Ia masih kesal dengan Jungoo yang keluar seenaknya semalam, tetapi di sisi lain Jonggun ingin Jungoo mengenakan pakaian ini.

Di goyangkan kasar pundak lelaki pirang itu, "Kim Jungoo, bangun."

Jungoo hanya membalas dengan gumaman, si pirang itu masih memejamkan matanya. Dengan kuat Jonggun menarik tangan Jungoo hingga lelaki pirang itu duduk. Muka khas orang bangun milik Jungoo terlihat linglung.

Jonggun memberi perintah dengan datar, "Bikinin gue kopi."

Jungoo malas menanggapi ia hanya mengangguk, si pirang itu menguap sekilas sebelum turun dari ranjang. Ia menuju lemari pakaian, mengambil kaos dan celana pendek dengan asal, ia ingin mandi terlebih dahulu sebelum membuatkan kopi yang di suruh Jonggun.

Saat tangannya ingin membuka pintu kamar mandi, suara Jonggun kembali terdengar yang membuatnya berhenti, "Jangan pakai baju itu, hari ini gue udah nyiapin yang lebih cocok sama lo."

Satu tas kecil berisi pakaian yang Jonggun lempar dapat Jungoo tangkap dengan baik. Sekarang gantian Jungoo yang melempar baju yang telah ia ambil ke muka Jonggun.

Sangkar || GunGooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang