Sedikit Tambahan.

858 83 33
                                    

Ini adalah lembaran baru, dimana semua cerita kelam telah usai. Cerita dimana seorang Park Jonggun serta Kim Jungoo yang telah resmi menjadi sepasang kekasih semenjak beberapa bulan yang lalu. Tentu bukan hal yang mudah untuk mengerti satu sama lain, mereka kan masih awam dengan hubungan yang melibatkan perasaan seperti ini. Tetapi hal tersebut lah yang membuat hubungan antara keduanya terasa menyenangkan.

Mungkin kalimat, "Aku mencintaimu,"  memang sangat jarang terlontar dari mulut keduanya, tetapi tak apa, ada begitu banyak cara serta ungkapan yang dapat menggantikan kalimat tersebut. Percayalah, kedua orang itu mempunyai cara untuk mengungkapkan cinta mereka masing-masing.

Suara langkah kesal berbunyi keras,  menunjukkan bahwa ia benar-benar marah. Saking kerasnya derap langkah tersebut, mungkin seluruh penjuru rumah megah tersebut akan mendengarnya.

Manusia yang sedang marah tersebut tak lain adalah Kim Jungoo, seorang pemuda dengan rambut pirang tersebut menenteng sebuah kepala pada tangan kanannya, ia tak membungkus kepala tersebut dengan apapun, membiarkan darah menetes pada lantai yang ia lewati.

Ia telah kembali pada pekerjaan tak normal tersebut, alasannya? Bosan, ia bosan setengah mati setelah berpacaran dengan Jonggun, lelaki bermata hitam itu tak memperbolehkannya melakukan apapun lagi, dan ia sangat bosan dengan acaranya yang hanya menunggu Jonggun pulang bekerja setiap harinya. Pada akhirnya, ia merengek kepada Jonggun untuk memperbolehkannya kembali memburu 'tikus' seperti ini. Yah, Jungoo pun merindukan menebas kepala orang sebenarnya.

Walaupun untuk membuat seorang Park Jonggun setuju akan permintaanya bukanlah hal yang mudah, akan tetapi cukup berikan saja si mata hitam itu 'service' setiap hari maka Jonggun pun akan luluh juga. Tentunya dengan 'sedikit' gertakan Katana milik Jungoo yang berkata akan menebas barang 'kebanggaan' Jonggun jika lelaki itu tak memberi izin kepada si pirang. Coba bayangkan, bagaimana jika barang 'kebanggaan' Jonggun itu terpotong hingga akar, bukankah ia tak akan dapat merasakan nikmatnya kegiatan 'panas' bersama Kim Jungoo? Jadi, Jonggun dengan berat hati memperbolehkan Jungoo untuk melakukan pekerjaan seperti biasa.

Mari kembali ke waktu sekarang, Jungoo sedang menatap geram pada lelaki yang malah bersantai dengan menegak segelas alkohol di sofa ruang tamu tersebut. Rahang Jungoo semakin mengeras tatkala Jonggun malah membuat wajah seperti mengejek.

Jungoo menudingkan jarinya kepada Jonggun, ia berteriak keras, sangat keras, rasanya teriakannya dapat membuat telinga menjadi tuli, "Sialan lo Park Jonggun!"

Jonggun hanya tertawa, tak takut sedikitpun kepada Jungoo yang terlihat mengamuk tersebut, ia bertanya, "Kenapa Sayang?"

Jungoo melayangkan protes tak terima, "Lo ninggalin gue idiot! Gimana kalau gue enggak bisa survive?! Lo mau gue mati ya brengsek?!"

Jonggun merespon dengan tawa kerasnya, "Ahahahaha!" Tawa itu semakin memelan, Jonggun melanjutkan ucapannya, "Gue tau lo gak bakalan mati semudah itu Kim Jungoo."

Tadi mereka melakukan pekerjaan bersama, membantai sebuah club tempatnya menemukan Jungoo. Club malam yang tadinya hanyalah sebuah tempat kecil itu kini menjadi sebuah club mewah. Uang dari hasil 'menjual' Jungoo tersebut di gunakan oleh Pak tua itu untuk membangun usaha menjijikan seperti ini.  Maka dari itu, memporak-porandakan tempat tersebut adalah hal yang tepat, Jonggun ingin mengubur tempat ini hingga rata menjadi tanah.

Sebagian besar pengawal yang melindungi club tersebut telah Jonggun bunuh, menyisakan Pak tua pemilik tempat ini serta beberapa pengawal yang melindungi pria tua tersebut. Orang-orang itu tengah ketakutan pada sosok si pirang yang bermuka datar dengan menyeret Katana nya. Jonggun hanya tergelak dalam hati melihatnya, sangat seru, batinnya.

Akan tetapi, ia tak melihat bagaimana Jungoo menghabisi orang-orang tak berguna tersebut. Biarlah si pirang itu bersenang-senang. Jonggun ingin meminum alkohol, ia kehausan.

Sangkar || GunGooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang