perpisahan

4.6K 601 396
                                    

MICCUUUU ALLL ❤️❤️❤️❤️❤️❤️ MET TAUN BALUUUUU

—kembang desa—

"ati ati yo le, sehat sehat di kota. sering sering main kesini lagi nanti, tengokin kami, tengokin juju." ujar pak RT Jiwoong sembari menepuk nepuk lengan yang lebih muda.

yang ditepuk tersenyum manis, "iya pak RT, paling juga minggu depan saya kesini lagi. makasih banyak pak, bapak ibu semua juga udah senang hati mau nerima saya disini."

keadaan sekarang cukup mellow, sosok pria kota yang tampan rupawan itu akhirnya tiba pada hari dimana ia harus kembali pulang ke kota. proyek kerjanya di sekitar sini sudah selesai, dan pekerjaannya akan kembali berpindah ke lokasi lain.

berpamitan pada seluruh warga desa, dengan mobilnya yang sudah menunggu di pinggir jalan. kepergiannya dilepas dengan penuh haru, semua orang berkumpul hanya untuk memeluknya, menyampaikan terima kasih atas bantuan yang selama ini diberikan, termasuk para pemuda yang menjadi rekan sebaya Junghwan.

"ati ati yo mas Jeongwoo! ojo genit genit ning kono. nanti ono seng ngamuk." celetuk Yechan setelah bersalaman.
(jangan genit genit disana, nanti ada yang ngamuk)

"Juju wes berubah mas, wes tresno karo sampeyan sekarang. jadi sering sering main kesini bawa oleh oleh yo." sahut Gyuvin dengan senyum lebar.
(juju udah berubah mas, udah cinta sama kamu sekarang)

Jeongwoo sendiri hanya terkekeh gemas, mengiyakan semua yang dikatakan orang orang. meski sejujurnya ia menyadari ada satu orang yang tak hadir disini.

mata tajam serigala itu mengedarkan pandangannya ke sekitar, mencoba mencari sosok yang sangat ia butuhkan. disaat dirinya menjadi pusat perhatian, namun perhatiannya justru hanya tertuju pada seorang yang lain.

bak menyadari siapa yang Jeongwoo cari, seseorang disana pun membuka suaranya.

"juju e neng omah mas, ngambek sampeyan pulang."
(juju nya di rumah mas, ngambek kamu pulang)

eh? Junghwan sungguhan tak hadir untuk melepas kepergiannya?

—kembang desa—

"cah ayu... ora pamitan karo mas mu toh le?"

ibu So terus berusaha membujuk dari ambang pintu, putra manisnya sedang merajuk dan enggan beranjak dari kasur sejak pagi. hanya memeluk guling dan mencebik sepanjang hari.

namun segala upaya bujukan beliau sia sia, Junghwan tetap tak bergeming dan tak bersuara, bahkan bergerak pun tidak. namun jika dihampiri ke dalam kamarnya, pemuda itu akan meminta ibunya keluar.

"le.. kamu belum makan dari pagi, makan dulu baru sedih lagi."

"ora."

huff.

ibu So hanya dapat bertukar pandangan dengan suaminya, mencoba memaklumi perasaan sedih yang dirasakan putra kesayangan mereka sampai tak beranjak sama sekali dari kasurnya. wajar saja, mungkin ini pertama kalinya Junghwan jatuh cinta. tak heran betapa uring-uringan dirinya.

"kamu mau bapak ngomong karo masmu le? biar masmu yang pamit kesini yo?" tawar bapak penuh harap. merasa tak enak hati melihat darah dagingnya sudah seperti orang tak minat hidup.

kembang desa; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang