kenangan kantor

5.8K 480 171
                                    

miss u guys very very very veeery muchh!!

makasih banyak udah mau nunggu lama buat aku yang ga seberapa ini, i love you all ❤️ peluk peluk siniiii

tw// anal sex, kissing, mature, nsfw, dirty talk, jorok jOROK JOROKKK 🔞

—kembang desa—

"cocotnya medok banget kek orang kampung, pantes kelakuannya kampungan." omel seorang pegawai wanita pada sosok rekan kerjanya yang malah asik menikmati makanan di meja pelanggan.

"dimana mana kerja ya kerja, pas jam istirahat tuh inisiatif bantu bantu apa kek, mana ini hari pertama kan? masa iya enak banget malah mesen makanan kita, sok kaya lo? ngeremehin kita? iya?"

nada bicara yang tinggi mengundang atensi dari seluruh orang yang ada disana. nampaknya wanita tersebut adalah senior ya? mempermalukan juniornya yang baru pertama kali bekerja didepan orang banyak.

"hei hei udah Onju! kamu malu maluin!" tegur pegawai lain yang datang menghampiri, menarik lengan si pembuat keributan dengan paksa untuk mundur dan tidak berbuat lebih.

"gabisa lah! gila aja otaknya dimana kali ya anak ini? emosi banget gue dapet junior kampungan kaya dia!" bentak Onju tak terima. alis tebalnya menukik tajam dengan tangan yang setia menunjuk nunjuk si junior tanpa segan.

beberapa pegawai berhasil menenangkan wanita tantrum tersebut, meninggalkan meja yang ditempati sesosok pria muda yang tak berhenti mengunyah makanan bahkan ketika ia dimarahi habis habisan.

pria tersebut —Junghwan— hanya menatap bingung pada semua orang di hadapannya. mulutnya masih penuh dengan kentang goreng yang sangat ia suka. tak merasa terganggu sedikitpun dengan amukan barusan itu.

dirinya tak merasa salah, jadi untuk apa merasa malu?

restoran kantor tanpa pintu tentu jelas membuat kejadian barusan terdengar kemana mana. bahkan kini seluruh pasang mata— mulai dari seisi restoran sampai para karyawan yang lewat masih memusatkan atensi padanya, namun Junghwan mencoba mengabaikan hal tersebut. siapapun tau bahwa dirinya tak salah.

krauk krauk krauk!

dan benar saja, kurang dari beberapa detik, sesosok pria paruh baya dengan jas hitamnya datang menghampiri Junghwan entah dari mana. membungkukkan badan berkali kali pada si pemuda begitu saja.

"mohon maaf, mohon maaf atas tindakan tidak menyenangkan dari karyawan saya. mohon maaf sekali lagi. karyawan diperbolehkan melakukan apapun selama waktu istirahat, termasuk menjadi pelanggan di restoran kami sendiri. karyawan hanya bekerja sesuai jadwal yang ditentukan, sekali lagi saya sebagai manajer memohon maaf atas ketidak nyamanan anda dan akan menindak lanjuti karyawan tersebut."

dang, yang ini berhasil membuat Junghwan membeku.

apa apaan ini? ia kira keributannya sudah usai. kenapa sang manajer sampai harus merendahkan diri di hadapannya seperti ini?

"eh, jangan— jangan minta maaf kaya gini toh pak. aku ngga masalah sama yang barusan, aku ngga papa toh."  panik si pemuda yang salah tingkah, tak tahu harus merespon seperti apa. ia rasa cara ini terlalu berlebihan untuk meminta maaf padanya. terlebih lagi, semua mata tak mengalihkan pandangan sedikitpun dari mereka.

sang manajer menegakkan kembali tubuhnya, tersenyum hangat sebelum sedetik kemudian kepribadiannya berubah 180°. melemparkan ponselnya sendiri hingga mengenai Onju yang berdiri menepi.

urat urat lehernya mulai timbul, rahangnya mengeras, nampaknya pria tersebut menahan amarah yang luar biasa, bersiap untuk membuka suaranya pada si pembuat keributan disana.

kembang desa; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang