mas jeongwoo

4.4K 688 234
                                    

aaaaaaaa ga expect kalian suka sama book ini t_____t makasih yaaa udah enjoyy ❤️ semoga semuanya sehat selaluu <33

—kembang desa—

tuk! tuk! tuk!

"pak rt! ini saya jeongwoo!"

pintu yang terbuka itu menunjukkan seorang pria bertubuh besar dan tegap, dengan setelan kantornya yang khas, dan sebuah payung yang lumayan menutupi wajahnya.

Jiwoong tersenyum lega begitu mendapati siapa yang berdiri di ambang pintu, sosok ketua RT tersebut langsung bangkit dan menghampiri sang tamu.

"masuk dulu mas masuk!"

perlahan, wajah si pria asing itu mulai terlihat. payungnya dinaikkan ke atas, menyingkir dari posisi menghalangi wajah pemiliknya. adegan ini berjalan begitu lambat layaknya cuplikan slowmotion sinetron.

gila, wajah tampan bak dewa dengan sepasang mata yang selalu menatap tajam layaknya serigala itu--- sangat sangat sempurna. potongan rambut undercut sangatlah cocok untuknya, alisnya yang menukik tajam mendukung rahang tajamnya yang menawan.

sekali lagi kutegaskan, wajah pendatang baru itu benar benar sempurna, memiliki kharisma maskulin yang tiada dua.

"makasih pak, saya disini aja. mau jemput dek Juju." begitu tolak Jeongwoo halus.

ah, semua orang di dalam tampak begitu terpesona, termasuk pak Jiwoong. untung saja dek Matthew sudah bobo, begitu batinnya lega.

kini seluruh pasang mata menjadikan Junghwan sebagai pusat atensi mereka, si kembang desa itu tentu bangkit dari duduknya, berpamitan dengan teman temannya karena ia mudah memaafkan. lantas mencium tangan pak RT kemudian melangkah menuju pria yang telah menunggunya.

"hati hati yo mas Jeongwoo! dek Juju!"

"nggeh pak rt!"

satu tangan Junghwan tiba tiba dicengkram erat, tanpa basa basi, Jeongwoo membantunya memakai sendal dan turun dari anak tangga teras secara hati hati.

namun bukan reaksi baper atau salah tingkah yang menjadi respon. melainkan tatapan sengit si manis yang dengan lancangnya ia tujukan pada sang calon suami.

begitu kaki mereka telah keluar dari teras rumah pak RT, Junghwan langsung menarik tangannya dari cengkraman tersebut. alisnya menukik ke bawah, tak suka dengan kehadiran pria itu disini.

"aku bisa jalan sendiri! jangan lebay kamu." begitu ketusnya.

sementara si pria dengan setelan kantor yang masih melekat sempurna hanya tersenyum tipis. padahal usia mereka cukup berjarak, Junghwan 19 tahun dan dirinya 25 tahun. namun alih alih menghormati, sosok yang ia damba dambakan itu selalu memanggilnya tanpa panggilan sopan.

tidakkah pemuda itu menyadari betapa kacaunya penampilan yang lebih tua? tidakah terbesit rasa tak enak hati sedikitpun? padahal Jeongwoo benar benar baru keluar mobil, belum mendaratkan bokongnya sama sekali di sofa. dan tanpa keberatan menerjang hujan badai angin demi menjemput calon suami manisnya.

"pulang ke rumah mas ya, bapak ibu lagi ke kampung sebelah katanya." ujar Jeongwoo sembari memegangi payung untuk mereka berdua, satu tangannya--- ingin sekali merengkuh pinggang ramping itu agar mereka semakin dekat. namun apa daya, si manisnya ini cantik cantik galak.

kembang desa; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang