hari pertama

6.6K 566 225
                                    

kangeeeeennnnn :(

tw// slight nsfw, mature, 🔞

—kembang desa—

"hati hati sayang."

Jeongwoo mengulurkan tangannya, menggenggam tangan lembut milik si manis untuk membantunya turun dari mobil secara pelan pelan.

Junghwan tersenyum malu malu, menerima uluran tangan tersebut dan melangkahkan kakinya sembari menahan ringisan.

"sssh."

buk!

pintu mobil itu ditutup oleh yang lebih tua, kemudian menggenggam erat telapak tangan lembut itu sebelum berjalan keluar dari parkiran.

"masih sakit banget, dek?" tanya Jeongwoo lembut, menoleh pada pemuda di sampingnya.

"hng... aku koyok e cuma bisa jalan lima langkah mas, ga kuat." jawab Junghwan membalas tatapan suaminya dengan berkaca kaca, genggaman tangannya pun jelas terasa semakin erat. si manis mencoba menahan untuk tidak meringis.

"sayang mau tunggu aja di mobil? kita take away aja makannya." tawar sang dominan merasa iba.

submisif itu melengkungkan bibirnya ke bawah, mereka sudah tiba di sebuah restoran ternama dan rencananya akan makan disana. ini merupakan pertama kalinya Junghwan mencoba makan di restoran mewah, akan sangat disayangkan jika tak bisa masuk ke dalamnya.

huf, ini semua karena suaminya! tak berhenti menyetubuhi Junghwan meski mereka tak punya pelumas. sudah tahu semalam itu pertama kalinya, kenapa pula melakukannya berkali kali? nikmat tidak, sakit iya.

jari jari cantik itu mencubit perut sang dominan pelan, merasa sebal karena harus menjadi korban dari kejahatannya semalam.

"aku kepingin mam disini toh mas..." ucap Junghwan dengan alis menukik ke bawah; protes.

Jeongwoo hanya terkekeh gemas, ingin sekali mencubit pipi pemuda manis itu jika tak ingat bahwa Junghwan sedang galak.

"yaudah ayo, adek bisa tapi jalannya?"

"......"

cup!

"pelan pelan aja, nanti di mobil mas olesin gel lagi."

—kembang desa—

"enak sayang?"

sosok kepala keluarga itu menahan senyum lebarnya melihat bagaimana pria di hadapan menikmati hidangan dengan lahap.

"kalo kurang pesen lagi, makan yang banyak." ujarnya sembari membersihkan noda di sudut bibir Junghwan.

Jeongwoo sudah menghabiskan makanannya lebih dulu, merasa kenyang hanya dengan melihat dambaan hatinya makan dengan lahap. hatinya bahagia bukan main, dirinya telah menikah sekarang, menanggung hidup sosok yang pernah menolaknya mentah mentah selama berbulan bulan.

"wuenak poll iki mas, pertama kali aku makan ginian, di desa ga ada."

"bagus kalo adek suka."

kembang desa; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang