•happy reading•
.
.
"jika kau berpikir untuk menyerah, maka berpikirlah kembali. mungkin saja ada seseorang yang menjadikanmu alasan baginya untuk enggan menyerah"
-Kanza Athalla-
.
.Tak' pernah terbayangkan bagi seorang gadis muda yang masih berusia 18tahun harus menikah dengan keterpaksaan karena desakan dari keluarganya. Kanza Athalla, seorang gadis dengan paras cantik yang menjadi korban pelunasan hutang ayah dan ibu angkatnya pada konglomerat, dan yang menyedihkannya adalah orang yang dia nikahi adalah seorang tuan muda dengan keterbelakangan mental.
"Ibu, zaza ga mau nikah bu." isak tangis Kanza.
"ZAZA!! Mau jadi anak durhaka kamu?! Kalo kamu nikah sama tuan muda, hidup kamu bisa lebih enak dan hutang ibu sama ayah bisa lunas!" bentak Mira, ibu angkat Kanza itu.
"Engga. Ibu egois ini cuma demi ibu, ayah, dan Elana kan?" pelannya sambil terisak.
Kanza menggeleng pelan tak percaya, kenapa keluarga angkatnya sangat kejam?
"Bu, keluarga si konglomerat itu udah dateng." Elana, gadis yang berusia setahun lebih muda dari Kanza itu muncul dari ambang pintu.
"Ga.. Ibu, ibu sayang kan sama Kanza? Kok ibu tega?" lirihnya.
"Heh anak pungut dengar ya baik baik, saya itu pungut kamu bukan karena sayang tapi biar bisa jadi duit. Sekarang kamu harus balas budi karena saya dan suami saya sudah besarkan kamu, paham kamu!"
Mira melenggang pergi dari kamar bersama dengan Elana yang tengah tertawa dengan rasa kemanangan melihat Kanza yang malang.
"Rasain lo!" bisik Elena pada Kanza kemudian pergi begitu saja.
• • •
Kini diruang tamu yang tampak tidak begitu luas menghadirkan seorang pria yang tidak terlalu tua dengan karisma dan kewibawaannya yang begitu tajam bagi siapapun yang melihat, disampingnya ada seorang pria muda yang berdiri sambil memegang map berkas. Duduk berhadapan dengan keluarga sederhana itu yang ada Adi, Mira, Elena, dan Kanza tentunya.
"Jadi? Bagaimana? Kalian setuju dengan kesepakatan yang saya ajukan?" suara bariton dari pria didepan mereka, Arya.
"Tentu pak, tentu kami setuju." ucap Adi dengan terburu buru.
"Lalu? Mana diantara mereka berdua yang akan menjadi istri cucuku?" Arya menunjuk Kanza dan Elena secara bergantian.
Dengan buru buru Mira merangkul lengan Kanza hingga sang empu jadi tersentak karenanya.
"Tentu saja dia pak, iyakan sayang?" Matanya menyorot pada Kanza dengan senyuman palsu pastinya.
"I-iya." Angguk Kanza meng-iyakan perkataan ibu angkatnya itu.
"Tian," panggil Arya kepada pria yang sedari tadi berdiri dan diam disampingnya
"Ini tuan." Tian dengan sigap memberikan map yang beirisikan berkas dan bolpoint pada tuan-nya itu.
"Baiklah, sebagai persetujuan bahwa kalian memberikan putri kalian kepada kami dan hutang kalian lunas." Arya menyodorkan kertas dan bolpoint terserbut.
Dengan cepat dan tanpa berpikir panjang Adi langsung saja menandatangani kertas didepannya. Kanza dengan hati yang tercabik cabik melihat ayah angkatnya menandatangani surat itu tanpa membacanya membuat ia yakin bahwa tak ada tempat lagi baginya dirumah ini.
Tian kembali mengambil map yang sudah ada tanda tangan Adi didalamnya, kembali berdiri dengan posisi yang sama.
"Baiklah kami akan menunggu nona bersiap." suara tian keluar bersamaan dengan Arya yang berdiri sambil menjabat tangan Adi tanda berpamitan.
"Ba-baik." Kanza tertunduk lesu dan pergi kekamarnya untuk mengemas beberapa baju untuk ia bawa.
-Tbc-
halo semua, mohon dukungannya ya💐
klo perlu si komentar perparagraf ngehehe
ga deng canda🙌
tapi klo mau beneran gpp ikhlas lahir batin kok aku
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Tuan Muda Lugu [Hiatus]
RomanceBagaimana jika andai saja kalian menikah dengan orang yang tidak kalian kenal, apa lagi sampai menikah dengan orang yang mengalami gangguan jiwa? Ya, itulah yang di alami oleh Kanza sekarang, menikah dengan pria asing dan terlebih lagi dia mengidap...