#5 Ngambek

886 71 1
                                    

•happy reading•
.
.

Leano turun dari tangga dengan raut wajah yang sudah tertekuk.

"Loh tuh anak ngapa lagi? Tuh muka dah kek kanebo kering."

Kanza melihat ke arah pria yang sudah duduk di atas kursi meja makan dengan lesu.

"Kenapa?" Tanyanya membuka suara.

"Nda apa apa." Acuh Leano.

"Bener gapapa? Mau makan apa? Nanti Zaza masakin."

"Terserah Zaza saja."

"Nasi goreng?"

...

"Ayam goreng?"

...

Tidak ada sama sekali jawaban dari Leano. Kanza pusing, ada apa dengan pria ini? Bukannya tadi baik baik saja? Apa cacing nya turun level?

Kanza sudah tidak menghiraukan Leano lagi, terserah saja pria itu mau apa. Sekarang ia akan fokus memasak karena lapar juga belum makan seharian.

Satu menit,

Dua menit,

Tiga menit,

Hingga sepuluh menit. Tak ada suara dari mereka berdua,  hanya hening yang di iringi kebisingan Kanza yang sedang berkutat dengan alat-alat di dapur.

Kanza selesai dengan acara memasaknya, dan Leano bahkan tidak mengatakah sepatah kata pun. Biasanya pria ini akan berlarian kesana kemari atau berbicara tiada henti seperti mobil tanpa rem.

Tapi sekarang? Ada apa dengannya?

"Nih, Ano makan ya. Zaza buatin nasi goreng dengan telur mata sapi."

Kanza meletakkan piring yang berisikan nasi goreng dan di atasnya ada telur mata kucing—eh mata sapi maksudnya.

Leano tidak berkata apa apa, hanya diam dan makan.

"Ano kenapa? Zaza ada salah ya?" kedua kalinya Kanza membuka suara.

"Zaza nda peka!"

Leano mengercutkan bibirnya, matanya berkaca kaca siap menumpahkan air dari sana.

"E-eh iya iya. Zaza minta maaf ya, Zaza orangnya pelupa. Maaf ya Ano." Kanza panik, berusaha menenangkan bocil yang sudah siap menangis.

"Kan-kan-kan Zaza janji sama Ano, kalo Zaza mau belikan Ano permen!"

"Ampun deh. Gue pakek acara lupa segala lagi." Batin Kanza meringis sambil menepuk jidatnya.

Sementara di depannya. Hidung pria itu sudah memerah dan matanya berair. Sebentar lagi badai dari Leano akan tiba sepertinya.

"Ka-kalo gitu abis makan kita keluar beli permen ya?"

"Beneran Zaza?!!" seru Leano bersemangat.

Suasana hatinya berubah drastis 180° dari sebelumnya.

Menikahi Tuan Muda Lugu [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang