#21 Pengusik

327 27 0
                                    

up lagi nih . . !

gimana kabar kalian?

jangan lupa tinggalkan vote and comment kalian

•happy reading•
.
.
.

Suasana bandara tampak ramai. Diantara banyaknya pengunjung yang datang, terlihat seorang gadis dengan dress selutut berwarna merah dan memakai kacamata hitam tampak sedang menyeret kopernya masuk kedalam sebuah mobil Pajero Sport.

"Antar ke apartemen saja pak," ujar gadis tersebut.

"Baik non Bella."

Tampak gadis yang bernama Bella itu menyungging bibirnya ke kiri, membentuk sebuah smirk. Sembari sedang melihat benda pipih ditangannya, disana terlihat gambar seorang pria yang sedang memakai jas silver. Sepertinya itu yang menjadi alasan bagi dirinya untuk datang.

"Aku datang Len," batinnya sambil menampilkan senyum kemenangan.

• • •

Sepertinya kegaduhan dalam rumah tangga memang terkadang sering terjadi, seperti saat sekarang ini. Dimana sang Suami yang belum bangun dari tidurnya dan sang Istri yang tengah sibuk berkutat di dapur.

"ANOOOOOO BANGUUNNN!!!"

"ANO KALO KAMU GA BANGUN, AKU KE KAMAR TERUS AKU SIRAM PAKAI AIR DINGIN!"

Leano yang tadinya tidak memperdulikan teriakan Kanza, sontak terbangun begitu saja saat mendengar ancaman Istrinya tersebut.

"Iya sayang!"

1 menit

3 menit

5 menit

Ditunggu punya tunggu, pria itu belum keluar dari kamar dan turun menghampirinya. Kanza yang sudah terlalu kesal tentu saja berjalan dengan cepat menghampiri Leano di kamar.

"Ano kamu—"

Saat ia membuka pintu, siapa sangka Suaminya itu sudah rapih dengan kaos oblong berwarna hitam dan celana hitam selututnya. Pria itu tampak sedang duduk memandangi dirinya dari pantulan cermin meja rias milik Kanza.

Kanza berjalan menghampiri Leano kemudian memeluk leher Leano dari belakang, "Mikirin apa?"

"Eh? Ga kok," senyum Leano sembari mengusap pipi chubby Istrinya.

"Serius??"

Leano mengangguk menampilkan seyumnya pada Kanza.

Flashback on.

Leano langsung saja terduduk akibat mendengar ancaman dari Kanza, "Iya sayang!"

Tring .. Tring .. Tring ...

"Siapa jam segini telpon?" ujarnya sembari melihat ke arah ponselnya.

Bukan Tian ataupu salah satu sahabat durjananya, melainkan yang tertera disana hanya nomor. Leano mengambil benda pipih itu dan meggeser icon berwarna hijau.

Menikahi Tuan Muda Lugu [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang