Semua yang berada di aula mematung, bahkan beberapa reporter sudah tidak sadar menjatuhkan mic yang mereka pegang. Suasana yang tadinya tidak terlalu hening, menjadi sangat amat hening.
Sedangkan di sisi lain seorang gadis manis yang sedang merangkul seorang pria, mereka berada tidak jauh dari panggung tempat Leano berada. Gadis dengan gaun putih senada dengan jas putih milik pria di sampingnya.
"Bukannya dia .. suami Kak Kanza?" gumam Aca yang masih bisa di dengar oleh Saka.
"Kamu kenal?" tanya Saka.
Aca mengangguk, "Iya Kak, dia teman yang Aca bilang itu."
"Teman yang kamu temuin di rumah sakit?"
Aca mengangguk mengiyakan pertanyaan Saka.
Leano berbalik mengulurkan tangan pada Kanza yang sedari tadi berdiri tidak jauh di belakangnya, ia dapat melihat dengan jelas bahwa Istri kecilnya itu sudah berlinang air mata.
Kanza mendekat kemudian menerima uluran tangan prianya itu dengan mata yang terus mengeluarkan air. Leano dengan lembut menarik Kanza ke sisinya untuk ia rangkul, tangannya terangkat perlahan mengusap mata indah milik Kanza untuk menghilangkan jejak air mata dari sana.
"Jangan nangis, kamu tau aku ga suka sayang," bisik Leano.
Semua pasang mata yang melihat kejadian di atas panggung juga ikut merasakan panas dingin, tentu saja mereka merasa iri pada Kanza. Namun sebagian dari mereka juga pasti mengerti lika-liku apa yang di lalui gadis itu untuk berada pada titik sekarang ini.
"Saya umumkan kembali pada kalian, di samping saya ini adalah Istri saya yang juga merupakan icon dari perusahaan yang saya dirikan."
"Tapi tuan, perusahaan yang anda dirikan sudah berusia sepuluh tahun lebih, sedangkan pernikahan kalian setahu saya baru akan setahun, benar?" tanya salah seorang reporter.
"Benar."
"Lantas bagaimana anda membuat nona Kanza sebagai icon K'Group, padahal kalian baru bertemu?" tanya reporter yang lainnya.
Kanza menoleh pada Leano, menatap pria itu dengan tatapan penuh tanya, sedangkan Leano hanya tersenyum padanya dengan lembut. Benar, selama ini Kanza juga tidak mengerti maksud Suaminya itu, saat di AS pun Leano berkata bahwa pria itu sudah mengenalnya sedari kecil, namun kenapa ia tidak ingat?
"Siapa bilang kami baru bertemu?" tanya Leano kembali.
Semua orang menatap bingung pada Leano, apa maksudnya itu? Itu berarti mereka berdua sudah berhubungan sejak lama? Kapan hal itu terjadi?
Saka sedari tadi mengirnyitkan keningnya, ia benar-benar tidak paham maksud dari perkataan sahabatnya itu. Bukankah selama ini Leano tidak pernah dekat dengan seorang gadis?
Saka tersentak mengingat sesuatu, jantungnya berdegup dua kali lipat lebih cepat, "Jangan-jangan-"
"Masuk!" perintah Leano pada seseorang.
Tian berjalan memasuki aula bersama beberapa bodyguard yang sedang menyeret seorang wanita setengah baya, wanita itu terlihat lusuh dan telihat banyak bercak darah pada pakaiannya.
"Ibu?" gumam Kanza melihat ke arah wanita itu. Kanza ingin menghampiri Ibu angkatnya itu, namun dengan cepat Leano mencegahnya.
"Ceritakan semua kronologinya tanpa terkecuali!" tegas Leano pada Mira, Ibu angkat Kanza.
Mira mengangguk, "Ba-baik."
"Kanza Athalla bukan anak kandung saya, dia cuma anak angkat saya. Saya menculik dia saat dia berumur kisaran tiga tahun, waktu itu dia lari dan kecelakaan hingga hilang ingatan. Awalnya saya ingin mengembalikannya tapi saya berpikir untuk memanfaatkannya untuk mencari uang, jadi saya merubah namanya menjadi Kanza. Dia sebenarnya anak yang saya culik dari keluarga .."
".. Andara."
Deg.
"Keyza .. adek .." gumam Saka dengan dada yang sudah naik turun, kemudian dengan cepat berlari ke atas panggung menuju Kanza berada.
Saka memegang bahu Kanza dengan tangan yang bergetar, air mata tak kuasa ia bendung lagi. Benarkah gadis yang berdiri di depannya ini adalah adiknya? Benar firasatnya selama ini, bahwa ia dan Kanza ada ikatan batin.
"Kamu adek aku? Kamu Keyza? Kamu kemana aja? Maaf Kakak selama ini ga tau kalo ini kamu, maafin Kakak .. hiks .. maaf .. maaf .." ujarnya terisak kemudian memeluk Kanza.
Kanza menoleh ke arah Leano menatap pria itu dengan bingung, Leano mengangguk menatap Kanza seolah membenarkan semuanya. Kanza membalas pelukan Saka, walau masih kaku akhirnya ia bisa merasakan pelukan seorang kakak.
Leano menyudahi acara pelukan kakak beradik itu, bagaimanapun Kanza adalah Istrinya, tidak ada yang boleh memeluk miliknya itu bahkan Saka yang adalah kakak dari Istrinya sendiri.
"Kenapa lu ga pernah ngomong sama gua, hah?!" teriak Saka pada Leano.
"Sabar, bentar gua jelasin semua."
Saka turun dari panggung kemudian berjalan menuju Aca yang sedang menatap khawatir padanya. Saka dengan lesu berhambur ke pelukan gadis itu, Aca mengerti apa yang di rasakan Saka saat ini.
-Tbc-
haii haii semua!! kalian gimana kabarnya?? mllya harap kalian baik ya?
mllya cuma mau bilang kalo sekarang mllya berstatus HIATUS, sebenarnya ini bukan mau mllya pribadi tapi ini demi mllya dan kalian para readers mllya tercingtah..
walaupun dalam hiatus gini, mllya tetap usahain waktu buat up dikit dikit ya. maaf ya padahal udah menuju ending tapi mllya malah gini hehe. mllya harao kalian ngerti dengan keadaan mllya ya? mllya itu masi smk, dan bulan depan mllya bakal laksanaik program praktik kerja lapangan di luar kota selama 6 bulan.
kalian doain mllya ya? semoga mllya bisa berhasil dan bisa konsisten di waktu kedepannya. terlepas dari itu semua mllya ucapin banyak banyak terimakasi buat kalian pembaca setia MTML!
love u guyss!!
see u in next chapter . . !
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikahi Tuan Muda Lugu [Hiatus]
RomansaBagaimana jika andai saja kalian menikah dengan orang yang tidak kalian kenal, apa lagi sampai menikah dengan orang yang mengalami gangguan jiwa? Ya, itulah yang di alami oleh Kanza sekarang, menikah dengan pria asing dan terlebih lagi dia mengidap...