part 16

3.5K 276 1
                                        

Selama pesta berlangsung setelah Felix menyapa para raja dan bangsawan Felix dan anak-anaknya hanya diam di tempat mereka menikmati makanan atau kue-kue yang disajikan, mereka juga ditemani oleh  Changbin, Seungmin, Jisung dan Jeongin karena Minho dan Hyunjin menemani Chan untuk duduk bersama para raja.

Felix sesekali membersihkan wajah atau sudut bibir anak-anaknya yang terdapat sisa makanan, tentu saja itu menjadi perhatian semua tamu yang hadir karena perhatian permaisuri kepada anak-anaknya dan sekaligus itu menepis rumor yang sempat tersebar yang mengatakan kekejaman permaisuri kekaisaran pada anak-anaknya.

"Salam permaisuri dan pangeran juga putri." Felix menoleh ke samping saat mendengar seseorang menyapa dia dan anak-anaknya, hanya mereka tidak suami-suami Felix yang duduk di depan Felix. Dia menemukan tiga pria manis tersenyum pada mereka.

"Salam paman-paman Kim cantiknya Yongmin!!" Balas Yongmin dengan sangat antusias.

"Hey kapan kalian datang?" Felix tersenyum kepada mereka meskipun matanya sudah berembun.

"Paman gendong aku." Ujar Yongjeong mengangkat tangannya ke depan Boemgyu, pria cantik  itu tergelak lalu mengangkat tubuh gembul keponakannya ke pangkuannya, melihat sang adik Yongchang dan Yongji juga melakukan hal sama dengan kedua pamannya, Junkyu dan Jake.

"Sudah lama kita tidak bertemu, terakhir saat mereka usia 3 tahun?" Junkyu menatap Felix yang mulai berkaca-kaca.

Mereka bertiga adalah sepupu Felix mereka seperti saudara untuk Felix tapi karena mereka tidak tinggal di kekaisaran ini jadi mereka jarang bertemu itulah mengapa meski mereka ada saat Felix kehilangan papanya dia merasa hanya punya ayahnya serta Jiwon dan Jiwoo karena sepupu-sepupunya hidup jauh di kekaisaran lain.

"Kau tidak merindukan Hyung dan adik-adik mu?" Tanya Junkyu lagi.

"Paman jangan marahi papa, nanti aku pukul." Ujar Yongseung saat melihat papanya meneteskan air mata.

"Sayang paman Junkyu tidak memarahinya, paman kan sayang papamu tapi kalau ayah-ayahmu nanti paman marahi." Ujar Boemgyu, lalu tersenyum mengerikan ke arah empat suami Felix, wajah ramahnya tiba-tiba terlihat menyeramkan saat memandang mereka, sedangkan Changbin, Jisung, Seungmin dan Jeongin hanya bisa terdiam mereka tahu sepupu-sepupu Felix sepertinya sudah tahu perlakuan mereka selama ini, mereka hanya perlu menunggu waktunya babak belur, lagipula siapa yang berani melawan keluarga Kim.

"Hyung, adik a-aku merindukan kalian Hiks... K-kenapa tidak pernah mengunjungiku." Akhirnya air mata yang ditahan Felix keluar juga.

Mereka bertiga mendudukkan keponakannya di kursi lalu memeluk Felix begitu erat, jika dilihat mereka seperti empat anak kecil yang saling berpelukan.

"Hey kami juga merindukanmu, sangat, maaf karena terlalu sibuk kami tidak pernah mengunjungimu, ayo pulang ayah Chanyeol akan senang ayah dan ibu juga saudara kita yang lain menunggu." Suami-suami Felix mendengar itu entah mengapa merasa takut.

"Ayah Chanyeol sudah tahu semuanya yang kau lalui selama ini, dia sering menangisimu, ayah dan ibu juga sangat marah." Memang benar setelah Chanyeol pensiun dia tidak tinggal lagi di kekaisaran yang dipimpin suami Felix sekarang, meski begitu pengaruhnya masih cukup besar, dia memilih tinggal dengan adik-adiknya di kekaisaran sebelah.

"Kakak Ayo pulang, bawa mereka, ayah Merindukan cucu-cucunya, dia ingin berkunjung tapi dia takut tidak bisa kembali sebelum membawamu pulang jika dia sudah datang." Ujar Jake.

Mereka yang masih berpelukan sedikit tersentak saat Felix ditarik Chan dari pelukan mereka.

"Jangan mempengaruhi istri kami." Ujar Chan.

"Cih tidak tahu malu, kau mengakuinya sekarang? Ayahnya merindukannya atau apa perlu kami mengambil paksa keluarga kami." Boemgyu berujar sinis.

"Papa mau itu." Yonghyun  berucap kecil menunjuk brownies yang ada di depan Felix, mereka teralihkan dengan suara kecil itu apalagi sangat jarang pangeran bungsu itu berbicara.

"Tentu saja sayang ini makanlah, jangan terlalu banyak ya." Jake memberikan brownies itu karena Felix pinggangnya masih dipeluk Chan yang sepertinya tidak akan dia lepas.

"Tunggu saja waktunya." Boemgyu dan Jake tersenyum manis kearah suami Felix namun bukannya terlihat manis dimata mereka itu malah terlihat menyeramkan apalagi bola mata itu sekilas berubah warna menjadi biru.

"Felix, ayah menunggumu, dan kalian kakek menunggu kalian ok." Ijar Junkyu lalu pergi dari sana.



Selesai pesta itu suami-suami Felix banyak diam mereka hanya minta izin pada Felix untuk tidur dengan anak-anak mereka malam ini dan Felix hanya mengiyakan, Felix tahu dia didiamkan namun dia tidak peduli.

Felix terlihat biasa-biasa saja padahal suami-suaminya sedang merajuk, mereka tidak mengizinkan Felix mengunjungi ayahnya mereka hanya takut sang istri tidak akan kembali bersama mereka lagi jika menginjakkan kakinya di kekaisaran Kim, orang-orang itu sangat berbahaya wajah cantik mereka hanyalah topeng, meskipun tidak terlalu menguasai teknik pedang tapi mereka semua adalah penyihir tingkat tinggi.

"Papa." Felix yang berbaring di ranjangnya menoleh saat mendengar suara anaknya memanggil.

Dan benar saja pintu kamarnya sudah terbuka di sana Hyunjin dengan kedua putranya dalam gendongannya dengan sang putra bungsu seperti ingin menangis

"Belum tidur?" Felix hanya menatap datar sang suami.

"Papa, adek tidak mau tidur sama ayah jadi dia menagis." Mendengar itu Felix bangkit dan mengambil Yonghyun dari gendongan Hyunjin lalu dia kembali berbaring dengan putra sulung.

"Kami?" Hyunjin bertanya karena Felix tidak memanggil dia dan yongjin.

"Yongjin tidur sama ayah kan Yongjin bilang adik yang tidak bisa tidur sama ayah." Mendengar ucapan sang papa Yongjin langsung terisak.

"Mau sama papa juga, Yongjin juga mau tidur dipeluk papa, ayah berisik kalau tidur Yongjin tidak bisa tidur."

"Baiklah ayo sama papa juga, tapi Yongjin sayang harus biasain tidur dengan ayah bagaimana kalau nanti papa sudah tidak ada." Ujar Felix yang membuat jantung Hyunjin seperti mati sesaat.

"Jangan bicara sembarangan sayang." Ujar Hyunjin.

"Sudah jangan ribut, ayo tidur sekarang."

Karena Hyunjin tidak bisa tertidur dia juga melihat Felix masih belum tidur dia lalu menarik nafas berat.

"Sayang kau akan menemui ayahmu?"

"Tentu saja, tapi kalian tidak mengizinkan jadi mungkin aku akan kabur." Jawab Felix, tangan Hyunjin mengelus kepala istrinya dengan lembut.

"Sayang kami hanya takut mereka tidak akan mengizinkanmu pulang mereka akan menahanmu di sana dengan anak-anak dan kami tidak akan bisa bertemu dengan kalian lagi, juga surat cerai itu  meskipun kami tidak menyetujuinya kami yakin ayahmu akan mengurusnya walau dia sudah tidak tinggal di kekaisaran ini lagi kami yakin dia dengan mudahnya melakukan itu." Ucap Hyunjin lirih.

Benar itulah ketakutan mereka, sang mertua ikut campur, dan mereka yakin dengan mudahnya pernikahan mereka akan berakhir jika Chanyeol turun tangan belum lagi paman dan bibi Felix.

"Aku yakin ayah tidak akan melakukan itu, ayah menyukai kalian makanya dia mengizinkan aku menikah dengan kalian, mungkin ayah hanya tidak suka dengan sikap kalian selama ini tapi aku yakin dia akan memaafkan itu."

Felix mengambil tangan Hyunjin yang mengelus kepalanya dia menggenggam tangan besar itu dan menatap sang suami.

"Percayalah padaku, aku tidak akan meninggalkan kalian."

"T-tapi kau sudah mengirimkan surat cerai itu." Jawab Hyunjin khawatir.

"Lupakan itu, sekarang aku berjanji tidak akan meninggalkan kau dan saudara-saudaramu jika bukan Tuhan yang memanggilku."

Tbc

Δεύτερη ευκαιρία (second chance) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang