part 15

3.5K 277 5
                                    

"hey, dengarkan aku, aku sangat senang kalian berubah dan berusaha menerimaku tapi aku tidak bisa berjanji bersama kalian selamanya, hidup atau matinya seseorang takdir Tuhan namun aku akan selalu berusaha untuk tetap tinggal bersama kalian." Ujar Felix tersenyum pada mereka.

Mereka menahan nafasnya mendengar perkataan Felix, namun bisakah mereka berharap pada Tuhan  supaya tidak mengambil Felix dari mereka, memikirkannya membuat dada mereka sakit memang penyesalan selalu datang diakhir dan sekarang mereka merasakannya.

"Kita akan merawat anak-anak kita bersama aku percaya kamu bisa bertahan sampai akhir dan melihat anak-anak tumbuh dewasa." Felix  mengangguk mendengar ucapan Minho.

"Sekarang tidurlah sayang, selamat tidur." Minho membaringkan Felix di sampingnya lalu mengecup kening isterinya tindakannya diikuti yang lainnya mereka kembali ke kamar masing-masing kecuali Minho yang tinggal menemani Felix.
.
.
.
Beberapa hari berlalu tepat hari ini pesta yang diselenggarakan kekaisaran dilaksanakan Felix dari pagi sibuk dengan anak-anaknya meskipun banyak pelayanan namun anak-anaknya begitu manja padanya sehingga dia yang memakaikan mereka pakaian para pelayan hanya membantu saja.

Setelah semua anaknya siap dia juga bersiap tentu saja dibantu para pelayan dia menggunakan pakaian yang dikhususkan untuk permaisuri kekaisaran.

"Aku terlihat tampan dengan pakaian ini namun juga sedikit terlihat cantik." Ujar Felix yang sedang bercermin.

"Papa sangat cantik." Yongji memandang papanya dengan tatapan memuja.

"Kau juga sangat cantik sayang." Ujar Felix lalu mengecup pipi sang putri.

"Kalian sudah siap? Ayo yang lain sudah menunggu." Ujar Jisung, dia tersenyum melihat Felix dan putrinya yang cantik dan menggemaskan dengan balutan pakaian mereka.

"Wah ayah juga terlihat tampan, apa tidak apa-apa? Nanti ada perempuan cantik yang tertarik dengan ayah." Ujar Yongji tanpa tahu sangat ayah kaget mendengar penuturannya.

"Ayah hanya akan setia pada papamu sayang." Jawab Jisung cepat dia takut sang istri marah.

Mereka menujunya ke aula istana, Jisung mengelus rambut anaknya dan isterinya sebenarnya sama seperti saudaranya yang lain dia masih khawatir dengan kondisi Felix namun sang istri tetap ingin ikut lagipula dia adalah permaisuri kekaisaran dia tidak mungkin tidak hadir apalagi semua kerajaan juga hadir dalam pesta ini.

Sampai di aulah semua orang membuka formasi menyambut permaisuri kekaisaran, Felix hanya tersenyum lalu berjalan menuju ke tempat yang dikhususkan untuknya.

"Ayo ikut ayah, ayah akan membawamu bersama saudara-saudara mu yang lain." Yongji mengikut saja, memang saudaranya dan ayahnya yang lain sudah duluan.

"Nah kalian duduklah disini ayah akan disana." Ujar Jisung pada anak-anaknya.

"Aku padahal ingin duduk bersama papa." Gumam Yongmin memandang sang papa yang duduk di kursi permaisuri.

Anak-anak Felix tersenyum manis saat tamu-tamu menyapa mereka, mereka beberapa kali melambaikan tangan saat orang-orang mengucapkan salam.

Felix tersenyum manis melihat anak-anaknya, dia memang dari tadi terus memperhatikan anak-anaknya, tidak tahu saja senyumannya membuat orang-orang menatapnya dengan kagum dan beberapa wartawan mengambil gambar itu, bukan rahasia lagi jika kecantikan dan keindahan permaisuri kekaisaran sangat luar biasa, sedangkan suami-suaminya sudah melayangkan tatapan tajam pada namja-namja dominan yang menatap kagum istri mereka.

Felix bersama Chan menyapa para tamu yang datang setelahnya dia menghampiri anak-anaknya untuk mengajak mereka berkeliling mencari makanan tentu saja.

Mereka tersenyum saat melihat banyak kue-kue di hadapan mereka tanpa menunggu mereka langsung mengambil kue-kue itu lalu memakannya, tentu saja mereka dibantu ayah mereka untuk mengambil minus Bangchan karena dia sedang berbicara dengan raja-raja.

"Salam pangeran Seungmin, salam permaisuri." Mereka yang menikmati kue terhenti saat putri dari kerjaan Utara datang menyapa.

Dan apa-apa putri itu dia bahkan menyapa Seungmin terlebih dahulu daripada bunga kekaisaran dia bahkan tidak menyapa suami Felix yang lainnya sebenarnya Felix tidak marah tapi melihat putri itu terus memandang sang suami sambil tersenyum membuatnya ingin menghantam wajah tidak tahu malu itu.

"Selamat datang putri, silahkan nikmati pestanya." Seungmin bicara sedikit gugup apalagi saat melihat tatapan sang istri juga melihat kue di tangan Felix sudah tidak berbentuk.

"Pangeran bisa anda mengantarkan saya ke tempat dudukku." Ujar putri itu dengan wajah yang dibuat lucu, Felix menggeram melihat itu, apa dia tidak tahu pria yang dia goda sudah punya istri.

"Apa kau tidak punya kaki dan mata?, Suamiku tidak bisa mengantar anda tuan putri."Suara dingin Felix membuat mereka kaget sekaligus khawatir karena mereka merasakan sihir membunuh dari arah Felix, mereka khawatir karena takut energi Felix habis karena sihir itu memerlukan energi yang besar.

"Seungmin apa kau mau mengantarnya?" Tanya Felix memandang Seungmin sambil tersenyum namun senyumnya begitu aneh terlihat sangat menyeramkan.

"Tidak sayang, aku akan menemanimu dan anak-anak." Jawab Seungmin.

Para tamu undangan mulai membicarakan mereka.

"Apa dia ingin melawan bunga kekaisaran, berani sekali dia."

"Apa putri kerajaan utara tidak menerima pelajaran etikanya dengan baik, untuk bukan putriku sangat memalukan dia seperti wanita jalang yang ingin mengambil suami orang."

"Apa dia tidak sadar, bahkan dia terbanting dengan kecantikan sang permaisuri."

"Aku yang malu melihatnya, untung permaisuri sangat baik kalau aku di posisinya sudah kutampar wajah penggodanya itu."

"Aku lebih kasihan dengan raja dan permaisuri Kerajaan Utara, mereka pasti sangat malu."

"Dia sangat tidak tahu malu, menggoda suami orang di depan isterinya."

Berbagai bisikan para bangsawan dan putri-putri dari kerajaan lain terdengar dalam aula itu.

Karena malu putri itu pergi dari sana meninggalkan mereka yang menatapnya mencemooh.

"Kalau kamu dekat dengan tuan putri itu aku akan menggunakan hak istana ratu untuk menceraikanmu meskipun tanpa persetujuanmu." Seungmin menggeleng panik melihat sang istri yang terlihat kesal dan sekali lagi saudara-saudaranya tidak ada yang mau membantu, mereka takut kena marah Felix juga.

"Tidak sayang aku benar-benar tidak dekat dengannya, aku bersumpah." Ucap Seungmin menggelengkan kepalanya.

Tbc

Δεύτερη ευκαιρία (second chance) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang