part 25

2.2K 147 1
                                    

Suami-suami Felix merawat anak-anak secara mandiri tanpa dibantu pelayan sudah dua minggu namun Felix masih belum bangun.

Yonghyun akan selalu jadi rebutan kakak-kakaknya juga ayahnya, namun mereka akan selalu kalah dari sepupu Felix atau permaisuri kekaisaran Kim, mereka tidak ingin cari masalah dengan mereka, pukulan orang-orang 'cantik' itu sangat mengerikan.

"Ayah dimana adik kecil?" Yongseung mencari adiknya Yonghyun pada Jisung yang setahunya dia sedang bersama sang ayah.

"Dia dengan paman cantikmu, mereka mengambil adik dari ayah." Jawab Jisung masih tidak terima saat bertemu sepupu termuda Felix dan dia langsung mengambil Yonghyun darinya.

"Baiklah Yongseung akan menghampiri adik kecil, aku merindukannya aku belum menciumnya tadi." Anak itu pergi berlari meninggalkan Jisung yang masih misu-misu dia masih tidak terima Jake mengambil Yonghyun darinya, apalagi tatapan sepupu Felix itu seolah berkata 'jika kau tidak berikan ayo berkelahi'.
.
.
.
Memang sudah dua Minggu berlalu dan Felix masih belum terbangun, begitu juga Jiwon dan Jiwoo mereka masih terbaring di sisi Felix dengan tangan mereka saling bertautan.

Di depan ruang Felix selalu ada  yang berjaga, suami-suami Felix tentunya yang paling sering berada di sana namun beberapa kali sepupu-sepupunya dan ayah mertuanya, sedangkan Baekhyun dia hanya beberapa kali datang, karena dia tidak bisa meninggalkan kekaisaran terlalu lama dan membiarkan suaminya sendirian.

"Ayah kenapa papa tidur terus?" Yongchang bertanya pada ayahnya, dia memandang papanya dari kaca yang membatasi mereka, dia sangat ingin memeluk sang papa.

"Papa masih istirahat sayang, papa akan segera bangun dan bermain lagi dengan kalian." Changbin berusaha memberi tahu putranya, namun tidak bisa dia pungkiri dia juga merasa takut, sudah dua  minggu berlalu namun sang istri belum bangun sedangkan perkiraan Johaa mereka paling lama membutuhkan waktu enam hari.

Beberapa kali suami-suami Felix menagis melihat istrinya yang begitu pucat terlihat dari kaca yang membatasi mereka, mereka sangat ingin merengkuh tubuh pucat dan kurus itu dalam pelukan mereka.

Begitu juga anak-anak Felix, mereka banyak menagis karena papa mereka tidak bangun-bangun, kecuali si bungsu dia hanya menatap kosong pada papanya yang terbaring lemah, namun pernah suatu malam saat tidak ada yang menjaga disana dia diam-diam menyelinap dan menangis di sana, dia hanya takut dimarahi jika menagis seperti kakak-kakaknya, dia masih trauma saat ayah-ayahnya membentaknya namun dia selalu menyembunyikan itu, dia sangat merindukan pelukan hangat sang papa meskipun papanya dulu juga tidak sebaik sekarang namun saat itu papanya tidak pernah memarahinya karena dia hanya terkurung di kamar.
.
.
Pagi ini semua suami Felix berada di depan ruangan pemulihan sang istri ada anak-anaknya juga di sana, sepupu Felix kecuali Jooheon dan Jake, sedang Chanyeol disuruh menantunya istirahat.

"Sayang bangunlah kamu pasti bisa melewati ini, anak-anak sangat merindukanmu, mereka jadi lebih banyak murung tidak seperti saat kau bersama mereka." Seungmin menyentuh kaca pembatas itu. Setiap hari mereka hanya bisa berdoa dan menangis meminta sang istri bangun, kekaisaran juga terasa sangat sepi.

Meskipun terpuruk para suami Felix berusa kuat untuk anak-anaknya dan rakyat kekaisaran, mereka tidak membiarkan anak-anak mereka kesepian karena Felix nanti akan marah.

Beberapa kali dalam dua minggu ini mereka akan menagis dan memohon pada Tuhan untuk membangunkan istri mereka, penyesalan yang mereka rasakan sangat menyiksa apalagi Tuhan seolah sengaja membuat mereka mengingat perlakuan mereka pada sang isteri selama ini, saat Felix mengandung mereka mencaci maki Felix, saat felix melahirkan tidak ada satupun dari mereka yang menemani sang istri, saat Felix mendekati mereka, mereka akan mendorong Felix tidak segan-segan.
.
.
.
Sedangkan orang yang mereka tangisi jiwanya sedang berada di Padang rumput yang sangat luas, disana dia bermain ayunan di pohon besar yang ada di tengah-tengah Padang rumput itu bersama teman masa kecilnya Jiwon dan Jiwoo.

Δεύτερη ευκαιρία (second chance) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang