[END] [B2] Kejutan! Bayi Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Besar-besaran

181-190

Baca Novel Online Gratis
NOVEL  Kejutan! Bayi Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Besar-besaran Setelah Dilahirkan Kembali  Bab 181 - 181: Aku Akan Membawa Junhan Untuk Melihatnya
KEJUTAN! BAYI CENGENG TYRANT MELAKUKAN PEMBUNUHAN BESAR-BESARAN SETELAH DILAHIRKAN KEMBALI
Bab 181 - 181: Aku Akan Membawa Junhan Untuk Melihatnya
Bab Sebelumnya



Bab selanjutnya

Bab 181: Aku Akan Membawa Junhan Untuk Melihatnya

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Huo Junhan melirik Shen Yaowei, yang berbaring dengan patuh di pelukan Song Lanyue, dan berkata dengan tenang, "Aku tidak membutuhkan atau menginginkan saudara perempuan."

Song Lanyue sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan Huo Junhan. Dia mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, “Baiklah, Junhan. Cuaca hari ini tidak buruk. Aku ingin mengajak Yaoyao jalan-jalan. Kamu juga harus ikut.”

“Yiya!” Shen Yaowei melambaikan tangannya dengan penuh semangat.

Tuhan tahu betapa bosannya dia saat masih bayi!

Huo Junhan yang tadinya ingin menolak Song Lanyue, terdiam saat melihat mata Shen Yaowei yang tersenyum berubah menjadi bulan sabit.

Song Lanyue menganggap diamnya Huo Junhan sebagai persetujuan diam-diam dan memerintahkan para pelayan untuk menyiapkan kereta.

Meskipun kota perbatasan kecil itu jauh kurang makmur dibandingkan ibu kota kekaisaran, kota itu tidak kalah semaraknya.

Cuaca hari ini cerah, dan kedua sisi jalan dipenuhi pedagang. Para pedagang menjual berbagai macam barang baru dan aneh yang tidak dapat ditemukan di ibu kota.

Kereta berhenti di pintu masuk jalan yang ramai. Setelah Song Lanyue membawa Shen Yaowei keluar dari gerbong, Huo Junhan juga melompat keluar.

Sambil melirik pakaian yang tidak pas untuk Huo Junhan, Song Lanyue berkata dengan tenang, “Ada toko pakaian jadi di sana. Ayo kita lihat.”

Huo Junhan mengangguk tanpa suara.

Setelah tiba di toko pakaian siap pakai, Song Lanyue berkata kepada pemilik toko, “Bos, apakah ada pakaian siap pakai untuknya?”

Pemilik toko tersenyum dan berkata, “Ya, ya.”

Shen Yaowei meringkuk patuh di pelukan Song Lanyue dan mendesah dalam hatinya. Sepertinya ibunya dulu sangat memanjakan Huo Junhan.

Lalu, dia melihat ke arah Huo Junhan. Dia masih berdiri tanpa ekspresi di belakang Song Lanyue, memancarkan aura yang menjauhkan orang darinya.

Dia bertanya-tanya seperti apa keberadaan ibunya di hati Huo Junhan.

Mungkin, semua yang dilakukan pria ini setelah kematiannya hanyalah untuk membalas kebaikan keluarga Shen padanya?

Pikiran ini terlintas di benaknya, dan entah kenapa Shen Yaowei merasa seperti sedang bertaruh.

Song Lanyue membeli 10 set pakaian untuk Huo Junhan sekaligus.

Ketika dia keluar dari toko pakaian siap pakai, Huo Junhan telah mengganti jubah hitamnya yang tidak pas dan tidak bernyawa.

Jubah biru muda membuat Huo Junhan tampak lebih seperti anak kecil abadi yang baru saja keluar dari lukisan. Kerah bulu kelinci putih menambahkan sedikit kesan polos dan imut yang seharusnya dimiliki seorang anak.

Song Lanyue menatap Huo Junhan dengan puas. Ia tersenyum dan berkata kepada Nanny Yuan yang mengikutinya, “Lihatlah Junhan. Ia bahkan lebih terkenal daripada anak laki-laki di keluargaku.”

Pengasuh Yuan tersenyum dan mengangguk.

Huo Junhan menunduk dan tidak berbicara. Aura dingin di sekelilingnya sepertinya sudah sedikit menghilang.