[END] [B2] Kejutan! Bayi Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Besar-besaran

541-550

Baca Novel Online Gratis
NOVEL Kejutan! Si Kecil Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Massal Setelah Dilahirkan Kembali Bab 541 - 541: Selama Itu Kamu, Aku Tidak Takut
KEJUTAN! SI KECIL CENGENG TYRANT MELAKUKAN PEMBUNUHAN MASSAL SETELAH DILAHIRKAN KEMBALI
Bab 541 - 541: Selama Itu Kamu, Aku Tidak Takut
Bab Sebelumnya



Bab selanjutnya
Iklan oleh Pubfuture

Bab 541: Selama Itu Kamu, Aku Tidak Takut

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Shen Yaowei langsung mengerti apa yang dimaksud Huo Junhan. Dia tersipu dan berkata dengan lembut, "Selama itu kamu, aku tidak takut."

Dalam kehidupan sebelumnya, meskipun dia belum pernah melakukan hal seperti itu, dia tetap mengetahui proses umumnya.

Mustahil untuk mengatakan kalau dia tidak gugup sama sekali, tetapi selama pihak lainnya adalah Junhan, dia tidak takut.

Shen Yaowei tidak menyangka betapa menggodanya gerakan dan ekspresinya saat ini, menyebabkan api muncul di mata Huo Junhan.

Melihat Huo Junhan menempel padanya, wajah Shen Yaowei sudah sangat merah hingga tampak seperti akan berdarah. "Junhan, apakah kamu benar-benar baik-baik saja? Kamu tidak boleh memaksakan diri..."

"Kau akan segera tahu." Suara Huo Junhan serak saat dia memeluk erat tubuh mungil di bawahnya.

Tak lama kemudian, Shen Yaowei yang tersiksa oleh energi kuat Huo Junhan sepanjang malam, akhirnya mengerti arti kata-katanya.

Waktu berlalu. Keesokan paginya.

Langit di luar jendela berubah menjadi putih. Huo Junhan tampak puas dan menatap Shen Yaowei yang sedang tidur nyenyak di pelukannya.

Melihat sudut mata merah gadis itu, mata Huo Junhan dipenuhi dengan rasa sakit hati. Dia mengulurkan tangannya dan menyentuhnya dengan lembut.

Tanpa diduga, Shen Yaowei yang sedang tertidur tampak khawatir.

Dia mundur dan mendengus. "Tidak, Junhan, aku sangat lelah. Tolong jangan ganggu aku..."

Melihat gadis kecil seperti kucing dalam pelukannya membujuk dan menggosok-gosokkan tubuhnya sambil berbicara, Huo Junhan mudah terangsang. Dia mengangkat tangannya dan dengan lembut mengangkat dagu gadis itu untuk menciumnya.

Puas, dia mencium gadis kecil di pelukannya hingga dia terengah-engah. Melihatnya tertidur dengan sedikit rengekan, Huo Junhan hanya bisa menyerah pada pikiran yang baru saja muncul.

Tepat saat Shen Yaowei tertidur, ketukan tertib terdengar dari luar pintu.

Huo Junhan mendongak dan keluar pintu.

Sosok seorang pria terlihat melalui pintu dan jendela. Kemudian, suara Yao Qingyi terdengar.

"Nona Shen, kami baru saja kembali dari misi. Dalam perjalanan, saya membeli beberapa roti dan susu kedelai. Apakah Anda ingin ikut makan bersama?"

Mendengarkan suara Yao Qingyi yang tersenyum, Huo Junhan mengingat tindakannya sebelumnya.

Cahaya dingin muncul di matanya yang berwarna terang saat Huo Junhan bangkit. Setelah menutupi Shen Yaowei dengan selimut, dia mengenakan sepatu dan kaus kakinya dan berjalan langsung ke pintu.

Pada saat yang sama, Yao Qingyi berdiri di luar pintu dan menatap pintu yang tertutup rapat di depannya dengan bingung.

Pintu kamar terkunci dari dalam, dan terlihat Shen Yaowei memang sedang beristirahat di dalam kamar.

Mungkinkah suaranya terlalu lembut, jadi Shen Yaowei tidak mendengarnya?

Saat memikirkan hal ini, Yao Qingyi mengangkat tangannya lagi. Tepat saat dia hendak mengetuk pintu lagi, pintu yang tertutup rapat di depannya ditarik terbuka dari ruangan.