[END] [B2] Kejutan! Bayi Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Besar-besaran

271-280

Baca Novel Online Gratis
NOVEL Kejutan! Si Kecil Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Massal Setelah Dilahirkan Kembali Bab 271 - 271: Yaoyao, Apakah Kamu Sudah Makan Tahu Bau?
KEJUTAN! SI KECIL CENGENG TYRANT MELAKUKAN PEMBUNUHAN MASSAL SETELAH DILAHIRKAN KEMBALI
Bab 271 - 271: Yaoyao, Apakah Kamu Sudah Makan Tahu Bau?
Bab Sebelumnya



Bab selanjutnya

Bab 271: Yaoyao, Apakah Kamu Sudah Makan Tahu Bau?

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Aura yang familiar menyebar dari pil permen itu. Aura di sekitar Shen Yaowei jatuh ke titik beku. Dia akhirnya mengerti motif sebenarnya Yu Linlang memanggilnya kali ini.

"Tapi aku mau makan kuenya dulu." Shen Yaowei mengambil pil permen itu dan memasukkannya ke dalam lengan bajunya. "Ayo pergi. Aku akan makan setelah selesai makan kuenya."

Yu Linlang sangat cemas hingga dahinya dipenuhi keringat. Betapapun cemasnya dia, dia hanya bisa menerima nasibnya dan mengikuti Shen Yaowei ke kedai teh yang tidak jauh dari sana.

Setelah semua orang menghabiskan dua piring camilan, Shen Yaowei menghabiskan setengah teko teh dan mengulurkan tangan untuk menyentuh perutnya yang rata. "Apa yang harus kulakukan? Aku belum kenyang."

Yu Linlang hampir menghancurkan cangkir di tangannya.

Makanan penutup yang baru saja dipesan Shen Yaowei adalah yang termahal di kedai teh ini. Dia benar-benar tidak punya banyak uang lagi.

Kilatan dingin melintas di matanya, tetapi Yu Linlang masih tersenyum lembut. "Yaoyao, aku tahu ada makanan lezat di dekat kedai teh. Aku akan membawamu ke sana setelah kau memakan pil permen itu."

"Baiklah, baiklah." Dia ingin melihat apa yang sedang dilakukan Yu Linlang. Shen Yaowei mengeluarkan pil permen dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Yu Linlang menatap Shen Yaowei penuh harap.

Tak lama kemudian, kelopak mata Shen Yaowei mulai bergetar. Ia mengangguk dan bergumam, "Menyebalkan, kenapa aku tiba-tiba mengantuk..."

Melihat kepala kecil Shen Yaowei membentur meja, Yu Linlang tak dapat menahan diri untuk menghela napas lega.

Napas yang tertahan di dalam hatinya akhirnya dilepaskan.

Dia berdiri dan menghampiri Shen Yaowei, lalu menepuk bahunya pelan. "Yaoyao, cepat bangun. Aku akan mengajakmu makan makanan lezat."

"Enak sekali. Aku ingin makan makanan enak, hehe." Shen Yaowei membuka matanya dengan linglung dan bertepuk tangan dengan gembira.

Melihat kondisi mental Shen Yaowei yang semakin memburuk, Yu Linlang menjadi semakin sombong, ia mengusap matanya dengan linglung, bahkan tidak bisa berjalan dengan mantap. Ia tidak menyadari tindakan kecil Shen Yaowei.

Dia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan seringainya. Shen Yaowei mengalirkan kekuatan spiritualnya ke dalam tubuhnya dan melenyapkan semua racun dalam pil permen itu melalui kekuatan spiritualnya. Kemudian, dia mengeluarkannya dari telapak tangannya yang lembut.

Cairan berwarna merah darah itu dipenuhi bau racun. Shen Yaowei menyekanya dengan sapu tangan dan membuangnya begitu saja. Dia berpura-pura linglung dan mengikuti Yu Linlang ke gang di luar pintu belakang kedai teh.

Di sebelah rumah teh terdapat sebuah restoran yang bisnisnya sedang berkembang pesat. Ember-ember berisi sisa minuman dari kedua sisi diletakkan di atas kereta kecil. Setiap ember tingginya lebih dari setengah tinggi orang. Setelah beberapa hari terkumpul dan berfermentasi, semua jenis sisa minuman di dalamnya terus menggelembung di permukaan, mengeluarkan bau yang memuakkan.