[END] [B2] Kejutan! Bayi Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Besar-besaran

371-380

Baca Novel Online Gratis
NOVEL Kejutan! Si Kecil Cengeng Tyrant Melakukan Pembunuhan Massal Setelah Dilahirkan Kembali Bab 371 - 371: Jika Dia Berhasil Memanggil Jiwa Ibunya
KEJUTAN! SI KECIL CENGENG TYRANT MELAKUKAN PEMBUNUHAN MASSAL SETELAH DILAHIRKAN KEMBALI
Bab 371 - 371: Jika Dia Berhasil Memanggil Jiwa Ibunya
Bab Sebelumnya



Bab selanjutnya

Bab 371: Jika Dia Berhasil Memanggil Jiwa Ibunya

Penerjemah: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

"Lanyue, aku membawa anak-anak untuk menemuimu tahun ini." Shen Liu'an berjongkok di depan batu nisan dan dengan lembut membelai batu nisan giok itu. Ada cinta yang tak terbatas tersembunyi di matanya yang dalam, dan sudut matanya tidak bisa tidak memerah.

Kesedihan menyebar di udara. Shen Yaowei menyaksikan pemandangan ini dengan mata agak merah. Dia tidak bisa tidak memikirkan ilusi yang dia lihat dengan liontin giok darah hari itu.

Saat itu dia juga melihat ibunya dalam ilusi.

Ia harus mengakui bahwa meskipun ia tahu apa yang dilihatnya hanyalah ilusi, ia tidak dapat menahan rasa bahagia. Ia bahkan ingin menjadi bayi kecil yang imut seperti itu, yang dipeluk, dibujuk, dan dimanja oleh ibunya tanpa rasa khawatir.

Sayangnya, ilusi itu tetaplah ilusi. Ibunya telah pergi.

Berdasarkan perintah, keluarga Shen mempersembahkan dupa kepada Song Lanyue satu per satu.

Setelah proses itu selesai, Shen Liu'an tiba-tiba mengeluarkan kantong kertas minyak dari sakunya. Ketika dia membukanya, ada beberapa makanan penutup di dalamnya.

Beberapa dari makanan penutup ini berbentuk anak kucing, beberapa berbentuk anak anjing, dan beberapa berbentuk kelinci. Tidak ada satu pun yang tampak bagus dan harus diidentifikasi dengan hati-hati.

Shen Liu'an melihat makanan penutup berbentuk lucu ini dan tidak bisa menahan tawa. "Lanyue, lihat. Kali ini, aku juga membawakanmu makanan penutup yang kubuat sendiri. Dulu, kamu paling suka makan ini. Setiap kali makananku tidak terlihat enak, kamu akan tertawa. Sayangnya, aku tidak bisa mendengar tawamu sekarang..."

Pada akhirnya, suara Shen Liu'an tercekat oleh isak tangis. Dia menundukkan kepalanya dan menyeka sudut matanya dengan lengan bajunya.

Shen Yaowei tidak dapat menahan air matanya lagi dan membasahi pipinya dengan air mata.

"Baiklah, ayo kembali." Shen Liu'an mendesah. Matanya tampak kesepian saat ia dibantu oleh ketiga putranya.

"Kakak, antarkan Ayah kembali ke kereta dulu. Aku akan menyusulmu sekarang." Shen Yaowei memperhatikan keluarga itu pergi. Setelah berpikir sejenak, dia berbalik dan mengambil segenggam tanah kuburan dari ujung kuburan. Setelah mengemasinya, dia tidak tahan melihat Song Lanyue lagi sebelum berlari mengejar yang lain.

Suasana di dalam kereta dalam perjalanan pulang terasa sangat berat. Shen Yaowei mencengkeram tanah kuburan di dompetnya erat-erat dan sudah punya rencana.

Hari ini adalah hari peringatan kematian ibunya, jadi malam ini adalah hari yang paling tepat untuk memanggil jiwanya.

Kematian ibunya saat itu selalu membuatnya merasa aneh. Jika dia berhasil memanggil jiwa ibunya, dia mungkin bisa bertanya apa yang terjadi saat itu.

Namun, makin lama seseorang meninggal, makin sulit pula memanggil jiwanya.

Selain itu, jika ibunya sudah bereinkarnasi, dia tidak akan bisa memanggilnya bahkan jika dia sudah sepenuhnya siap.

Dia hanya bisa berdoa dalam hatinya agar semuanya berjalan dengan baik. Ketika Shen Yaowei memikirkan hal ini, dia perlahan menutup matanya dan menenangkan pikirannya yang tegang.