❀┊"Ga pernah berhenti buat selalu berharap bahwasanya hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini"
𔘓𓂃 ִֶָ🌹
Disini lah Haekala berada sekarang, di depan ruangan tempat dimana ia akan menjalankan terapi cuci darah nya untuk hari ini. Tapi sebelum itu ia akan di periksa dulu oleh seorang dokter yang sudah sangat dekat dengan dirinya.
Dokter dengan name-Tag Darren memasuki ruangan itu guna memeriksa keadaan dirinya.
"Selamat siang Haekala" ucap nya sembari tersenyum manis. Dokter dengan tampang seperti kelinci itu selalu ramah dengan siapa saja, termasuk dengan Haekala. Namun tak jarang ia juga akan bertingkah menyebalkan seperti Haekala yang selalu membuat dirinya kesal setengah mati.
"Siang dok" balas Haekala.
"Gimana keadaan kamu? masih sering kambuh?" Dokter Darren tersebut mulai bertanya-tanya perihal masalah kesehatan Haekala.
"Aku baik. Untuk kambuh, penyakit nya engga kambuh kok" Jawab nya. Namun setelah selesai ia mengucapkan kalimat itu paha nya di cubit sedikit oleh sang abang --- Jon.
Ya, Haekala berbohong perihal kambuh nya penyakit yang telah bersarang di tubuh nya.
"2 hari yang lalu Haekal sempat nge-drop. Dan disaat itu muka nya bener-bener pucat banget dan juga katanya dia sesak nafas. Tapi syukur nya itu cuman sebentar" Jelas Jon panjang lebar dan hanya direspon gelengan kecil oleh Darren.
Karena sudah dekat dirinya dengan Haekala, ia bisa tau kalau anak itu suka sekali berbohong perihal penyakit nya. Dan itu sangatlah di khawatirkan oleh Darren, karena bisa saja itu dapat membahayakan Haekal jika tak langsung diatasi.
"Haekala, jangan kayak gitu lagi ya? Untung abang kamu ikut. Kalau engga mungkin aku tak tau perihal kambuh mu" ucap sang dokter yang hanya diangguki oleh Haekala.
"Untuk obat, Haekal minum dengan teratur kan, Jon?" tanya nya sekarang kepada Jon.
"Iya, gue paksa minum soalnya" Ujar nya santai dengan Haekal yang sudah memicingkan mata nya kearah Jon.
"Baiklah, sekarang kita bisa mulai. Haekala masuk ke ruangan nya duluan ya" ucapan Darren di angguki lemah oleh Haekal, segera ia menuju ruangan tempat biasa ia dianjurkan cuci darah.
"Jon, gue harap lo bisa makin fokus buat merhatiin keadaan Haekal" Darren yang sedang menyiapkan beberapa obat-obatan membuka obrolan kepada Jon setelah Haekala masuk ke ruangan nya.
"Iya, gue pasti bakal selalu merhatiin dia. Oh iya perihal penyakit nya gimana?"
"Gue malah takut penyakit nya bisa makin parah, Jon. Tapi gue bakal berusaha semaksimal mungkin buat engga bakal biarin hal itu terjadi" Jelas Darren sembari menatap Jon.
Lantas Jon menganggukkan kepala nya sembari tersenyum, "Gue percayain kesehatan Haekala sama lo, Darren"
𔘓𓂃 ִֶָ🌹
5 Jam berlalu, dan kini pengobatan cuci darah Haekala telah selesai. Saat ini diri nya masih sedikit lemas dan juga pusing yang menjalar di setiap inci kepala nya.
Ia dan Jon baru saja keluar dari ruangan Dokter Darren, Jon berniat untuk membawa Haekala segera pulang kerumah karena tampak nya Haekala yang sangat lemas.
"Haekala, kita pulang terus ya?" Tanya Jon memastikan kepada Haekal.
"Tapi Reihan gimana?" Tanya Haekal kembali. Bahkan di saat-saat seperti ini ia masih bisa mengingat teman nya yang tadi tengah berjuang disana.
"Reihanza baik-baik aja kok. Tadi Paman Aryo udah kabarin abang kalau sekarang kondisi Reihan udah berangsur membaik. Hari ini juga dia belum bisa di jenguk" Jelas Jon yang membuat Haekala terdiam.
Haekal lega saat mengetahui Reihan telah berangsur membaik. Ia juga bersyukur ketakutan terbesarnya tak terjadi.
"Baiklah.. kita pulang saja, besok setelah pulang sekolah saja aku jenguk dia" Ucap nya dan diangguki oleh sang abang. Syukurlah untuk saat ini ia tak keras kepala seperti biasanya.
Lantas Haekala dan Jon meninggalkan rumah sakit itu untuk hari ini, dan akan kembali di esok harinya.
𔘓𓂃 ִֶָ🌹
- Reihanza, terimakasih karena telah memilih untuk kembali.
- Haekala, terimakasih karena telah sabar menunggu ku untuk kembali.
𔘓𓂃 ִֶָ🌹
-Annyeong yeorobun! jangan lupa buat selalu Voment yaa 🤩💚 gomawo!
KAMU SEDANG MEMBACA
Berakhir || END ✅
Short Story[TAHAP REVISI] Tentang mereka, dua orang asing yang bertemu karena takdir indah semesta. Tentang mereka yang terus berjuang sampai nanti, semesta mengatakan perjuangan mereka telah Berakhir. #26 - Sickness Start : 4 Januari 2024 Finish : 27 Januari...