- 💉 : Tak pernah sanggup

26 7 0
                                    

❀┊"Terkadang kehilangan datang dengan sangat tiba-tiba tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu"

𔘓𓂃 ִֶָ🌹

Haekala kini tengah diatasi di ruang IGD.

Menyisakan Reihanza yang masih terduduk lemas di bangku yang berada dekat dengan ruang IGD tersebut.

Sedangkan Jon kini tengah mengatasi administrasi.

Pikiran Reihanza dibuat sangat kalut untuk saat ini. Ia takut, tentu saja.

Takut jika saja tiba-tiba kehilangan itu datang tanpa permisi.

Dan percakapan nya dengan Haekala tadi siang masih berputar di kepalanya bak sebuah kaset rusak yang terus memutarkan segala percakapan yang sama.

Tak lama setelah itu Jon mulai menampakkan diri nya setelah selesai dengan semua urusan. Ia memilih duduk di sebelah Reihanza yang tampak masih berperang dengan pikirannya sendiri.

Jon yang menyadari gelagat dari teman dekat adik nya itu lantas merangkul pundak Reihanza, "Gapapa. Haekal pasti baik-baik aja" Ucap nya agar sedikit mengurangi kecemasan dari dalam diri Reihanza.

"Haekal udah terbiasa kambuh juga, kan? Abang yakin dia bakal bertahan"

"Aku cuman takut bang.."

Takut jika saja mimpi buruk itu datang dengan tiba-tiba.

"Shht.. tenang aja, dia pasti bakal baik-baik aja" Ucap Jon menenangkan Reihanza kembali.

2 Jam telah berlalu.

"Rei ke kamar mandi dulu" Pamit Reihanza dan dibalas anggukan oleh Jon.

Tak lama setelah kepergian Reihanza, kini pintu ruang IGD itu pada akhirnya kembali terbuka, menampilkan sebuah raga yang amat Jon kenali.

Dr. Darren.

"Jon, ayo kita berbicara sebentar" Ucap Darren langsung pada point utama nya. Dan tanpa bertele-tele lagi Jon mulai sedikit bangkit dari duduk nya untuk menghampiri Darren yang mengajak nya untuk berbicara.

Di ruangan sang dokter, Darren mulai sedikit menjelaskan perihal kondisi Haekala yang mengalami penurunan drastis dan juga perihal gagal ginjal nya yang mulai semakin memper-parah keadaannya.

"Gue berat banget mau nyampein ini, Jon. Tapi gue enggak punya pilihan lain. Ada dua hal yang harus gue sampein ke lo perihal kondisi Haekala"

"Gimana kondisi Haekala?"

"Pertama, penurunan daya tahan tubuh nya sangat drastis, ini juga dapat sangat membahayakan tubuh Haekala nya sendiri"

"Dan kedua.." Darren menarik nafasnya panjang sebelum kembali melanjutkan ucapannya yang sempat ia potong.

Berat rasanya untuk menyampaikan ini...

"Gagal ginjal Haekala udah mulai masuk ke stadium akhir, Jon"



Bagai ditusuk ribuan panah yang tak nampak rupa dan wujudnya, Jon merasa sebagian besar tubuh nya mulai menegang.

Apa ia tak salah dengar?

Adiknya?

Penyakit nya sudah memasuki stadium akhir..

Sebuah mimpi buruk yang tak pernah Jon bayangkan sebelum nya.

Berakhir || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang