- 💉 : Again..

28 7 0
                                    

❀┊"Nyata nya, setiap orang mempunyai takdir mereka tersendiri. Ada yang memiliki takdir yang bahagia atau malah sebaliknya"

𔘓𓂃 ִֶָ🌹

Pagi itu, di kediaman Haekala.

Sinar matahari mulai menerobos masuk memasuki setiap celah yang ada di kamar sang pemuda itu. Ia masih senantiasa menutup matanya dan belum ada niat untuk segera bangun.

C e k l e k . .

Pintu kamar Haekala dibuka dan menampilkan sosok Jon di sana.

"Haekal, bangun. Kamu harus sekolah" Ucap nya seraya menggoyangkan tubuh sang adik.

"eungg... Bangunkan aku 5 menit lagi" Jawab Haekala sembari membalikkan arah badannya membelakangi sang abang yang kini tampak sudah sangat lelah.

"Hey, ayolah! sekarang udah jam 7 kurang Haekala"

Haekal yang terkejut akan penuturan sang abang langsung mengecek jam yang ada di kamarnya. Dan ternyata benar saja. Bisa telat Haekal jika menunda-nunda lagi.

Lantas tanpa permisi ia langsung meloncat turun dari tempat tidur nya dan langsung bergegas mengarah ke kamar mandi guna membersihkan tubuh nya terlebih dahulu. Sedangkan Jon yang melihat gerak-gerik Haekala hanya bisa menggeleng-geleng kecil dan lantas kembali turun ke dapur untuk segera menyiapkan sarapan.

Haekala sampai di sekolah nya dengan tepat waktu sebelum jam pertama dimulai. Ia langsung berjalan menuju bangku nya yang berada tepat di belakang bangku milik Reihanza.

Hari ini Reihanza kembali masuk sekolah setelah 1 minggu ia izin karena masalah kesehatannya. Walaupun sang ayah telah menyuruh nya untuk istirahat, Reihanza malah keras kepala dan tetap bersikeras untuk masuk sekolah.

Reihanza yang melihat kedatangan Haekala lantas membalikkan badan nya mengarah ke bangku belakang, "Eh, tumben lo telat?" Tanya nya.

"Telat bangun" Jawab nya dan hanya diangguki oleh Reihanza.

Tapi manik mata Reihan sempat melihat wajah pucat dari Haekala disaat ia menghadap belakang tadi. Haekala sedikit pucat, dan ia yakin kalau Haekal sedang tidak baik-baik saja.

Namun pemikiran negatif itu di tepis jauh-jauh oleh Reihan. Haekala mungkin hanya kelelahan akibat berlari menuju kelas tadi.

K r i n g g . .

Lantas setelah itu pelajaran pertama pun dimulai.

𔘓𓂃 ִֶָ🌹

Kini dua sahabat itu masih berada di kelas. Tak ada sedikit pun niatan untuk pergi melangkah ke kantin meski mereka tau saat ini adalah jam istirahat.

Reihanza yang masih bergelut dengan tugas nya, membalikkan badan nya ke arag belakang untuk melihat atensi Haekala yang sedari tadi banyak diam nya. Padahal biasa nya ia akan menjadi orang yang sangat menyebalkan di saat kosong seperti ini.

Tumben saja..

Posisi Haekala kini adalah menidurkan kepala nya di atas tumpuan kedua lengan nya.

Reihanza yang sudah merasa ada sesuatu yang tak beres pun dengan cepat sedikit mengangkat kepala Haekala.

Dan benar saja dugaannya.

Berakhir || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang