- 💉 : Kehilangan

40 7 0
                                    

❀┊"Kau dan aku saling membantu
Membasuh hati yang pernah pilu
Mungkin akhirnya tak jadi satu
Namun bersorai pernah bertemu"

#Nadin Amizah

𔘓𓂃 ִֶָ🌹

"Dokter Darren, detak jantung Haekala melemah!"

"Siapkan alat Defibrillator dan atur menjadi 250 joule, segera!"

Lantas setelah ia mengatur alat itu, kemudian ia mulai meletakkan nya di dada telanjang milik Haekala.

Shoot!

Sama sekali tak ada yang berubah.

"Haekala.."

Sekali lagi dokter bername-Tag Darren itu meletakkan alat defibrillator yang sebelum nya telah ia atur menjadi 360 Joule di atas dada Haekala.

Dan, sama sekali tak ada perubahan.

Garis itu menunjukkan betapa lemah nya denyut jantung Haekala sekarang.

"Kak..... D-Darren-hhhss.." Panggil Haekala terdengar seperti bisikan yang sangat kecil.

"Haekala, bertahan ya?" Lantas yang didapatkan oleh Darren adalah sebuah gelengan lemah. Tidak, Haekala sudah tak sanggup untuk menahan semuanya lagi. Disini sudah sangat menyakitkan baginya.

"T-terima...kasih-shh.." Anak itu tersenyum nanar, sebelum pada akhirnya ia menutup perlahan kedua mata bercahaya nan indah nya itu dengan damai. Menyisakan bunyi Elektrokardiograf itu dengan bunyi nyaring dan juga garis panjang yang akan selalu menjadi mimpi buruk bagi semua orang.

Haekala, memilih untuk menyerah.

Kini perjuangannya telah resmi berakhir.

"Haekala.... maaf jika kakak memaksa mu untuk terus berjuang. Terimakasih kembali karena telah menjadi pasien kakak sedari dulu, terimakasih untuk terlahir kuat.. Sekarang, berbahagialah.. Terimakasih" Bisik Darren pada kedua telinga milik Haekala. Air mata nya tak dapat ia bendung lagi.

"Catat kematian Haekala.." Ucap nya dengan nada gemetar.

Lantas ia keluar dari ruangan itu, dengan air mata yang masih senantiasa membasahi wajah tampan milik sang dokter muda itu.

"Jon..."

"Maafin gue..."

Jon sudah mengerti maksud dari Darren, tak dapat ia bohong, air mata nya juga ikut turun dengan sendirinya. Adiknya, kini telah pergi menjemput bahagianya disana.

"Darren.." Ucapnya, lantas kedua lelaki itu berpelukan untuk saling menguatkan satu sama lain.

Darren sudah menganggap Haekala seperti adik nya sendiri, jadi tak mungkin jika ia tak merasakan juga yang namanya kehilangan itu.

"Maafin gue karena ga bisa tahan kepergian Haekala" Ujar Darren di sela-sela isakannya. Jon menggeleng, "Enggak. Lo udah lakuin yang terbaik, Haekala juga engga bakal bisa bertahan sampai sekarang kalau aja bukan karena lo."

Berakhir || END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang