2. Mimpi Alia

27 10 0
                                    

Sebelum mulai Jangan lupa Baca basmalah

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa vote and komen 💙

Happy reading📖
.
.
.
.
.

"Nih minum dulu," ucap Alia menyodorkan minuman botol yang baru saja ia beli di kantin sekolah. Sekolah memang masih ramai jam segini karna kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan jika kita pulang lama atau bahkan menginap sekalipun, karna ada buk kantin yang 24 jam setia di sekolah. Gimana ngak setia orang rumahnya disitu hadeuh.

"Makasi Al, kamu ngak minum?" tanya Ara setelah berhasil meminum setengah dari botol tersebut.

Alia menyengir lalu mengambil kembali minuman yang di tangan Ara dan meneguk nya tanpa tersisa. "Aku nunggu kamu minum duluan, soalnya kelihatan capek banget, dan makasih yah dah bantuin aku jalani hukuman tadi, jujur aku jadi merasa ngak enak bangat sama kamu."

"Santai aja kali, kek sama orang lain saja, aku ini sahabat kamu, susah dan senang akan selalu ada disamping kamu," jawab Ara angkuh menepuk dadanya merasa bangga, namun belum selesai aksinya lebih dulu dipotong dengan pelukan tiba-tiba dari Alia.

"Aaaa maacih bestie aku yang paling cantik, cakep, imut, dan setia ini." ucap Alia dalam pelukannya.

Eitt bentar, jangan baper dulu, adegannya tidak seperti yang kalian harapkan karna apa? Karna Ara malah memberi respon di luar nurul.

"Ihh apaan ini geli tau sana sana menjauh, kamu bau banget iywuhh," ucap Ara memberi jarak tidak lupa kedua tangannya pun ia angkat memperagakan bahwa sekitarnya sangat bau.

"Ihh kau ini ngak asik banget, balas kek pelukannya, bilang makasih kek karna udah di puji. Ini malah ngehina, mana bilang aku bau segala. Wajar bau kan habis bersihin perpustakaan, emang situ ngak merasa bau juga?"

"Jadi ceritanya ada yang merajuk nih? Ka~si~han~~." tambah Ara mengejek sahabatnya yang sedang mode merajuk. Sungguh lain bestie nya yang satu ini, bukannya dibujuk eh malah nambah ngebully.

"Eh iya hampir lupa kan," ucap Ara tersadar menepuk dahinya.

"Kenapa? Kamu lupa kalo sahabatmu yang ini emang cantik dan imut, nyesal kan buat aku marah?" ucap Alia dengan rasa pede nya.

"Pede amat sih neng, aku tuh mau nagih janji kamu buat ceritain tuh cowok yang ada di mimpi kamu. Jadi sekarang coba cerita mimpi itu se detail-detailnya." desak Ara mendekatkan dirinya dan menghadap Alia.

"Duhh aku capek bangat ra, nanti aja deh yah atau besok." bujuk Alia

"Tidak ada nanti-nanti, ingat Al kau sudah berjanji, dan janji adalah hutang yang harus di bayar."

"Di rumah aja gimana?" bujuk Alia lagi yang mendapat gelengan dari lawan bicara.

"Sekarang Alia Zulvany Marhamah," tekan Ara menyebut nama lengkapnya. Sehingga mau tak mau Alia pasrah dan mulai bercerita.

........

"Maksud perkataannya apa coba?" tanya Ara setelah mendengarkan cerita mimpi dari Alia sahabatnya itu.

Alia yang mendengarnya hanya mengedikkan bahu tak tau dengan maksud pemuda di mimpinya itu.

"Apa jangan-jangan cowok itu adalah jodoh kamu." jawab Ara bersemangat dan tersenyum penuh arti.

"Ngaco kamu, mana ada gitu. Aku yakin itu hanya bunga tidur."

"Iyaloh Al coba renungkan perkataan cowok itu 'aku akan membimbingmu dan membawamu bersamaku' itu artinya dia akan membimbingmu dan membawamu dalam artian  akan menikahimu."

"NIKAH!, enggak dulu deh aku masih kecil belum cukup umur buat nikah-nikahan."

"Nikah Alia bukan nikah-nikahan," koreksi Ara.

"Apalah apalah tuh aku tak mau tau yang penting itu hanya bunga tidur, titik." ucap Alia percaya diri. "Aku masih ingin kuliah dan mendapat gelar sarjana. Ucap Alia penuh tekad.

•••••

"Assalamu'alaikum Alia pulang," salam Alia saat memasuki rumahnya. Terasa aneh karna rumah ini terlihat sepi tidak seperti biasanya. Alia pun beranjak menuju kamar abangnya untuk mengecek apakah abangnya ada di rumah?

"Bang, bang Andri," panggilnya layaknya anak kecil. " Apakah dirimu ada di dalam? Alia boleh masuk tidak?"

Merasa tidak ada jawaban dari dalam, yang baginya diam adalah pertanda iya, jadi Alia memilih langsung masuk tanpa menunggu jawaban lagi. ketika dirinya masuk...

"Kok gelap sih gak biasanya kamar bang Andri gelap gini." gumam Alia. "Mana aku takut gelap lagi, ayolah Al ini masih siang bolong mana mungkin ada hantu siang-siang begini." monolognya sendiri sambil terus berjalan.

"Bang Andri, abang dimana?" panggilnya lagi. Sejenak ia berhenti karena mendengar langkah seseorang, saat ia hendak berbalik..

"AAA  Astaghfirullah BANG ANDRII!" teriak Alia melihat sang abang tepat berasa di hadapannya bersama dengan senter handphone yang dibuat mengarah ke wajahnya layaknya seorang hantu.

Berbeda dengan sang abang, Andri malah tertawa melihat wajah takut dan terkejut sang adik, salah satu tangannya pun ia angkat mengarah ke kepala sang adik untuk mengacak-acak hijab yang masih tertata rapi dan kini berantakan karna ulahnya.

"Abanggg kan hijab Alia jadi berantakan, kenapa digituin sih," gerutu nya meraih tangan sang abang yang masih berada di kepalanya lalu menghentakkannya.

"Maaf maaf, lagian kamu ngapain ke kamar abang? Bukannya pulang sekolah ke kamar sendiri eh malah nyasar kesini,"

"Hehe ngak ada sih, hanya pengen saja. Oh iya kak umi kemana? Kok Alia lihat di bawah ngak ada?" tanyanya seraya berjalan dan mendudukkan dirinya di atas kasur sang abang.

"Oh itu, umi lagi keluar sama temannya, ngak tau kemana ngak bilang juga sih."

"Oh gitu pantas sepi, kan biasanya umi udah stay dibawah nungguin Alia yang cantik dan imut ini," ucapnya dengan percaya diri yang malah membuat sang geleng-geleng kepala dengan kepedean dan kerandoman sang adik.

"Kamu mau disini terus atau keluar, bentar lagi teman abang datang, kamu mau digodain lagi?" tanya Andri menatap sang adik. Usai mengatakan itu bukannya menjawab Alia malah sudah lari lebih dulu keluar kamar.

"Hadeuhh punya adik gini amat dah kelakuannya." gumam Andri menggeleng-gelengkan kepala.

Alhamdulillah part baru!! Tetap stay nunggu yah, semoga suka ❤Next

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alhamdulillah part baru!!
Tetap stay nunggu yah, semoga suka ❤
Next...

Falia ( Fahri dan Alia) [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang