9. Lamaran

22 8 0
                                    

Sebelum mulai Jangan lupa Baca basmalah

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa vote and komen 💙

Happy reading📖
.
.
.
.
.


"Saya menolak karna alasannya tidak masuk akal." ucap Alia menghampiri kedua orang tuanya.

"Sayang ngak boleh gitu, sini duduk dulu bicara baik-baik." ajak Fatma membawa Alia duduk di sampingnya.

"Coba cerita kenapa Alia menolaknya?" tanya Fatma dengan lembut. Alia menatap sang umi dan abi nya bergantian lalu kembali menatap pemuda bersama kedua orang tuanya.

"Tapi Alia tidak mengenal mereka umi, kok langsung main lamaran aja. Alia juga masih sekolah dan mau lanjut kuliah." jelas Alia menatap sang umi.

Fatma tersenyum lalu menggenggam kedua tangan putrinya."Alia tidak mengenal mereka? Mereka adalah tetangga kita yang dulu, Alia masih ingat ngak sama anak kecil yang selalu Alia panggil Ari itu?" tanya Fatma lembut yang mendapat gelengan dari sang putri pertanda bahwa Alia tidak mengingatnya.

"Yang selalu Alia panggil Ari itu ya nak Fahri ini sayang. Dulu kan Alia nangis-nangis tuh ditinggal sama nak Fahri. Eh sekarang pas Fahri nya dah datang masa malah langsung tolak gitu aja." jelas Fatma membuat Alia termenung, teringat akan kejadian sepuluh tahun yang lalu.

#Flashback

"Boneka nya besar bangat," ucap Alia kecil dengan mata berbinar memeluk boneka beruang itu erat.

"Kamu suka?" tanya Fahri kecil membuat Alia kecil mengangguk senang.

"Kok tumben bang Ari kasih Alia boneka?"

"Ini buat kenang-kenangan, kalo kamu kangen sama aku peluk aja boneka itu."

"Bang Ari mau kemana? Kok bilang gitu?" tanya Alia kecil pelan tersirat kesedihan di matanya.

"Aku dan keluargaku mau pindah ke tempat yang jauh. Jadi sekarang aku mau pamit sama kamu. Kamu jaga diri baik-baik yah jangan pernah main sepeda sendirian lagi nanti jatuh kan ngak ada yang bantu kamu lagi." jawab Fahri kecil.

Alia kecil yang mendengar itu langsung meneteskan air mata, "Tapi bang Ari nanti kesini lagi kan temuin Alia, kita main bareng-bareng lagi?" tanya Alia kecil menghapus air matanya.

"Iya nanti aku akan datang menemuimu  kok, aku janji." ucap Fahri kecil menunjukkan jari kelingking nya diikuti Alia kecil menautkan jari kelingking mereka berdua.

"Gimana, kamu sudah ingat dengan Fahri waktu kecil?" tanya Fatma membuyarkan keterlamunannya.

"Lalu mengapa dia bilang karna aku selalu ada di mimpinya? Kan ngak masuk akal umi." jawab Alia menatap pemuda yang ada di hadapannya.

"Makanya kita dengarkan dulu penjelasannya, jangan langsung tolak aja. Lagian dulu umi sama buk Sarah pernah ada niatan untuk menjodohkan kalian berdua, eh ternyata nak Fahri datang duluan buat ngelamar."

"Kita dengarkan dulu maksud tujuan nak Fahri baru nanti Alia boleh memberi jawaban, nak Fahri coba jelaskan tujuanmu datang kemari." pinta Ibrahim.

"Tujuan saya datang kemari dan membawa kedua orang tua saya ialah untuk melamar putri bapak dan ibuk, InsyaAllah dengan segenap hati saya, saya akan membimbing dan menjaga putri bapak sampai akhir hayat saya. Maksud perkataan saya tadi, karena setelah beberapa kali bertemu dan mencoba untuk sholat istikharah, putri bapak selalu muncul di mimpi saya, dan saya yakin itu adalah sebuah petunjuk. Perihal jawaban saya tidak memaksa saya serahkan semua ke putri bapak." ucap Fahmi mengungkapkan tujuannya.

Falia ( Fahri dan Alia) [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang