4. Mimpi itu lagi

25 8 0
                                    

Sebelum mulai Jangan lupa Baca basmalah

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa vote and komen 💙

Happy reading📖
.
.
.
.
.


"Kucing sini sama aku," ucapnya menghampiri seekor kucing putih yang tengah bermain di tengah rumput-rumputan lebat nan indah.

"Kamu lucu bangat si cing, dimana majikanmu?" tanya Alia membawa kucing tersebut ke pangkuannya, mengajaknya bermain dan memainkan bulu-bulunya serta menggelitik perut sang kucing yang membuat kucing tersebut tidak bisa diam layaknya seseorang yang sedang kegelian.

Karena merasa tak sanggup lagi, sang kucing pun melompat dan berlari menjauh dari gadis yang sedang mengerjainya. Sang kucing berlari dengan begitu lajunya.

Melihat kucingnya kabur, Alia pun berdiri dan berlari mengejar sang kucing. Tidak disangka laju sang kucing lebih cepat darinya tidak seperti kucing biasanya.

Masih dengan posisi yang sama, Alia mengejar sang kucing, hingga netranya tidak sengaja melihat sebuah mobil melaju dengan begitu cepatnya mengarah sang kucing. Refleks Alia berteriak dan menutup matanya dengan kedua tangannya.

Beberapa menit terdiam, merasa tidak ada teriakan kucing, Alia mengintip di sela-sela jarinya. Ia pun bersyukur merasa lega, sebab sang kucing selamat dari tabrakan karna bantuan seseorang.

Terlihat seorang pemuda yang sama seperti di mimpinya tengah menggendong kucing tersebut dan mengajaknya bermain.

"Kok wajahnya familiar sekali, dia seperti sosok pemuda yang ada di mimpiku waktu itu. Aku harus kejar dia dan menanyakan nya langsung." monolognya lalu berlari menuju tempat pemuda tersebut.

Langkah nya terhenti ketika hendak menyebrang ada mobil lewat. Setelah menunggu mobil tersebut lewat ia pun kehilangan sosok pemuda itu lagi. Alia terus memanggil dan berlari mencari kemana pemuda itu menghilang, hingga tak sengaja kakinya tersanjung batu dan terjatuh.

"Astaghfirullah huhh," kaget nya langsung terduduk. Alia menghirup udara serakus-rakusnya lalu membuangnya secara perlahan.

"Mimpi itu muncul lagi? Siapa dia sebenarnya, mengapa dia selalu muncul di mimpiku? Dan mengapa mimpi itu seperti nyata sekali?" monolognya terus memikirkan mimpi aneh nya itu. Melihat jam yang masih menunjukkan pukul 03.00 dini, Alia pun beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi berniat wudhu untuk melaksanakan sholat tahajjud.

"Ya Allah Ya Rabb, hamba datang mengadu pada-Mu, hamba datang untuk bertukar cerita dengan-Mu ya Rabb hamba datang untuk bertemu dengan-Mu ya Allah. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Tahu dan Maha Mengetahui, berilah hamba petunjuk atas mimpi yang akhir-akhir ini menghantui hamba, bantulah hambamu Ya Allah. Jika mimpi itu hanya bunga tidur semata, jauhkanlah hamba dari mimpi itu, dan jika mimpi itu adalah pesan dari-Mu bantu hamba untuk menjalankannya Aamiin ya Allah Aamiin ya rabbal aalaamiin." do'a nya, yang tentu sudah lebih dulu mendoakan kedua orang tuanya seperti biasanya.

•••••

"Sumpah, gue kesal bangat sama tuh orang, kesellll pake bangat." oceh Ara. Saat ini mereka tengah berada di taman usai membeli alat perlengkapan lukis Alia. Alia yang mendengarkan semua ocehan dari sahabatnya itu terkekeh, ia tidak merespon karna menunggu amarah sahabatnya reda dulu. Masih dengan ocehan tak jelas dan menggerutu sendiri, Alia malah sibuk memakan es krim cup yang ia beli.

"Lo juga, bukannya nenangin gue malah asik makan, tenangin gue kek, tanya kek atau apa gitu." omel Ara lagi yang melihat Alia santai tanpa mempedulikannya. Padahal ia disini hanya untuk menemani bukan yang mempunyai keperluan.

Falia ( Fahri dan Alia) [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang