ARSELLA|| 2

164 73 61
                                    

Hari ini begitu cepat berlalu bel pulang sudah menggema di seluruh penjuru sekolah, menandakan sekolah telah usai, para guru mulai keluar dari kelasnya dan begitu juga guru yang sedang berada di kelas Acell. Sebelum keluar beliau menyampaikan pesan kepada para siswa agar memberi tahu murid yang tidak masuk di hari pertama sekolah agar menemuinya ke ruang guru. 

"Acel, nanti pulang sekolah mau kemana?," tanya Adiba teman sebangku Acel.

"Langsung pulang Dib, kenapa?" tanya Acel sambil merapikan tasnya

"Hangout yok cel atau shoping  gitu, kan kita baru kenal nih, biar kita makin akrab aja satu sama lain," ucap Diba sambil berdiri dari kursinya, karena mereka telah selesai merapikan alat tulisnya dan bersiap untuk pulang.

"Maaf ya Diba, bukannya Acel gamau tapi acel ada urusan mendadak" lain kali aja gimana?.

"Ok deh Cel, its ok lain kali juga boleh," jawab diba dengan ramah

Mereka berpisah saat di parkiran Acel pergi ke halte dekat sekolah untuk menunggu bus datang, sedangkan Diba menunggu jemputan dari supirnya.

Acel mulai mengambil ponselnya dan mulai menekan nama bestie di hp nya, untuk memastikan lagi kalau sahabatnya itu baik - baik saja.

Tut tut tut

Di dering ketiga baru diangkat oleh yang bersangkutan

Apa lagi sih Cel.

saut orang dari dalam telponnya.

Grace baik - baik aja kan? Acel khawatir terjadi apa - apa sama acel

suara Acel mulai melemah dia takut sesuatu terjadi kepada sahabatnya itu.

Hahahhahahha

Terdengar gelak tawa dari dalam telepon

Gua baik - baik aja, apaan sih lo khawatir banget, emang gua pacar lu, sampe segitunya

Grace lebih dari apapun, Grace sahabat acel dari kita masih Tk, acel gamau grace sakit. Pokoknya nanti harus cerita grace kenapa ga masuk kelas tadi, dicariin sama wali kelas

Saat acel masih menelpon, bus datang dan acel berjalan sambil menelpon dan tanpa sadar menabrak seseorang.

"Eh maaf kak, ga sengaja maaf maaf" ucap acel sambil tunduk.

Acel melihat orang yang ditabraknya, dia menabrak seorang laki - laki tinggi yang memiliki tatapan tajam, seketika Acel takut akan tatapan itu, setelah pria itu berlalu Acel menyunggingkan senyum karena orang yang ditabraknya memiliki wajah yang tampan.

Eh lu kenapa cel

Arsella Kuntum Pradipta, lu kenapa

Woy Acel

Terdengar suara telpon yang masih berbunyi memanggil - manggil namanya.

Iya Grace, Acel dengar kok tadi ga sengaja nabrak orang, udah dulu ya nanti Acel telpon lagi kalo udah sampe rumah.

Acel mematikan telponnya dan memasang headphone ke telinganya menikmati perjalannya melihat keluar jendela banyak mobil berlalu lalang, di bawah teriknya matahari.

🐰🐰🐰

Sesampainya dirumah, Acel langsung pergi menuju kamarnya di lantai 2 dan mulai berbaring di kasurnya merebahkan badan yang terasa pegal hari ini.

15 menit berlalu dia bangun dan segera ke kamar mandi untuk melakukan ritual agar badannya mulai terasa segar.

Di ruang tamu sudah ada wanita cantik yang memiliki rambut sebahu berwarna coklat, dia duduk dengan wajah dinginnya dan lebam di sudut bibirnya memandang wanita paruh baya yang sedang sibuk dengan kotak P3K nya.

"Sayang kok kamu lebam begini sih, ada apa?. Sini tante obtain dulu nanti infeksi," ucap wanita paruh baya itu pada Grace sahabat anaknya yang sudah dianggap seperti anak kandungnya.

"Eh gak papa tante, ini Cuma luka dikit, nanti biar Grace obati dikamar Acell aja" ucap Grace hendak pergi ke kamar Acell.

"Sini tante saja, Acel mana bisa nanti kamu malah tambah parah" ucap tamara sambil memegang lembut pipi Grace dan mengoleskan salep di dekat bibir Grace yang lebam.

" Ini, pasti ulah papa kamu lagi ya? Kok bisa sih seorang ayah melakukan hal seperti ini pada anaknya?" ucap mama Acel menutup kembali kotak P3K nya setelah memberikan salep.

"gini ya rasanya di sayang sama mama, diperhatiin dan diobati ketika luka. gua kapan ya dapetin ini dari mama" Grace membatin melihat tamara yang begitu penuh kasih sayang.

"GRACEE!! Kok ga bilang kamu disini. Kan aku bisa turun dari kamar" Acel berlari kecil ke ruang tamu mendekati 2 wanita itu.

"Mama udah panggil kamu tadi tapi kamu lagi mandi, lagian Grace kesini ga harus bilang kan sayang. Grace bebas kok datang kesini kapan saja" ucap tamara sambil berlalu membawa kotak P3K.

"iya sih, tapi Acell ga enak, kenapa grace ga langsung masuk kamar Acel aja tadi?" tanya Acel setelah duduk di samping Grace.

"gua mau ke----"

Ucapan Grace terpotong karena Acel langsung menangkup pipi Grace dan melihat setiap sudut wajah cantic Grace itu.

"GRACE....wajah Grace kenapa, apa Grace dipukul lagi sama om adit?," Potong Acell cepat karena baru melihat luka di bibir Grace

" Biasa, ga usah syok gitu jagoan mah harus menerima banyak tantangan hahhaha, btw sampai kapan tangan lo mau di pipi gue, tambah sakit ini luka," ucap Grace bercanda ke Acel.

"eh iya keterusan hehehehe, Grace hebat Grace bisa bertahan dari ini semua," tiba - tiba acel memeluk grace erat karena merasa sakit setiap kali grace datang kepadanya dalam keadaan luka.

"Assshhhhh, Cel, lepasin sakit" ucap Grace menahan sakit ditubuhnya.

"ha? Grace kenapa Acel terlalu kencang ya peluknya?" tanya Acel dengan wajah polosnya.

"hmmm" Grace berdehem, dia kesakitan karen lukanya.

"Padahal Acel peluknya ga kuat kok bisa sakit sih" bingung Acel kepada Grace.

Grace hanya menyunggingan senyum.

"Yaudah lah ayuk kita ke kamar Acell" Acel bangkit seraya mengulurkan tangan kepada sahabatnya itu.

Sebelum menaiki tangga acel mengatakan ke mamanya bahwa grace akan tidur disini. grace memang sering tidur dirumah Acel dan keluarga acell sangat menerima Grace dengan penuh sayang.

Grace sangat berterima kasih kepada acell dan keluarga mau menerima dirinya di keluarga yang penuh cinta ini, kadang grace berpikir tuhan masih menyayanginya hingga dia diberikan sahabat yang begitu sayang padanya, namun tak ayal Grace terkadang iri dengan kehidupan Acell.

Sesampainya di kamar, Acel masih berfikir mengapa grace merasa sakit padahal dia memeluknya dengan lembut, Acel begitu penasaran, sampai tiba- tiba saat Grace berada di depannya yang hendak ke tempat tidur Acel menarik kaos Grace dari belakang sampai ke atas.

Acel kaget melihat bekas luka yang masih basah di punggung putih yang sudah tidak mulus itu, Acell menutup matanya kaget melihat luka yang ada di punggung Grace, sepertinya Acel tau luka itu disebabkan oleh siapa.

🐰🐰🐰

Jangan lupa vote dan komen ya guyss kalo ada typo
Terimakasih orang baik💌

ARSELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang