ARSELLA || 13

71 35 5
                                    

Happy reading guyss jangan lupa vote ya.
Semoga kalian selalu bahagia yaa💓.
***

Grace berjalan menuju pintu untuk keluar dari UKS namun langkahnya terhenti karena Dibba terlebih dahulu membuka pintu. Sehingga Grace kembali lagi ketempatnya.

"Acel, kamu kenapa kok bisa masuk UKS, tadi juga katanya pingsan di lapangan, nih dibba bawain roti sama minum," Dibba datang dengan kantong plastik hitam besar membawakan  roti dan juga air mineral, tak lupa dibba juga membawakan untuk Grace.

"Makasih Dibba, udah bawain Acel makanan maaf ya ngerepotin diba," Ucap Acel sembari membuka botol mineral, yang sialnya Acel tak punya tenaga untuk membuka botol itu, dan berakhir Grace lah yang membukak botol itu.

"Makasih Grace," Ucap Acel setelah mendapat botol minum yang diberikan Grace.

"Kamu juga dong Grace, dibba udah beliin minuman dan makanan banyak untuk kalian," ucap Dibba menyodorkan minuman dingin ke tangan Grace.

"Thanks Dib," Ucap Grace meraih botol minum itu.

"Sama - sama guyss, Dibba khawatir banget sama kalian tadi, jangan merasa direpotin yaa, itulah gunanya sahabat ada dikala susah maupun senang." Dibba mulai mengeluarkan kata bijaknya.

"Eh btw tadi Dibba ga sengaja liat Grace bawa topi di dalam tas deh," ucap Dibba sambil menduduki diri di atas tempat tidur samping Acel berbaring.

Grace tak menjawab pertanyaan Dibba dia hanya fokus pada botol minumnya dan sesekali melihat ke arah lain.

"Grace liat Acel!!! Grace bawa topi? Kenapa Grace bilang ga bawa dan langsung baris di depan Acel tadi?" Tanya Acel kepada sang sahabat, dia heran jika Grace mebawa kenapa dia rela dihukum dan berpanas - panasan.

"Gua ga akan biarin lo sendiri di permalukan berdiri di depan bersama tiga lelaki, dan hampir dihukum membersihkan toilet sama ketua osis sok paling berkuasa, lagian gua malas masuk kelas," Grace menjawab dengan enteng dan sedikit berdalih di akhir kalimatnya.

Alasan Grace bukan karena malas belajar tapi dia tidak rela melihat Acell sendiri di antara laki - laki di barisan itu. Grace tau Acel pasti malu karena baru kali ini dia melanggar peraturan.

"Grace..., jangan lakuin itu lagi. Itukan emang salah Acel ga bawa atribut untuk upacara." Acell terharu, ternyata sahabatnya begitu peduli dan sayang padanya.
***

Langit sore mulai berganti menjadi gelap, terangnya matahari sekarang berganti dengan indahnya bulan.

Sekarang sudah pukul 8.00 malam, Sam baru mendaratkan kakinya di teras rumah, Sam mengedarkan matanya melihat ke garasi ternyata orang tuanya berada dirumah, rasanya dia menyesal pulang. Pasti akan ada drama di malam ini.

Dan benar, baru saja Sam melangkah masuk suara nyaring mamanya menyanbut kepulangan Sam. "Baru pualng sekolah jam segini? Kamu ini sekolah sampai jam berapa sih? Kamu yang menutup gerbang sekolah." Sindir mamanya dari arah meja makan.

Sekarang Sam dapat melihat keluarga bahagia itu sedang duduk di meja makan, tanpa dirinya. Seperti gambaran keluarga sempurna.

"Udah ma, Sam tadi ada kerjaan dia udah izin sama abang," Bohong Alam untuk membela sang adik.

ARSELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang