"Ra tante mau ke butik ngurus bajunya Devo sama Karissa, kamu jaga caffee ya sama Nani. Tante mungkin balik sekitar jam 1 siang" tante Dira berbicara sambil berjalan keluar caffee. Nani itu karyawan yang ngejaga kasir. Sesudah kunjungan investor tersebut, tante Dira pun bergegas pergi untuk mengurus baju pernikahan anak pertamanya Devo dengan Karissa yang akan dilaksanakan sekitar 2 minggu lagi. Ya memang terkesan mendadak, tapi ternyata tante Dira sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari segala keperluan pernikahannya jadi cuma ngurus baju aja. "Enak banget hidupnya si devo...mapan udah, ganteng pula, pacar cakep, udah mau nikah lagi..heuh emang ya nasibnya mah gajauh-jauh dari emaknya. Coba gue bisa kaya gitu..." gumam Adara dalam hati sambil terus membersihkan meja bekas customer yang sangat berantakan.
Adara's POV
Ohiya, nama caffenya tante Dira itu "Vecto Caffe" vecto diambil dari nama mendiang suaminya yang 4 tahun lalu meninggal karena serangan jantung, dan Devo itu adalah anak semata wayang tante Dira. Dia sangat baik, disaat gue udah tidak punya siapa-siapa lagi di Jakarta ini selain Rey, dialah yang senantiasa masih berbaik hati sama gue. Sempat dia nawarin gue sama Rey buat tinggal bareng sama dia, tapi gue nolak..gue juga tau dirilah dikasih pekerjaan gini aja gue udah bersyukur banget.
Lonceng pada pintu pun terus berbunyi seiring datang dan perginya customer. Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tante Dira sudah balik ke caffe tadi jam 1 siang. Dengan senangnya gue menghembuskan nafas sembari ngeberesin barang - barang gue di loker. "Haaahhhh akhirnya selesai juga" ngoceh Adara dengan senangnya sambil berjalan ditrotoar.
Tak lama Adara berjalan, hpnya sudah berbunyi dan muncullah nama Reynand. "Halo Assalamualaikum? kenapa Rey?" jawab Adara, "Waalaikumsalam, gapapa kak. Rey udah dirumah, bawain makanan dong kak tp kalo kakak ada uang. Kalo gaada gaperlu harus bawa. Soalnya stok makanan didapur udah abis kak" bicara Rey panjang lebar. "Oh yaudah, tenang aja kakak bawa burger sama minuman 2 porsi kok dari caffe. Tadi tante Dira suruh bawa buat kamu. Kakak juga rencana mau ke supermarket dulu. Kamu tunggu aja ya" sambung Adara, "oke kakkk siaplah pokoknya! hati-hati dijalan ya kak" bicara Rey disana sambil menutup sambungan telfon sebelum kakaknya menjawab. "Dasar anak kecil" gumam Adara.
Rey baru aja duduk dibangku SMA makanya ya masih bisa dibilang anak kecil. Dia juga terbilang cerdas dikalangan temen-temennya dan juga sering dapet beasiswa dari sekolah yang otomatis ngeringanin biaya tanggungan gue terhadap adik gue ini. Beruntung gue punya adik kaya dia.Writer POV
Setelah Adara berbicara dengan Rey di telepon, selang beberapa menit berjalan Adira pun sampai distasiun Tebet dan langsung naik kereta jurusan pasar minggu. Dia berencana kepasar deket stasiun pasar minggu lalu pulang kerumah menaruh beberapa bahan makanan dan lainnya. Setelah itu ia bergegas untuk kerumah salah satu majikannya untuk bersih-bersih rumah. Ya, memang dia adalah tukang bersih-bersih, dia mulai usaha ini 2bulan yang lalu dengan menempel iklan dikoran dan sebagainya. Dan semenjak itu, dia sudah mendapat beberapa pelanggan tetap. Sistemnya bergilir dari hari ke hari. Lelah memang tetapi Adara mau tidak mau harus tetap menjalani pekerjaan ini demi susuap nasi untuknya dan juga Rey.Adara's POV
Sampailah gue di sebuah rumah dikawasan Kemang yang terbilang Elite ini. "Assalamualaikum?" sedikit teriak gue mengucapkan salam sambil memencet bel rumah tersebut. Gak lama keluar ibu Hani salah satu pelanggan gue dan langsunglah gue menjalankan aktifitas malam gue dirumah ini. Bukan aktifitas yang macem-macem kaya yang kalian pikirin ya hahahaSelesai di rumah bu Hani, lanjutlah gue kerumah Pak Pradipto. Untung aja rumahnya masih satu komplek sama bu Hani. Seperti biasa gue sedikit teriak mengucapkan salam sambil memencet bel rumah yang terbilang lebih mewah dari rumah Bu Hani. Muncul deh tuh wanita separuh baya yang terbilang cantik ini. Kalo dibandingin sama gue mah, ancur...gue aja dandanan cuma pake celana joger sama kaos oblong plus tas slempang gue. Untung peralatan bersih-bersih disiapin dari pelanggan gue. Nah ibu paruh baya ini istri dari Pak Pradipto. "Eh nak Adara, kirain tante gak dateng. Ayo masuk. Tante sendirian nih lagi nunggu Om jemput anak tante" jawab tante Anissa panjang lebar sambil masuk kedalem nganterin gue kebelakang buat ambil barang bersih-bersih. Hal itu udah biasa dilakuin tante Nissa kalo gue dateng. "Yaudah tante aku temenin aja disini ya sambil aku bersih-bersih sambil nemenin tante nunggu Om. Tapi ya tan, aku baru tau loh tante sama om itu punya anak" celetuk gue dengan santainya yang disambut santai juga sama tante Nissa, "wah asik deh nih tante ditemenin hahaha. Tante punya anak namanya Adrian. Dia baru aja pulang dari Australia abis ngelanjutin S2 nya disana" dengan tampang gue yang ber-Oh ria terus gue ngomong lagi "S2? wah hebat ya anak tante. Udah bisa kerja dong disini" sambil ngepel pun gue masih nyerocos. "Hebat dari Hongkong! ya emang sih kalo dari sisi akademisnya Adrian itu hebat, tapi kalo kamu kenal orangnya langsung nih, pasti gregetan deh haha. Nanti kalo sempet tante kenalin kamu sama dia." Jawab tante Nissa sambil ketawa dan gue pun ikut ketawa. Gak lama ada suara pagar rumah kebuka, mungkin Om Dipto udah dateng.
Writer POV
"Wah kayanya mereka udah dateng tuh. Tante bukain pintu dulu ya" sela tante Nissa ditengah obrolannya bersama Adara. Tetapi dengan sigap, Dara pun langsung lari dan berbicara "Udah tante duduk aja aku yang bukain hehe." Dibukalah pintu rumah tersebut dengan cerianya oleh Dara. Tak berapa lama, muncullah Om Dipto keluar dari mobil sambil tersenyum melihat Adara dan Istrinya yang malah ikut keluar menyambut mereka. Tak lupa juga diikuti dengan sosok pria tegap, berperawakan tinggi dan tentu juga tampan yang mirip dengan Om Dipto. Dengan yakin Dara pun memastikan bahwa itu adalah Adrian. Melihat Adrian yang berjalan bersama Om Dipto menuju ke arahnya pun darah dan hati Adara berdesir, namun langsung disangkal oleh pikirannya yang menyadarkannya. Dirinya tak mungkin tetap berada disini dengan keluarga bahagia ini mengingat ia hanyalah seorang tukang bersih-bersih. Pergilah Adara dalam diam menuju kebelakang untuk membersihkan yang lain, sementara keluarga bahagia tersebut bernostalgia.Writer Things!
Hai! baru update lagi nih maaf ya kalo ada typo atau salah salah susunan kata hehehe maklum kan penulis baru banget.
Penasaran gak nih ceritanya Adara sama Adrian begimana????? nanti pasti ada twistnya kok dalam cerita ini. Sekali lagi Mohon VOTE dan COMMENTnyaaa aku sangat menerima kritik dan sarannya:) Terima Kasih.xoxo, beautycrimson
KAMU SEDANG MEMBACA
FEARS
RomanceDILARANG MEMPLAGIAT. MENGANDUNG UNSUR 18+ DIBAGIAN PART- PART TERTENTU. P.S KESAMAAN NAMA TIDAK BERARTI MEMPUNYAI PLOT CERITA YANG SAMA. ****** Cerita ini berkisah tentang seorang wanita muda mandiri yang dipertemukan oleh pria dewasa arrogant yang...