Tentang Adara

267 8 0
                                    

Writer POV
Sesampainya Adara di daerah dekat rumahnya, ia lebih memilih berjalan kaki ketimbang naik ojek karena ongkos yang menurutnya mahal karena jarak dari halte ke gang rumahnya itu cukup dekat. Ia berjalan dengan lesuhnya sambil bersenandung lagu yang sedang di putar dihpnya sekarang ini

Trust in your heart and your sun shines forever and ever
Hold fast to kindness, your light shines forever and ever
I believe..you and me
We.. Are Strong...

Akhir-akhir ini Adara sangat menyukai lagu dari soundtrack ost cinderella yang baru tayang beberapa hari yang lalu. Itupun dia tidak menyaksikannya di bioskop, melainkan di laptop tante Dira karena di internet sudah keluar yang bajakan haha
Oke kembali ke kehidupannya Adara. Sebenarnya Adara bisa dibilang masih berkecukupan walaupun dia tinggal di rumah sederhananya berkamar 2 dan kamar mandi satu lengkap dengan dapur juga teras yang tidak terlalu besar yang dibeli oleh Dara dari uang peninggalan orang tuanya. Sisa uang itupun sebenarnya masih ada, tetapi Adara tidak mau menggunakan uang itu untuk hal-hal yang tidak penting. Maka dari itu dia mencoba untuk hidup lebih mandiri di Jakarta ini dengan adiknya. Dengan bekerja, Adara bisa menghasilkan uang sendiri. Gaji dari bekerja di caffe tante Dira pun cukup terbilang besar karna tante Dira pun kadang menambah - nambahkan gaji Adara agar mencukupi kehidupannya. Adara tak menolak itu karena sebelumnya pun dia sudah menolak, namun tante Dira marah besar karena semua pemberian dan tawaran tante Dira ditolak semua oleh Adara. Oleh sebab itu dengan terpaksa ia harus menerima gaji yang lebih dari pada karyawan lainnya setiap bulannya. Untuk pakaian, Adara pun hanya memakai baju biasa. Kalaupun dia memakai baju branded, itu juga pemberian tante Dira. Tante Dira itu sangat menginginkan sekali anak perempuan, namun dia hanya punya anak satu laki-laki, nah hasrat berbelanja tante Dira juga kadang sangat tinggi. Dia kadang iri dengan teman-temannya yang selalu membelikan baju-baju modis untuk anak gadisnya, tapi dia tidak punya anak gadis. Jadi untuk sasarannya Adaralah yang sering dibelikan baju branded oleh tante Dira. Seperti yang disampaikan tadi, tante Dira sempat marah besar karena Adara menolak semua pemberiannya, nah baju branded ini pun dengan terpaksa juga diterima Adara. Kadang ada beberapa baju yang dianggapnya terlalu mahal untuk dipakai sehingga Adara jual lagi. Lumayan untuk memenuhi keperluannya dengan Rey.
Dan kalau untuk pendidikkan, sebenarnya Adara itu cukup mempunyai prestasi yang bagus. Dan sebenarnya, dia juga lulusan S1 jurusan manajemen. Bisa dia melamar dikantor, tetapi entah mengapa Adara lebih memilih bekerja dicaffe dan sebagai cleaning service panggilan ketimbang dikantor seperti itu. Mungkin tahun ini dia akan mempergunakan kelulusannya itu untuk melamar disebuah kantor. Melihat tambah banyaknya keperluan rumah dan Rey yang harus dia tanggung.

Adara's POV
"Assalamualaikum" dengan lelahnya gue ngebuka pintu terus langsung duduk disofa kecil sambil memejamkan mata. Gak lama Rey pun keluar dari kamar sambil menjawab salam dari gue terus ngambilin gue minum sama makanan yang dia masak, "tau aja gue capek bgt" gumamnya pelan sambil tersenyum melihat Rey yang sibuk menyiapkan makanan untuk Adara. "Ayo kak makan dulu. Rey udah masakin chicken teriyaki dari bahan makanan yg tadi kakak beli."
Rey narik gue buat kedapur duduk dimeja makan yang alakadarnya dan nyuruh gue buat makan. Rey memang pinter masak, kadang kalo gue gaada dirumah semuanya itu dia yang masak dan gak jarang pula gue makan masakan dia yang menurut gue super duper enak walaupun sederhana.
"Asik deh nih kan kakak dimasakin kamu terus. Kalo tiap hari gini sih capeknya kakak kalo abis kerja bisa ilang sekejap" oceh gue sambil makan dengan senangnya haha. Nah, selesai makan gue pun bersih-bersih badan terus biasanya kalo abis gini gue sama Rey suka nonton tv berduaan sambil ngobrol.
"Kak, besok kan aku libur nih. Kita ke makam ibu sama ayah yuk. Pagi pagi aja tapi supaya kakak gak telat kerjanya" ajak Rey ditengah-tengah suasana menonton tv. Memang sih Rey libur karna besok tanggal merah jadi yaudah deh mumpung juga ya kan gue juga udah kangen sama ibu dan ayah. "Ayuk. Nanti kakak telfon tante Dira. Izin telat buat kemakam. Mumpung kamu libur" jawab gue dengan semangat dan Rey pun meng-iyakan dan dilanjuti dengan pembicaraan lainnya.

Reynand's POV
Sebenarnya aku kasihan melihat kak Dara setiap hari kerja keras banting tulang buat kehidupannya aku sama dia. Ada rasa ingin membantu tapi aku masih sekolah dan dilarang sama kak Dara. Sebagai rasa terima kasih aku dan mungkin bisa sedikit meringankan beban kak Dara, aku selalu memasakkan dia makanan supaya pas tiap pulang kerja kak Dara gaperlu capek - capek lagi masak. Dia itu sangat berarti buat aku, dia juga kakak yang hebat buat aku. Disaat ibu dan ayah gak ada, dialah yang ngegantiin mereka, dalam artian kak Dara berperan dengan sangat baik sebagai ibu dan ayah buat aku. Besok pagi-pagi sekali aku dan kak dara mau kemakam ibu sama ayah. Udah lama gak kesana, ya sekalian temu kangen gitu deh hehehe.
"Rey, udah malem nih jam 11. Kamu tidur sana. Besok kan mau bangun pagi" tiba-tiba kak Dara nyuruh aku tidur. "Iya kak. Kak Dara juga tidur. Dah aku mau kekamar, sleep well ya kak."Langsung aja aku bangun dan berjalan menuju kekamar.

Writer POV
Mereka pun segera bergegas tidur untuk dan bersiap untuk menjalankan aktifitas mereka esok hari. Tak lupa dengan Adara yang selalu berdoa dan mendoakan kedua orang tuanya sesaat sebelum tidur, begitu juga dengan Reynand.
"Semoga aja besok gue dan Rey diberi kelancaran dan keberuntungan dalam menjalani segala aktifitas. Aamiin" doa Adara dalam hati.

Writer things!
hahhhhh pegel ya ternyata nulis cerita beginian.......btw jangan lupa ya YANG PADA BACA JANGAN BACA DOANG TAPI VOTE DAN COMMENT YAAAAAAAAA😊😘 TERIMA KASIH!

FEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang