Hari Pertama

207 9 1
                                    

Hari ini pun datang, dengan semangat Adara menggunakan setelan baju kerja berwaran merah muda pemberian Tante Dira dilengkapi tanktop putih ketat yang menutupi bagian dalam badan Adara dan membuat Adara terlihat begitu cantik serta menawan ditambah jam tangan rolex yang tentunya harganya sangat jauh dari penghasilan Adara dan tentu ini adalah pemberian dari Tante Dira juga. Ohiya, tak lupa dengan tas Adara, biasanya ia mengenakan tas gemblok namun kali ini ia akan menggunakan tas Prada berwarna hitam dan tentu juga pemberian dari Tante Dira satu tahun lalu. Ah hampir lupa, soal pekerjaan dicaffe tante Dira, Adara sudah meminta izin untuk mengundurkan diri dan meminta izin untuk bekerja diperusahaan mantan majikannya dengan menggunakan hasil lulusannya itu dan tante Dira pun dengan senang hati mengijinkan aku berhenti bekerja dan lebih fokus bekerja dikantor mulai dari sekarang ini.
Tak lupa dengan Rey, kebetulan pagi-pagi sekali dia sudah pergi kesekolahnya dan hanya meninggalkan sticky notes dikulkas.
Setelah semuanya siap, Adara pun berangkat menggunakan kereta seperti biasa dan ketika sampai dikantor pagi itu, Adara disambut dengan sangat ramah oleh para karyawan disana. Namun ada beberapa karyawan wanita yang menatapnya tak suka dan Adara bisa langsung merasakan itu saat hendak memasuki ruangan direktur sekaligus ruangannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keberuntungan sedang berpihak padaku hahaha senangnya saat aku memasuki ruangan direktur si Mr.Ketus ternyata belum datang. Ya pantas aja sih kalo dia seenaknya dateng kekantor wong bapaknya yg punya ini kantor.
"Cih dasar" gumamku sebal mengingat kelakuan Adrian saat menata meja tempatku bekerja selama disini dan melihat beberapa berkas yang sudah disiapkan diatas meja namun karna terlalu banyak memegang map, kertas-kerta itupun berjatuhan dan tepat saat aku memungut kertas itu kulihat sebuat sepatu kerja khas pria mengkilat dan perlahan mulai mendongakkan kepala dan berdiri tegap sambil terus membereskan kertas-kertas itu.
"Ck. Baru hari pertama aja udah berantakan. Gimana besok besok coba" ucap sinis si Mr.Ketus lalu dengan malasnya aku menjawab, "Maaf pak tadi tidak sengaja terjatuh. Sekali lagi saya minta maaf" jawabanku pun disambut decakan lalu dia duduk dikursinya.
Dalam diam aku pun menyusun data-data kantor yang harus aku siapkan untuk Adrian, lalu memberikannya kepadanya. "Ini pak data dari HRD yang harus bapak tanda tangani" ucapku dengan sopan namun tak direspon langsung saja dia mengambil data itu dan lekas aku tinggal kembali kemejaku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Adrian's POV
Hari ini adalah hari kedua aku sebagai direktur dikantor cabang milik papa. Begitu aku sampai, semua karyawan dengan hormatnya menyapaku. Beberapa diantara mereka begitu melihatku langsung kaku saat sedang bercengkrama dengan karyawan lain, namun beberapa diantara mereka khususnya karyawan wanita yang berpakaian sedikit minim dan ketat tentu juga menor mereka terlihat seperti memberikan tatapan dan gelagat yang menurutku sangat menjijikkan ya seperti sedang ingin menarik perhatianku tapi sayangnya malah ingin membuatku muntah dengan melihat tingkahnya.
Acuh tak acuh aku hanya memberikan anggukkan setiap karyawan lain menyapa. Ya ini memang aku.
Ngomong-ngomong tentang kemarin, sebenarnya aku tidak akan menyangka bahwa sekretarisku disini adalah Adara, si pembantu panggilan. Awalnya aku sangat kaget melihatnya disini bersama dengan mama namun, aku berusaha memasang wajah datar dan sinisku kepadanya. Namun setelah kulihat lagi data calon sekretarisku yang kemarin mama kasih memang benar itu adalah data Adara. Dan wow, dia lulusan S1 jurusan manajemen. Tapi tak kusangka dia malah bekerja sebagai pembantu bayaran tiap malamnya. Dan kalau kulihat dari nama belakangnya pun, sepertinya familiar tapi tak terlalu kupikirkan karna memang itu gak penting.
Setelah kemarin dikagetkan dengan kemunculannya, disinilah aku sekarang dikantor yang nantinya akan aku kembangkan menjadi kantor cabang yang besar.

Saat memasuki ruanganku, aku dikejutkan dengan kertas yang berserakan dimana mana dan juga sosok gadis cantik berpakaian setelan kerja berwarna merah muda sedang membungkuk mengambil kertas-kertas itu.
Memang naluri lelaki ya, sedikit dan tak sengaja kulihat belahan dadanya saat masih membungkuk namun saat aku tepat didepannya dia langasung berdiri sambil membereskan kertas-kertasnya. Dan tak kusangka, perempuan itu adalah Adara.
"She's so beautiful..." gumamku dalam hati namun segera kusingkirkan pikiranku itu dan langsung kembali kesikapku semula. "Ck. Baru hari pertama aja udah berantakan. Gimana besok besok coba" ucapku dengan nada sinis. Biarin aja dia kesel ya tes tes sedikit gapapa kaliya hahaha
Segala omongannya aku acuhkan dan langsung menandatangani data yang dia berikan. Tak sadar kulihat Adara pun sudah kembali ke mejanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 1 siang. Saatnya makan siang. Adrian yang sudah lebih dahulu keluar tak diperdulikan oleh Adara.
Adara pun pergi kekantin kantor dilantai bawah namun saat hendak menaiki lift dia disapa oleh seorang wanita yang terlihat lebih tua darinya beberapa tahun. "Hai, kamu karyawan baru disini kan?" tanya wanita itu, dan langsung dijawab Adara dengan senyuman "Iya. Perkenalkan nama saya Adara" jawaban Adara pun disambut dengan sangat ramah olehnya. "Iya saya sudah tau, ohiya nama saya Khansa biasa dipanggil disini sih mba sa tapi kalo kamu sepantar sama saya ya panggil biasa aja hehe" langsung saja Adara yang notabennya memang cepat akrab dengan orang pun mengajak mba sa makan dikantin bareng.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Selama jam makan siang aku habiskan mengobrol dengan teman baruku dikantor yaitu mba sa. Kita ngobrol banyak tentang pekerjaan dan lain lain. Mba sa orang yang baik gak seperti karyawan wanita lainnya disini yang selalu melihatku sinis setiap berjalan melewati mereka.
Saat sedang asik-asik berbincang pun hpku berdering terdapat panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Langsunglah ku angkat, "Halo-" belum sempat melanjutkan, sebuah suara bariton laki-laki terdengar begitu ketus dan dingin. "Kamu dimana sekarang? jam makan siang sudah mau habis tapi belum balik juga. Saya perlu kamu disini." Dengan reflek aku pun menjauhkan hpku dari telinga karena bentakan Adrian. Tapi dari mana dia tau nomor hpku? kan kita gapernah tukeran. Jangankan buat tukeran nomor hp, untuk bertegur sapa aja sama sama segen-_-heuh.
"Saya ada dikantin pak. Ini saya sudah mau keatas. Maaf sebelumnya tadi soalnya ngantri beli maka-" belum sempat aku selesaikan omonganku, sambungan telefonnya sudah diputus sepihak dari dia. Dengan penuh kesabaran aku pun mengelus dadaku dan langsung saja berpamitan kepada mba sa untuk segera keatas.
Sesampainya diatas, aku pun mengetuk pintu lalu membukanya dan langsung disambut dengan Adrian dengan jas kantor yang sudah dilepas dan kemeja yang sudah sedikit berantakan dengan kancing yang dibuka menunjukkan sedikit dada bidangnya dan lengan kemeja yang digulung dan tentu dimataku dia sangat terlihat sexy. Dengan menelan air liur tanpa disadari aku pun bergumam sambil berdiri didepan mejanya "Ya Tuhan.....ciptaanmu sungguh menyegarkan mata...."
"Barusan kamu berkata apa hah?" Kata Adrian tiba-tiba. "eung.. eh tidak pak. Bapak ada apa mencari saya?" tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Ohiya. Ini berkas semuanya hari ini harus sudah selesai. Kamu harus lembur sampai nanti malam untuk membantu saya mengerjakan ini semua" ucapnya begitu tegas dan langsunglah aku respon, "tapi kan pak..."
"Sudah pokoknya kamu lembur hari ini" perintahnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Haruslah Adara bekerja sampai malam hari ini karna harus membantu Adrian menyelesaikan berkas-berkas yang menumpuk ini.
Bakal selesai gak ya berkas-berkas itu? Lihat saja nanti hahahaha

HAIIIIIIII haloooooooo muncul lagi nihhhh! maaf ya gaje nih tp tenang sebentar lagi ceritanya bakal lebih fokus ke Adara sama Adrian.
btw bener loh ya baru ngerasain gimana rasanya jadi penulis. Susah, kalo mau nulis nunggu mood dulu baru lancar ah pokoknya susah deh. Makanya aku mohon dimaklum ya kalau ada kata/kalimat yang kurang tepat dalam cerita ini. Dan juga gak lupa Aku mohon VOTEnya ya tentu juga Kritik dan Sarannya! Terima Kasih! 😘

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!SEKALI LAGI!!!!!!!
JANGAN LUPA VOTE!!!!!!

FEARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang