Sebenarnya Adara berencana untuk mulai mencari pekerjaan mapan seperti dikantor, mengingat keadaan Adara dan Rey sekarang. Adara sudah mengundurkan diri sebagai tukang bersih panggilan dirumah Ibu Hani, rencananya hari ini Adara akan berbicara tentang pengunduran diri ini ke tante Nissa. Walaupun menurut kalian gaji sebagai tukang bersih-bersih panggilan seperti itu tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari tapi jangan salah. Mereka menggaji Adara sekali panggil atau sehari bekerja 500rb. Jika dikalikan seminggu saja sudah 3,5jt. Memang lumayan tetapi Adara ingin menggunakan status pendidikkannya di pekerjaan yang lebih mapan seperti diperkantoran.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Kembalilah Adara dengan kehidupan semulanya. Pagi ini seperti biasa Adara berangkat menggunakan kereta ke caffe tante Dira untuk bekerja. Hari ini Adara menggunakan kaos tosca yang dimasukkan kedalam jeans ketat ditambah rambut yang diikat seperti ekor kuda disertai sepatu converse hitam, juga jam tangan bermerek swatch dan juga tak lupa tas gembloknya yang bermerek jansportnya yang berwarna merah marun yang didapat dari hasil jerih payah ia bekerja.
Seusai bekerja dicaffe tante Dira, Adara pun langsung menuju kerumah keluarga Pradipto menggunakan angkutan umum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sesampainya aku dirumah keluarga Pradipto, aku langsung disambut dengan kehadiran Adrian yang sedang mencuci mobil mewahnya diteras rumah. Langsung saja tanpa menghiraukan dia aku langsung mengetuk pintu rumah yang direspon dengan sindiran tajam dari Adrian,
"Yang punya rumah aja didepan ngapain ngetok pintu. Dasar bodoh." kata Adrian. "Gak usah pake bodoh bisa kali. Saya nggak bodoh. Lagi juga kan ini rumah yang punya Om Dipto sama Tante Nissa. Kok jadi kamu yang sewot" desis Adara tanpa melihat ke Adrian.
Suara geraman dari Adrian pun terdengar. Tak sempat Adrian melontarkan kata kata ketusnya, Tante Nissa pun muncul dari balik pintu dan langsung mempersilahkan aku masuk.
"Tumben kamu dateng awal bgt. Biasanya malem baru dateng " tante Nissa pun angkat bicara saat sudah diruang tamu. "Hm iya tante. Maaf sebelumnya saya kesini bukan untuk bekerja tapi, saya ingin izin berhenti tante" balasku dengan sopan.
Terlihat gurat kekecewaan dari wajah tante Nissa namun segera ditepis dengan senyumannya yang ramah. "Lho memangnya kenapa? kamu kok mau berhenti tiba-tiba gini? nanti tante kesepian deh kalo kamu gak kerja disini lagi heu" kata tante nissa dengan nada sedihnya. "Gakpapa tante, saya cuma pengen ngegunain kelulusan saya untuk kerjaan yang lebih mapan dr ini tante. Rencananya saya mau melamar dikantor. Karna mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin hari semakin bertambah ya mau gak mau saya harus mencari pekerjaan mapan." jawabku dengan lugas disertai cengiran karna gugup.
"Memangnya kamu lulusan apa dar?" tiba-tiba tante Nissa bertanya. "Saya lulusan S1 jurusan manajemen tante" dengan sedikit ragu akupun menjawab pertanyaannya yang disambut dengan heboh oleh tante Nissa.
"Loh kamu ini gimana. Lulusan S1 malah kerja seperti ini kan sayang dar. Aduhh gregetan tante sama kamu. Tau gitu kamu tante pekerjakan dikantor suami tante."
"Aduh tante gak usah saya bisa mencari pekerjaan sendiri kok lagi saya juga gamau merepotkan tante" sergahku dengan sopannya.
"Hm gimana kalo kamu kerja sebagai asisten atau sekretaris dikantor cabang om dipto yang baru? tante rekomendasikan nanti sama om" tawar tante Nissa padaku namun langsung kutolak, "aduh gausah tante makin ngerepotin. percaya deh sama aku. aku bisa cari kerjaan sendiri"
"Udah kamu nurut sama tante atau gak kamu gak tante bolehin berenti kerja nih ya" ucap tante nissa mengancam tapi dengan nada bercanda. Mau tak mau Adara pun memutuskan untuk bekerja dikantor Om Dipto. Besok Dara harus kembali kerumah Keluarga Pradipto untuk menyerahkan data lamarannya kepada tante Nissa."Berisik banget sih mah. Ngobrol pelan - pelan aja kali." terdengar suara ketus dari seseorang yang sedang berdiri dibelakang sofa yang Adara duduki menggunakan celana pendek sedengkul dengan kaos oblong yang sedikit memperlihatkan otot tubuhnya.
"Apasih iyan kamu tuh ya gasopan bgt. Mama kan ngomong juga biasa aja sama Dara daritadi" balas ketus tante Nissa yang disambut decakan dari Adrian yang segera meninggalkan kamu berdua.
"Kalau begitu saya pamit ya tan. Besok saya dateng bawa semua datanya. Dan juga terima kasih ya tante sudah mau membantu saya" Adara pun berkata sambil berjalan keluar pintu dengan senyuman ramahnya yang disambut ramah juga oleh tante Nissa. " Iya dar, gaperlu berterima kasih. Tante ikhlas kok ngebantu kamu. Pokoknya kamu gaakan nyesel deh bekerja dikantornya si Om. Dijamin sama tante" kata tante Nissa dengan semangat sambil merangkul Adara dengan akrab. "Iya tan. Saya pamit ya." pamit Adara sekali lagi sebelum menghilang dari area rumah keluarga Pradipto yang disambut balasan semangat dan lambaian tangan tante Nissa, "Hati hati ya Dar!"~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Semoga keputusanku untuk bekerja disana tidak salah....
hahhhh tapi gimana dengan atasan aku nanti ya? ah sudahlah gausah dipikirkan. Yang penting aku bisa bekerja di tempat kerja yang bonafit dan juga mendapat gaji yang mapan. Lumayan untuk menabung nanti buat kuliah Rey.
Hahhh semoga Tuhan melancarkan segala kegiatanku dan juga melindungiku dari segala hal - hal buruk disekitarku..Amin......Halooooooooooo balik lagi nihh setelah sekian hari lamanya gak update. Penasaran gak nanti Adara sama Adrian kaya gimana??? pastinya penasaran dong yaaaaa. Ikutin terus makanya lanjutan dr cerita ini yaaa😘
jangan lupa VOTE dan COMMENTnya yaaaa! thank you😉
KAMU SEDANG MEMBACA
FEARS
RomanceDILARANG MEMPLAGIAT. MENGANDUNG UNSUR 18+ DIBAGIAN PART- PART TERTENTU. P.S KESAMAAN NAMA TIDAK BERARTI MEMPUNYAI PLOT CERITA YANG SAMA. ****** Cerita ini berkisah tentang seorang wanita muda mandiri yang dipertemukan oleh pria dewasa arrogant yang...