Jalan-jalan

32.4K 415 15
                                    

Happy reading

Berhubung, bulan ini bulan Desember, dan bertepatan dengan hari natal.

Saat ini, Olivia dan Ayan sedang mencari wisata liburan hari natal yang juga merangkap sebagai akhir tahun.

Diakhir-akhir tahun seperti ini biasanya pasangan ini akan berlibur ke sebuah pulau, atau pergi keluar Negeri hanya untuk melihat-lihat pemandangan indah, dan jajanan unik yang berada disana.

Ayan yang penyuka hal-hal indah, dan sering mengabadikannya lewat camera mahal miliknya, pasti sangat menyukai traveling dengan pemandangan yang indah.

"Banda Neira, titik!!!", Nada tanpa bantahan keluar dari mulut pemuda tampan itu.

Oliv mendelik tidak suka, " Pokoknya gue mau Ke Swisss, Yan!!!", Rengek Oliv yang sudah guling-guling tidak jelas.

Oh, ayolah. Dirinya ingin sekali pergi ke luar negeri, ini kesempatan nya untuk pergi berlibur bersama Ayan, hanya berdua tolong ingat itu.

Melihat Oliv yang sudah tantrum membuat Ayan menghembuskan nafasnya kasar.

"Oliv, deal Banda Neira", ucap Ayan dengan nada datar.

" NGAKK!!!", Tolak keras Oliv dengan mata yang sudah berlinang air.

Ayan mendengus geli, apa-apaan, hanya untuk berlibur kesebuah tempat saja, mengharuskan berdebat sampai mengeluarkan air mata, yang benar saja!!!.

Mereka bukan bocah lagi.

"Dua-dua nya aja, selepas ke Banda Neira kita ke Swisss ya!!!!", Ucap Oliv mencoba negosiasi.

Ayan menggeleng, dengan tangan yang sibuk mengetik ponsel.

Menghitung biaya jika mereka pergi ke dua tempat itu. Biayanya Sangat mahal.

Kaya orang susah aja, Yan.

" Biayanya lumayan", gumam Ayan.

Oliv mendelik, makin tidak jelas sudah, bahkan rambutnya sudah kusut karena sering kali dia jambak.

Oliv mode tantrum emang agak ngeselin.

"Ayolah Yan, jangan kek orang susah!!", teriak Oliv didepan wajah Ayan.

Ayan sempat memejamkan mata, karena air liur Oliv udah muncrat kemana-mana.

Memang tidak ada sopannya.

Menghembuskan nafasnya sebentar, lalu membuka matanya, wajah cantik Oliv masih berada didepan wajahnya.

Hidungnya memerah, juga dengan kedua mata yang sering sekali diusap itu.

Tangan Ayan menyentuh pelan pipi berisi itu, lalu mengecup lama sudut bibir Oliv, membuat sang empu tidak bisa bergerak, kaku.

"Oke, ta-"

"YEAYYYYY!!!!", sorak girang Oliv, memotong perkataan Ayan yang belum selesai.

Plak

Tamparan halus mengenai bokongnya, membuat Oliv memalingkan wajahnya menatap Ayan tajam.

Discipline Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang