03. (Pergi)

5.2K 351 7
                                    

.
.
.
.
.
.

──────────────────────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

──────────────────────────


"Aku tidak mau tahu, kau harus menemukan data anak itu bagaimanapun caranya. Malam ini sudah harus berada diatas meja kerjaku, jika tidak kepalamu taruhannya"

"B-baik Tuan"

🐣🐣🐣

Cklekk-

Merlin mengalihkan perhatiannya kepada pintu yang terbuka menampilkan seorang pria dewasa berkepala plontos dan berperut bulat.

Wanita itu menegang ketika menyadari terdapat banyak pria berbaju hitam di belakangnya.

"T-tuan Arya? mengapa kemari?

"Kau ini bodoh atau berpura-pura bodoh Merlin? Ini sudah lewat seminggu dari tanggal seharusnya kau membayar sewa rumah! dan juga bayar semua hutangmu!"

Merlin meneguk ludahnya secara kasar ketika mendengar lontaran kata yang di ucapkan pria yang diketahui bernama Arya.

Bagaimana bisa ia melupakan hal sepenting ini? sial, bahkan uang itu sudah habis dipakai berjudi. Tangan Merlin berkeringat dingin, otaknya berputar keras berusaha mencari sebuah alasan yang sekiranya bisa digunakan untuk menunda pembayaran sewa rumah.

"Berhenti mencari alasan dengan otak dangkalmu itu! bayar sekarang atau keluar dari rumahku!"

"T-tuan maaf, untuk sekarang saya tidak memiliki uang. Beri saya waktu seminggu untuk membayarnya"

"Alasanmu selalu saja sama sialan! rumah ini disewakan bukan untuk menampung dirimu secara gratis! kau kira aku tidak butuh uang hah?!"

"T-tuan saya-"

"Unda..."

Semua mata menatap sumber suara yang mengalihkan perhatian mereka, di depan pintu terdapat seorang anak berbaju lusuh yang menatap mereka dengan tatapan polos.

Ya, anak tersebut adalah Elan.

Setelah menunggu Nenek Ida pulang dan memberi uang hasil berjualan, Elan langsung bergegas karena tak ingin membuat sang Bunda menunggu lama, dan lagi tak ingin terkena amukan juga siksaan sang Bunda. Tetapi saat Elan akan masuk kedalam rumah, ia mendengar suara keras yang sedang membentak Bundanya dan ternyata memang benar, didalam sana Elan melihat raut ketakutan Merlin.

Sedangkan disisi lain, pria yang diketahui bernama Arya tersenyum miring menatap Elan yang kini berdiri didepan pintu.

Arya kembali menatap Merlin "Siapa dia?"

'Our Sun' : Elanza Nassa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang