Satu

323 48 8
                                    



***

Bagi kebanyakan orang akhir pekan merupakan waktu bagi mereka untuk bersenang-senang dan mengistirahatkan tubuh setelah lelah bekerja sepanjang lima hari penuh. Tapi bagi Winter, akhir pekan justru membuatnya menjadi sasaran empuk mamanya dalam mengotoritasnya untuk membantunya dalam hal apapun.

Dari mencuci piring, membersihkan rumah bahkan sampai menyiram tanaman. Mamanya akan pura-pura meminta bantuan lalu ia akan meninggalkan Winter. Dan berakhir dengan Winter yang menyelesaikan pekerjaan rumah sendirian.

Beruntungnya Winter bukanlah anak gadis manja yang tidak tahu-menahu soal urusan perempuan. Gadis itu cukup pendiam dan lebih memilih mengalah daripada harus berdebat dengan siapapun. Jadi ia hanya akan misuh-misuh dalam hati saat mamanya menjadikan dirinya sebagai pembantu dadakan di setiap akhir pekan. Karena asisten rumah tangga dirumah, Mbak Yuan libur saat hari minggu.

"Loh ada Winter?"

Winter yang baru saja turun sehabis mandi dikejutkan dengan kedatangan beberapa tetangga yang hadir di dalam dapur rumahnya. Tanpa ragu ia mengulas senyum dan menyalami tiga ibu itu satu persatu.

"Tolong ikut bantu Mama ya, Nak," Mama Winter yang sedang memasang tabung gas menoleh saat mendengar kedatangan anaknya.

Pandangan para ibu-ibu tetangganya mengarah pada Winter yang masih diam. Sampai salah satu dari ketiga ibu-ibu itu menyahut. "Hari ini ada arisan di sini, Winter," beritahunya.

"Oh gitu, Tante," Respon Winter sambil mengangguk paham. "Winter bisa bantu apa?"

"No. Kamu nggak bantu di sini," Mamanya langsung menyahut saat melihat Winter yang mendekat kearah para ibu-ibu yang sedang sibuk mengolah bahan-bahan masakan.

Winter mengangguk pamit ke arah ibu tetangganya saat tiba-tiba tubuhnya di tarik mamanya menuju ruang tamu.

"Tolong bersihin ruang tamu ya, sayang."

Seutas senyuman penuh makna milik mamanya di tangkap manik mata Winter. Kenapa arisan harus di hari minggu? Kenapa Mbak Yuan harus libur di hari minggu?

Mamanya yang beberapa detik lalu pergi kini sudah datang lagi sambil membawa penyedot debu serta alat pel yang sudah siap dan hanya tinggal dipakai kehadapannya.

"Mama minta toloooong bangeeet," rayunya lalu mencium pipi Winter berkali-kali. "Mama tinggal, ya. Masakan mama belum selesai,"

Dengan lapang dada Winter hanya bisa pasrah dan memulai pekerjaan sampingannya saat akhir pekan, menjadi pengganti Mbak Yuan.

***

Menjadi anak tunggal dari keluarga yang di isi oleh seorang ibu penuh protektif bukanlah hal yang mudah bagi Jung Jaehyun. Membeli rumah pribadi dan meminta izin untuk tinggal sendiri membuat Jaehyun berpikir jika ia akan sedikit bernapas lega dari sikap protektif ibunya. Tapi setelah memilih tinggal sendiri ia justru di telepon setiap malam lantaran ibunya selalu merasa khawatir.

Awalnya ibunya jelas menolak keputusannya untuk keluar dari rumah dan sempat mendramatisir keadaan. Lalu akhirnya ibunya mengizinkan dengan beberapa syarat, salah satunya ia diharuskan datang dan menginap setiap akhir pekan di rumah.

Seperti akhir pekan saat ini, Jaehyun yang sedang menginap dibangunkan lantaran ibunya memaksanya mengantarkan ke rumah temannya untuk acara arisan. Setelah mandi kilat dan memakai baju seadanya akhirnya pria itu sudah siap menjadi supir pribadi ibunya hari ini.

"Kamu mau ikut Bunda arisan?" Saat sedang memanaskan mobilnya terlebih dulu sebelum berangkat, ibunya tiba-tiba bertanya dengan mata yang memandang serius ke arah ponsel. "Udah ramai ternyata," lalu memperlihatkan kepada Jaehyun sebuah foto yang di kirim salah satu teman grupnya.

Jaehyun melihat sekilas lalu mulai melajukan mobilnya. "Memang nanti Bunda lama atau nggak?" Jaehyun balik bertanya atas pertanyaan ibunya beberapa menit lalu.

"Ya lama banget dong," Jawab ibunya ringan. "Ini tuh acara arisan sebulan sekali jadi bisa berjam-jam nanti."

"Ya udah aku pulang, kalau Bunda udah selesai telepon aja nanti aku jemput." Jaehyun tersenyum saat ibunya hanya merespon dengan deheman dan lagi-lagi menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Walah kenapa mereka foto-foto duluan, sih? Kan jadi nggak ada Bunda di foto itu," Celoteh ibunya sebal sambil menggeser satu-persatu foto yang kembali masuk ke dalam obrolan grup.

"Bun aku sakit perut!" Teriak Jaehyun spontan sambil meremas perutnya yang tiba-tiba terasa mulas.

Ibunda Jaehyun reflek menjatuhkan ponsel mahalnya ke atas dashbord dan ikut memegang perut bugar anaknya. "Kenapa, Nak? Apa karena kamu belum makan? Tadi kan udah Bunda bilang makan dulu sebelum kita berangkat,"

Rentetan celoteh ibunya membuat Jaehyun menggeleng lemah. "Aku mules, Bun. Harus ke kamar mandi aja kok," Ujar Jaehyun menjelaskan.

Ibunda Jaehyun masih mengelus lembut perut anaknya lalu mendesah lega saat mendapati rumah yang menjadi tujuannya sekarang sudah berada di depan mata.

"Kamu masuk aja, yuk," Ajak ibunya sambil heboh memasukkan ponsel dan barang keperluannya ke dalam tas. "Izin ke toilet teman Bunda,"

Jaehyun yang tidak bisa menahan memilih menurut dan berjalan sambil berlagak tenang saat berpapasan dengan teman arisan ibunya.

"Anakmu di ajak, Bun?" Ibunda Jaehyun menoleh saat ditanya oleh salah satu temannya.

"Iya, mumpung lagi main di rumah," Balasnya ramah lalu menarik tangan anaknya agar mendekat. "Sebentar ya, Bun. Aku mau ketemu mama Taeyeon dulu," pamitnya lalu mulai masuk ke dalam dan mencari keberadaan sang tuan rumah.

"Mam!" Panggilnya sambil melambai heboh begitu melihat si tuan rumah sedang sibuk menata makanan.

"Eh akhirnya datang juga," Mama Taeyeon langsung memeluk ibunda Jaehyun bersahabat lalu cipika cipiki ala anak muda.

"Anakku izin ke toilet sebentar, ya," Bisik ibunda Jaehyun sambil memperlihatkan anaknya yang berdiri dibelakangnya sejak tadi.

"Ehalah ada si ganteng," Ekspresi mama Taeyeon cukup terkejut saat mendapati anak tunggal temannya yang jarang sekali terlihat kini muncul dihadapannya. "Ada kamar mandi di dekat dapur kamu ke sana aja, ya."

Jaehyun pamit dengan sangat sopan dan segera berlalu untuk segera menyelesaikan panggilan alamnya secepat mungkin.

Setelah beberapa puluh menit selesai dengan urusannya di toilet, Jaehyun agak terkejut saat melihat seorang gadis yang terlihat sibuk sendirian di dapur. Bahkan saking sibuknya gadis itu tidak sadar jika ada dirinya di ruangan ini yang sejak lima menit lalu memandangi gerak-geriknya.

 Bahkan saking sibuknya gadis itu tidak sadar jika ada dirinya di ruangan ini yang sejak lima menit lalu memandangi gerak-geriknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan rambut yang di cepol asal, serta wajah polos yang menggemaskan, Jaehyun di buat terpana. Cantik sekali.

Sepertinya Jaehyun jatuh hati.

***

Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang