Halooo selamat membaca!♥️
***
Kegiatan Winter yang sedang membersihkan dapur terhenti ketika mendengar suara bunyi bel rumah. Masih dengan apron yang ia pakai, Winter berjalan menuju pintu.
Kepala Winter terus menduga siapa yang memencet bel pintu rumah. Ini masih jam setengah tiga siang dan tidak mungkin suaminya sudah pulang.
"Winter, anak Bunda,"
Winter terkejut ketika tiba-tiba tubuhnya dipeluk begitu ia membuka pintu. Dan matanya melihat sosok sang Mama yang sedang tersenyum cerah sambil memperlihatkan tas jinjing yang entah apa isinya. Winter baru sadar jika yang memeluknya adalah Bunda Tiffany.
"Bunda," Tangan Winter bergerak untuk membalas dekapan ibu mertuanya.
"Kamu lagi masak?"
Winter mengangguk pelan ketika mama Taeyeon bertanya begitu mereka masuk ke dalam rumah.
"Aku baru selesai buat kue bugis, Ma,"
Bunda Tiffany langsung menatap Winter lamat-lamat. "Kamu bisa buat kue bugis?"
Winter tersenyum cerah. "Bisa, Bun,"
Mama Taeyeon yang melihat wajah besannya yang takjub membalas bangga. "Winter memang jago kalau soal buat kue-kuean, Mam. Dulu sempat ikut les tata boga,"
"Wah, kalau begitu Jaehyun beruntung sekali," Bunda Tiffany menatap menantunya suka cita. "Sering-sering buatin Jaehyun kue, ya. Apalagi kue bugis, dia suka banget,"
Winter tersenyum simpul.
"Kamu udah makan siang?" Mama Taeyeon bertanya sambil berjalan menuju meja makan.
"Udah, Ma. Mama sama Bunda udah makan?"
Mama Taeyeon mengangkat tangannya untuk memperlihatkan tas yang sejak tadi ia bawa. "Kita udah makan. Mama dan Bunda habis belanja buat masak disini. Nanti makan malam kita yang masak aja,"
"Mama dan Bunda mau minum apa?" Winter bertanya sembari tangannya terulur untuk mengambil bahan masakan yang dibawa Mama Taeyeon.
"Nggak usah, kita bisa ambil sendiri. Kamu santai aja, sayang," Bunda Tiffany buru-buru menjawab. "Lagipula kamu pasti capek habis perang di dapur,"
"Astaga, kamu belum berubah juga, ya. Untung ini udah dirumah kamu sendiri." Mama Taeyeon berdecak meledek saat melihat kondisi dapur seperti kapal pecah. Memang sejak dulu jika sedang memasak, anak perempuannya akan membuat dapur sangat berantakan.
Mendengar itu Winter tersenyum salah tingkah. "Mama dan Bunda istriahat dulu aja. Biar aku bersih-bersih dulu,"
"Urusan bersih-bersih dapur biar kita aja. Lebih baik kamu mandi dan dandan yang cantik," Bunda Tiffany menatap jam dipergelangan tangannya. "Suami kamu pasti sebentar lagi pulang."